Oleh: Daniel M Rosyid
Otak di belakang Mega yang ada di PDIP kini pusing merasakan kesulitannya menghadapi orang yang sok-pinter semacam Jokowi yang terlanjur dibesarkannya.
Bagi Prabowo, sejarah menunjukkan lebih baik punya musuh cerdas daripada berteman dengan yang sok-pinter.
Para neolib dan neokom yang selama 25 tahun bersekongkol menggusur UUD45 kini harus menghadapi kader sosialis seperti Prabowo yang lebih radikal daripada kader-kader Masyumi yang selera politiknya justru menyedihkan.
Bagaimana akhir dari drama politik di panggung Republik ini tergantung ummat Islam sebagai stakeholders terbesar negeri ini.
Sejak menempuh pendidikannya di Akmil Magelang, Prabowo yang dibesarkan dalam keluarga sosialis, telah menemukan Islam memperkaya gagasan-gagasan sosialisnya.
Di persimpangan jalan sejarah ini, tiba saatnya ummat Islam membersamai Prabowo saat AS/Barat sedang mengalami degradasi dan demoralisasi, dan China sedang meraksasa untuk membawa bangsa ini merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Perputaran Roda Kehidupan: Zona Ujian Vs Zona Nyaman
Pengamat Politik Boni Hargens Dukung Jokowi Tempuh Jalur Hukum Terkait Tudingan Ijazah Palsu: Ini Pelajaran Berdemokrasi
Prabowo Bersikap Bijak Atas Usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI Untuk Makzulkan Gibran
Pengamat Politik Anggap Prabowo Lakukan Blunder Utus Jokowi ke Vatikan
Viral Curhatan Polos Bocah SD ke Prabowo Soal Jalan Rusak Berlumpur: Kapan Jalan Dibangun, Pak?
Dua Pencaker yang Viral Terjatuh ke Parit saat Hendak Wawancara Diterima Bekerja di PT Letsolar
Aksi Seru Siswa-Siswi Indonesia Viral Tiru Rapper AS Kendrick Lamar ‘They Not Like Us’
Jumbo Tembus 6,3 Juta Penonton, Geser Dilan 1990 Jadi Film Ke-5 Paling Laris di Indonesia
Bali International Hospital Harus Hadirkan Layanan Kesehatan Bertaraf Dunia
Wakil Ketua Komisi IX Yahya Zaini angkat bicara mengenai praktik perusahaan yang menahan ijazah karyawan
No Responses