MALANG – Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Provinsi Jawa Timur periode 2024-2029 resmi dilantik pada Minggu, 13 Oktober 2024, di Agrowisata Petik Madu Lawang Malang.
Tani Merdeka adalah sebuah lembaga yang berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada para petani dalam mengatasi beragam tantangan sehari-hari, termasuk perubahan iklim, fluktuasi harga komoditas, dan masalah lain yang terkait dengan dunia pertanian.
Visi Tani Merdeka
Menciptakan masyarakat petani yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing tinggi melalui pembinaan dan pendampingan dalam berbagai aspek pertanian.
Misi Tani Merdeka
Advokasi Hak-hak Petani: Organisasi ini berperan sebagai suara petani, memperjuangkan hak-hak mereka terutama dalam hal kepemilikan lahan, akses terhadap sumber daya pertanian, dan harga yang adil untuk produk-produk pertanian.
Pengembangan Inovasi Pertanian: Tani Merdeka mendukung riset dan pengembangan dalam bidang pertanian untuk menghadirkan inovasi-inovasi terbaru yang dapat membantu petani meningkatkan hasil dan efisiensi produksi.
Pemberdayaan Wanita Petani: Organisasi ini juga memberikan perhatian khusus pada pemberdayaan wanita petani, memberikan pelatihan keterampilan, pendidikan, dan akses terhadap sumber daya yang diperlukan.
Pemberdayaan Petani: Tani Merdeka berkomitmen untuk memberdayakan petani melalui pelatihan, pendampingan teknis, dan bantuan modal usaha guna meningkatkan produktivitas pertanian.
Ketua Umum DPP Tani Merdeka Indonesia, Don Muzakir mengatakan bahwa organisasi ini akan membantu menjalankan program Presiden terpilih Prabowo Subianto. Dalam hal ini fokus perhatiannya tertuju pada sektor pangan dan pertanian.
“Karena Tani Merdeka ini kemarin kita ikut terlibat dalam proses pemenangan pak Prabowo, kita tidak akan meninggalkan pak Prabowo sendiri, akan kita kawal sampai programnya itu benar-benar tepat sasaran di tengah-tengah masyarakat,” kata Don Muzakir di Malang, Minggu (13/10/2024).
Urgensi program terdekat yang akan dilakukan TMI adalah pembinaan kepada petani. Selain itu, produk yang dihasilkan petani atau panen akan dibantu untuk dijual.
“Program kedepan adalah swasembada beras, ini kita mengedukasi masyarakat, persoalan-persoalan yang ada di masyarakat kita akan advokasi ke depan,” ungkap Don Muzakir.
Disinggung tentang potensi di Jawa Timur, Don Muzakir mengaku potensinya sangat besar. Karena ia melihat, Jawa Timur merupakan lumbung pangan nasional.
“Jadi tinggal pembinaan, lebih ke pembinaan kita di sini, pembinaan para petani, berbagai macam petani lah, yang intinya kita ke depan tidak hanya mengurusi urusan program, tapi off-taker, kita akan membeli hasil panen para petani ke depan, agar petani ini go internasional kedepan,” beber Don Muzakir.
Lebih luas, Don Muzakir menargetkan akan membentuk kepengurusan Tani Merdeka Indonesia hingga tingkat desa. Dengan harapan, nantinya jika ada polemik terkait petani, mampu segera diselesaikan.
“Target Tani Merdeka ini kan kita membentuk kepengurusan sampai tingkat desa. Jadi ini akan menjadi posko pengaduan para petani nanti kedepan. Jadi kita tidak hanya bermain di level atas, tapi sampai ke tingkat desa. Jadi misal ada segala macam tidak tepat sasaran ini kita harus segera selesaikan kedepan,” papar Don Muzakir.
“Persoalan pupuk, ada petani kadang-kadang dia begitu datang ke depot pupuk dibilang pupuk tidak ada, kita mengadvokasi karena pupuk tidak ada istilah langkah, 9,5 juta ton sekarang pupuk,” imbuh Don Muzakir.
Disinggung masalah kesejahteraan petani, Don Muzakir menjelaskan bahwa kepentingan petani adalah pupuk, pestisida dan benih. Jika nantinya semua telah tercukupi, maka tinggal daya beli yang harus ditingkatkan.
“Setelah panen ini, gimana caranya penyerapan, makanya Tani Merdeka ini kita mencari jaringan seluas-luasnya tentang hasil beli. Misal contohnya, yang seperti saya sampaikan tadi adalah kita sudah mengekspor sekarang bawang yang dari Brebes, kawan-kawan dari Brebes. Kita beberapa hasil cengkeh sudah kita ekspor ke Cina, banyak produk-produk ke Jepang kita sudah mulai membuka jaringan. Jadi tidak hanya menjadi konsumsi pasar nasional,” tukas Don Muzakir.
Sementara itu, Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Jawa Timur, Riki mengaku isu yang saat ini terjadi adalah supply and demand. Dalam hal ini antara pembeli, petani dan masyarakat tidak terkoneksi. Sehingga jaringan tersebut tidak jalan.
“Nah, kami disini sebagai platform untuk mempertemukan antara petani agar tidak susah dalam menjual sesuatu, Ya, kami memfasilitasi dengan mensinkronkan dengan kebijakan dari arahan pusat,” kata Riki.
Ketahanan Pangan
Ketua Dewan Pembina DPW Tani Merdeka Jawa Timur, Junaedi, mengatakan bahwa Tani Merdeka akan mendukung sepenuhnya target dari Presiden Prabowo khususnya untuk menunjang ketahanan pangan.
“Menjamin ketersediaan pangan pokok yang berkelanjutan melalui BUMN holding pangan ID FOOD, menjamin harga pangan yang menguntungkan petani, peternak, dan nelayan, sekaligus terjangkau bagi konsumen,” kata Junaedi.
Disamping itu, menurut Junaedi, penting untuk mepanjutkan dan menyempurnakan program kawasan sentra produksi pangan atau food estate secara berkelanjutan, terutama untuk komoditas padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu.
“Yang tidak boleh dilupakan adalah memastikan kedaulatan pangan berbasis protein hasil laut melalui program perikanan budidaya laut (marine aquaculture) dan perikanan budidaya pantai (coastal aquaculture) serta perikanan laut dalam (deep sea fishing),” tegas Junaedi, seraya menunjukkan 18 Program Kerja Presiden Prabowo Subianto untuk merealisasikan target swasembada pangan.
1. Menjadikan agenda reformasi agraria dalam rangka memberikan kepastian kepemilikan lahan pada petani.
2. Menjalankan agenda Reformasi Agraria untuk memperbaiki kesejahteraan petani dalam arti luas sekaligus mendukung peningkatan produksi di sektor pertanian, perkebunan,peternakan, perikanan, kelautan dan kehutanan.
3. Menjamin ketersediaan dan akses pupuk bagi petani untuk meningkatkan produksi, produktivitas panen dan hasil pertanian, serta pendapatan dan kesejahteraan petani.
4. Memperkuat industri pupuk dalam negeri dan mempercepat pengembangan industri pupuk bio.
5. Mempercepat pembangunan infrastruktur pertanian.
6. Menjamin ketersediaan pangan pokok yang berkelanjutan melalui BUMN holding pangan ID FOOD, menjamin harga pangan yang menguntungkan petani, peternak, dan nelayan, sekaligus terjangkau bagi konsumen.
7. Menyederhanakan rantai distribusi hasil-hasil pertanian dan perikanan dengan pemanfaatan teknologi terkini.
8. Meningkatkan produktivitas pertanian melalui peningkatan sarana prasarana pendukung pertanian rakyat, teknologi pangan terpadu, mekanisasi pertanian, inovasi digital (digital farming), memperbaiki tata kelola dan rantai nilai hasil pertanian.
9. Menjadikan pengendalian hama terpadu (PHT) sebagai kebijakan utama dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), serta mendorong pemanfaatan pestisida nabati dan bio.
10. Mengutamakan produksi pangan pokok dalam negeri dan mengendalikan impor untuk menjaga stabilitas dan kepastian harga di tingkat petani, terutama di saat panen raya.
11. Memperkuat program-program di BUMN, universitas, dan lembaga penelitian di bidang pemuliaan tanaman dan teknologi benih.
12. Merevitalisasi lahan rusak menjadi lahan produktif untuk mendukung kemandirian dan ketahanan pangan nasional.
13. Memberdayakan dan memperkuat peran dan fungsi BAPANAS, BULOG, bersama BUMN holding pangan ID Food sebagai regulator dan produsen pangan pokok yang strategis, baik untuk peningkatan produksi berkesinambungan, pertumbuhan ekspor, dan upaya stabilisasi harga kebutuhan pokok dan komoditas pertanian strategis lainnya
14. Menjamin pembiayaan untuk petani, peternak dan nelayan melalui bank, koperasi, dan lembaga pembiayaan non-bank lainnya, termasuk start up untuk mendukung akses dengan mudah dan cepat dalam memperkuat struktur permodalan, menjamin keberlangsungan usaha, pengembangan usaha, dan memperluas cakupan asuransi untuk petani, peternak dan nelayan.
15. Memodernisasi model bisnis pertanian, tata niaga agribisnis, dan sistem pemasaran sektor pertanian melalui inovasi teknologi.
16. Meninjau secara berkala kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk melindungi kesejahteraan petani dan keterjangkauan harga pangan untuk konsumen.
17. Melanjutkan dan menyempurnakan program kawasan sentra produksi pangan atau food estate secara berkelanjutan, terutama untuk komoditas padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu.
18. Memastikan kedaulatan pangan berbasis protein hasil laut melalui program perikanan budidaya laut (marine aquaculture) dan perikanan budidaya pantai (coastal aquaculture) serta perikanan laut dalam (deep sea fishing).
Cetak sawah
Ketua Dewan Pembina DPP Tani Merdeka, Sudaryono, mengatakan program cetak sawah adalah program tanah atau lahan yang tidak produktif (nganggur) untuk diolah menggunakan Anggaran Belanja Negara (APBN), kemudian dilanjutkan sesuai calon petani dan calon lahan (CPCL).
Menurut dia, program tersebut bakal berjalan pada 2024, dengan target sebanyak 150 ribu hektare cetak sawah baru, sesuai kesepakatan dalam rapat bersama DPR RI.
“Cetak sawah baru itu bukan satu lahan luas 150 ribu hektar, tapi total sawah baru yang dicetak sebanyak 150 ribu hektar,” ujarnya.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Lumajang Punya Pemimpin Baru, Gus Adim: Tidak Usah Mengkotak-kotakan NU dan Muhammadiyah
Sadis, di lereng Gunung Kelud Kediri, seorang guru bersama isteri dan 2 anaknya dibantai. Apa motifnya??
Rusia mengatakan kapal perangnya tiba di Qingdao, Tiongkok
Kemendagri evaluasi kinerja Penjabat Walikota se-Indonesia, Moetaqqien Hasrimi Pj Walikota Tebingtinggi masuk top 5 penjabat walikota terbaik
Kumpulkan Stakeholder, Pendamping Desa Kab Malang Fasilitasi & Dukung Branding “Kopi Lereng Kawi”
Roadmap Indonesia Menuju Emisi Nol 2060: Tantangan dan Solusi untuk Meningkatkan Produksi Energi Bersih
KA Matarmaja Seruduk Mobil RSUD Gambiran Kediri
Harmonisasi Zakat dan Wakaf Menyelesaikan Persoalan Umat
dr. Raja Faisal Apresiasi Tanggung Jawab Kapolrestabes Semarang dan Evaluasi SOP Penggunaan Senjata Api
Mobil Tangki Milik PT Sean Bumi Indo Bermuatan Solar Subsidi Parkir di Polsek Ngasem, Ada Apa??
No Responses