Sufmi Dasco, Senopati Politik Prabowo Subianto (Bagian 2): “Profesor Kancil”, “Don Dasco”, dan “Mr. Dasco”

Sufmi Dasco, Senopati Politik Prabowo Subianto (Bagian 2): “Profesor Kancil”, “Don Dasco”, dan “Mr. Dasco”
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, dan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli untuk membahas putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dicabutnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2023.



Oleh: Budi Puryanto
Pemimpin Redaksi zonsatunews.com

Sufmi Dasco Ahmad, seorang politisi kawakan dan figur penting di panggung politik Indonesia, memiliki berbagai julukan yang mencerminkan kepribadiannya yang dinamis. Mulai dari “Profesor Kancil,” “Don Dasco,” hingga “Mr. Dasco,” julukan-julukan ini tidak hanya menunjukkan keakraban, tetapi juga menggambarkan pandangan orang terhadap karakter dan perannya di dunia politik.

Presiden Prabowo Subianto menjuluki: “Profesor Kancil”

Presiden Prabowo Subianto, yang dikenal sebagai tokoh politik tegas dan sering menggunakan metafora dalam komunikasinya, memberikan julukan “Profesor Kancil” kepada Sufmi Dasco. Julukan ini mengandung makna yang cukup menarik. “Kancil,” dalam budaya Indonesia, identik dengan hewan yang cerdas, lincah, suka menolong, dan seringkali dipandang sebagai pemecah masalah yang kreatif. Dengan tambahan “Profesor,” disamping dia memang seorang Guru Besar, panggilan dan julukan ini bisa dianggap sebagai penghormatan atas kecerdasan dan kelihaian Dasco dalam menyelesaikan masalah politik yang rumit.

Dasco, yang merupakan politisi senior Partai Gerindra, memang kerap kali menjadi penengah dan pengatur strategi dalam situasi-situasi krusial. Dalam beberapa kesempatan, Dasco dikenal sebagai sosok yang mampu mencari solusi tak terduga, mirip dengan kancil dalam cerita rakyat.

Presiden Prabowo seringkali menugaskan Dasco dalam tugas-tugas politik penting dan krusial. Sebagai orang penting disisi Presiden, Dasco seringkali mendampingi Presiden dalam acara-acara “sakral” misalnya, saat Presiden Prabowo mengumumkan susunan Kabinet, saat Presiden Prabowo menemui mantan Presiden Jokowi di Solo. Dan tugas-tugas lainnya.

Sufmi Dasco Ahmad (paling kanan) dampingi Presiden Prabowo dalam mengumumkan kabinet

Kalangan Partai menjuluki “Don Dasco”

Julukan “Don Dasco” sering terdengar di lingkaran politikus dan kolega Dasco. Julukan ini mungkin mengacu pada citranya yang karismatik, tegas, dan berwibawa, menyerupai karakter “Don” dalam budaya Italia yang menggambarkan pemimpin berpengaruh. Dasco memang dikenal sebagai figur yang memiliki kepribadian kuat, namun tetap approachable bagi koleganya.

Sebagai Wakil Ketua DPR RI, Dasco kerap memimpin rapat-rapat penting dengan gaya yang tegas tetapi tetap menghargai perbedaan pendapat. Julukan ini juga bisa diartikan sebagai penghormatan atas kepemimpinannya di tengah dinamika politik yang sering kali kompleks.

“Mr. Dasco” di Kancah Internasional

Sementara itu, julukan “Mr. Dasco” mencerminkan kesan formal dan profesional yang kerap diasosiasikan dengan peran Dasco di tingkat nasional maupun internasional. Sebagai politisi senior, Dasco sering terlibat dalam berbagai forum dan pertemuan penting, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Julukan ini memberikan kesan universal, menunjukkan pengakuan terhadap kapabilitasnya di berbagai level.

Makna di Balik Julukan

Julukan-julukan ini menunjukkan bagaimana Dasco dilihat dari berbagai perspektif. “Profesor Kancil” mencerminkan kecerdasan, kleincahan dan kreativitas dalam berpolitik, “Don Dasco” menggambarkan kepemimpinan dan kharisma, sementara “Mr. Dasco” menunjukkan profesionalisme dan pengakuan internasional. Ketiga julukan ini menjadi bagian dari identitas unik seorang Sufmi Dasco Ahmad, yang berhasil membangun reputasi sebagai salah satu politisi paling berpengaruh di Indonesia.

Di balik berbagai julukan tersebut, Dasco tetap dikenal sebagai figur yang fokus pada kerja dan dedikasi untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Dengan gaya kepemimpinan yang beragam dan fleksibel, ia terus menunjukkan bahwa julukan hanyalah simbol, sementara karya dan kontribusi adalah yang utama.

Dasco dimata kolega: Persepsi dari Berbagai Tokoh Politik

Sufmi Dasco Ahmad, salah satu politisi senior Indonesia, memiliki reputasi sebagai sosok yang luwes, cerdas, dan mampu merangkul berbagai pihak di tengah dinamika politik yang seringkali panas. Dari Surya Paloh hingga Bambang Soesatyo, pandangan para koleganya menggambarkan kompleksitas dan peran penting Dasco dalam politik nasional.

Surya Paloh: Dasco sebagai Diplomat Politik

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, dikenal sebagai figur yang menghargai kemampuan negosiasi dan diplomasi politik. Dalam beberapa kesempatan, Paloh memuji kemampuan Dasco dalam menjembatani berbagai kepentingan.

“Dasco itu orang yang bisa berbicara dengan semua pihak. Dia punya gaya tenang tapi solutif. Dalam politik yang penuh ketegangan, figur seperti Dasco ini sangat dibutuhkan,” ujar Surya Paloh dalam salah satu wawancara.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kiri) bersma Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (tengah), dan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad saat menghadiri Harlah Ke-26 PKB di Balai Sidang Jakarta, Jakarta, Selasa (23/7/2024). ANTARA/Rio Feisal.

“Khusus untuk Bung Dasco ini, saya perlu menyatakan di tempat ini, inilah tokoh the rising star kita ke depan,” kata Surya Paloh dalam acara Hari Lahir Ke-26 Partai Kebangkitan Bangsa di Balai Sidang Jakarta, Jakarta, Selasa (23/7)

Kehadiran Dasco dalam pertemuan antar-partai sering kali membawa kesejukan, bahkan di tengah perbedaan tajam. Paloh memandang Dasco sebagai politisi yang tidak hanya memikirkan partainya, tetapi juga menjaga kepentingan nasional.

Bambang “Pacul” Wuryanto: “Dasco, Lawan yang Menghormati Lawan”

Bambang Wuryanto, atau yang lebih akrab disapa Bambang Pacul, dari PDI Perjuangan, pernah menyebut Dasco sebagai lawan politik yang sportif dan penuh hormat. Sebagai mantan Ketua Komisi III DPR, dan kini duduk sebagai Wakil Ketua MPR RI, yang sering berhadapan dengan Dasco dalam urusan legislatif, Bambang Pacul mengakui keahlian Dasco dalam mengolah argumen.

“Dasco itu keras, tapi bukan kasar. Dia komandan yang hebat. Levelnya diatas saya. Dia paham mana yang harus diperjuangkan dan mana yang bisa dinegosiasikan. Politik itu seni, dan Dasco menguasainya,” kata Bambang Pacul.

Bambang Soesatyo: Sahabat Sekaligus Mitra Strategis

Bambang Soesatyo, mantan Ketua MPR RI, memiliki hubungan yang dekat dengan Dasco. Keduanya kerap terlihat berkolaborasi dalam isu-isu besar, baik di parlemen maupun di luar. Bamsoet, panggilan akrabnya, memuji Dasco sebagai sosok yang memiliki keseimbangan antara kepemimpinan formal dan keakraban personal.

“Dasco itu bukan hanya kolega, tapi juga sahabat. Dalam kerja politik, dia selalu menawarkan perspektif yang segar. Orang seperti dia penting untuk menjaga dinamika demokrasi tetap sehat,” ujar Bamsoet.

Fadli Zon: Rekan Seperjuangan yang Kritis

Sebagai sesama politisi Partai Gerindra, Fadli Zon dan Dasco telah lama berbagi panggung politik. Fadli memandang Dasco sebagai figur yang matang dan penuh strategi.

“Dasco itu cermat. Dia selalu punya pendekatan taktis dalam menghadapi situasi. Tapi dia juga tidak segan bersuara lantang kalau merasa ada yang tidak adil,” kata Fadli Zon.

Kedekatan keduanya sebagai sesama politisi Gerindra membuat mereka sering bekerja sama dalam memperjuangkan visi partai, meskipun gaya mereka kadang berbeda.

Dasco di Mata Banyak Orang

Bagi para koleganya, Sufmi Dasco Ahmad adalah sosok politisi yang unik: cerdas, diplomatis, tegas, dan fleksibel. Dari Surya Paloh yang menghargai diplomasi Dasco, Bambang Pacul yang mengakui kecakapannya sebagai lawan, Bamsoet yang melihatnya sebagai mitra strategis, hingga Fadli Zon yang memandangnya sebagai rekan seperjuangan, semuanya menggambarkan Dasco sebagai tokoh yang dihormati di berbagai kalangan.

Di balik berbagai pandangan tersebut, Dasco menunjukkan bahwa politik bukan sekadar persaingan, tetapi juga seni membangun hubungan dan menyatukan visi untuk kepentingan bersama. Reputasinya sebagai politisi yang disegani membuktikan bahwa kemampuan menjalin hubungan baik adalah aset yang tak ternilai di dunia politik.

BERSAMBUNG

EDITOR: REYNA

BACA JUGA:




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=
Tags: , , , , , , , , , , , , ,