JOMBANG – Pembangunan proyek jembatan Bodeh terhubung dusun Tegal sari sangat disayangkan karena tidak sesuai dengan sepeck, seperti matrial,besi ,pasir,dan lain-lain
Bahkan papan Nama tersebut disembunyikan dan tidak terpasang, “sehingga masyarakat tidak mengetahui anggaran untuk pembangunan jembatan tersebut berapa nilainya, “jadi dari TPK terkesan tidak transparan kepada warganya desa kayen
Sedangkan jembatan tersebut nantinya akan terhubung antara dusun bodeh dan dusun Tegalsari. Manfaatnya sebagai sarana untuk fasilitas umum masyarakat setempat .
Adapun sumber dana tersebut di peroleh dari dana desa(DD) dari APBN yang nilainya sebesar 193.038.000 dengan vollume 22.80Mx2,75M Anggaran tahun 2024 untuk pembangunan jembatan penghubung dusun bodeh dan dusun tegalsari tersebut dengan mekanisme swakelola yang nantinya untuk fasilitas umum masyarakat setempat.
Sedangkan menurut keterangan oknum perangkat desa ketika di temui awak media zonastunews.com mengatakan selain dana desa, (DD) untuk pembangunan jembatan tersebut juga mendapatkan anggaran Dana Alokasi Desa. Dari 321 desa se-kabupaten Jombang yang dapat 55 desa, termasuk desa Kayen mendapatkan dana alokasi desa tersebut. Sedangkan Anggaran tersebut, nilainya kurang lebih Rp 140 juta dari APBD Kabupaten Jombang.
“Dan lebih jelasnya , tanya pak Modien sendiri saja pak saya takut salah, ” ucapnya
Ketika awak media mendatangi lokasi pembangunan jembatan,dan menemui salah satu pekerja untuk konfirmasi, terkait adanya matrial pasir yang di ambil dari kupasan tanggul untuk campuran agar dapat keuntungan yang lebih banyak.
Salah satu pekerja tersebut membenarkan, dan menjawab,” Iya pak memang saya disuruh perangkat desa untuk mencampuri pasir dari kupasan tanggul tersebut,” ucapnya ketika di tanya awak Media.
Suwadi SH sebagai kuasa hukum menegaskan pembangunan jembatan penghubung dusun bodeh dengan dusun Tegal sari di desa Kayen kecamatan Bandar Kedung mulyo, kabupaten Jombang seharusnya menunjuk kontraktor dari CV yang sudah mahir mengerjakan jembatan, agar tidak terjadi seperti tiga tahun yang lalu.
“Jembatan baru di bangun kurang lebih tiga tahun sudah ambrol/ putus sehingga menghambur hamburkan uang Negara. Bila nanti ada unsur manipulasi, maka kami akan melaporkan ke insfektorat Jombang,” tegasnya.
Bahkan ketika awak media menghubungi lewat telpon WA, Mahyidin( modien ) sebagai TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) guna untuk konsfirmasi terkait pembangunan jembatan di Dusun Bodeh, Desa Kayen, namun belum ada jawaban, hingga berita ini di turunkan.(Red- Bas)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Lumajang Punya Pemimpin Baru, Gus Adim: Tidak Usah Mengkotak-kotakan NU dan Muhammadiyah
Sadis, di lereng Gunung Kelud Kediri, seorang guru bersama isteri dan 2 anaknya dibantai. Apa motifnya??
Rusia mengatakan kapal perangnya tiba di Qingdao, Tiongkok
Kemendagri evaluasi kinerja Penjabat Walikota se-Indonesia, Moetaqqien Hasrimi Pj Walikota Tebingtinggi masuk top 5 penjabat walikota terbaik
Kumpulkan Stakeholder, Pendamping Desa Kab Malang Fasilitasi & Dukung Branding “Kopi Lereng Kawi”
Roadmap Indonesia Menuju Emisi Nol 2060: Tantangan dan Solusi untuk Meningkatkan Produksi Energi Bersih
KA Matarmaja Seruduk Mobil RSUD Gambiran Kediri
Harmonisasi Zakat dan Wakaf Menyelesaikan Persoalan Umat
dr. Raja Faisal Apresiasi Tanggung Jawab Kapolrestabes Semarang dan Evaluasi SOP Penggunaan Senjata Api
Mobil Tangki Milik PT Sean Bumi Indo Bermuatan Solar Subsidi Parkir di Polsek Ngasem, Ada Apa??
No Responses