SOLO – Mudrick Setiawan Malkan Sangidu adalah seorang tokoh yang dikenal sebagai pendiri Mega Bintang, sebuah gerakan politik yang muncul pada masa transisi Indonesia dari Orde Baru ke era reformasi.
Mega Bintang didirikan sebagai bentuk dukungan terhadap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) saat itu, Hamzah Haz, serta sebagai respons terhadap ketidakadilan yang dialami oleh Mohammad Amien Rais dan sejumlah tokoh politik Islam lainnya yang kerap dikriminalisasi pada masa akhir Orde Baru.
Gerakan ini juga erat kaitannya dengan upaya membela hak-hak umat Islam yang dianggap terpinggirkan selama era Orde Baru.Pada masa Orde Baru, partai politik berbasis Islam seperti PPP menghadapi tekanan politik yang signifikan. Saat itu, rezim Soeharto berusaha meredam pengaruh Islam politik melalui berbagai kebijakan yang menekan partai-partai berbasis agama.
Dalam situasi ini, Mudrick Sangidu muncul sebagai tokoh yang memprakarsai Mega Bintang untuk memperjuangkan hak-hak umat Islam dan menentang penindasan rezim.Kota Solo menjadi salah satu basis utama Mega Bintang. Mudrick memainkan peran sentral dalam mengorganisasi aksi-aksi massa untuk menyuarakan perlawanan terhadap ketidakadilan.
Di bawah kepemimpinannya, Mega Bintang menjadi simbol perjuangan politik umat Islam di Jawa Tengah, khususnya dalam menghadapi tekanan pemerintah Orde Baru.Aktivitas Mega Bintang sering kali dianggap subversif oleh pemerintah Orde Baru. Mudrick dan gerakan ini menjadi sasaran pengawasan ketat aparat keamanan.
Namun, semangat perlawanan yang diusung Mega Bintang memberikan dorongan besar bagi upaya reformasi dan tumbangnya rezim Soeharto pada 1998. Hingga menjelang wafatnya pada 2025, Mudrick Sangidu tetap dikenang sebagai tokoh yang berani.
Gerakan Mega Bintang juga memberikan pelajaran penting tentang pentingnya solidaritas dalam melawan ketidakadilan sistemik, terutama pada era otoritarianisme.
Hingga kini, jejak perjuangan Mudrick masih sering dikaitkan dengan upaya membela hak-hak umat Islam dalam politik Indonesia, beberapa aksi-aksi yang masih dihadiri Mudrick Sangidu seperti : aksi menentang nepotisme jokowi, people power dan lain-lain.
Mudrick Sangidu mengembusksn napas terakhirnya, Minggu (19/01/2025) pukul 14.00 di RS indriati Sukoharjo. Mudrick Sangidu dipanggil oleh Allah SWT pada usia 81 Tahun.
Mudrick Sangidu sejak orde Baru hingga usia senjanya konsisten sebagai aktivis dan tokoh yang menentang segala bentuk otoritarianisme yang menjangkiti pemimpin Indonesia.
Dr.Muhammad Taufiq.S.H., M.H.sebagai kader PPP langsung di bawah pak Mudrick merasa sangat kehilangan.
“Beliau ayah dan kawan diskusi, seringkali beda pendapat tajam, namun akhirnya tetap sejalan. Beliau asli tokoh daerah yang menasional dan tanpa basa basi,” pungkas Taufiq.
Selamat jalan pak Mudrick.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Petruk Kehilangan Ijazah S1
Proyek Pertambangan di Kediri Yang Digarap PT. Balaraja Sakti Nusantara Belum Kantongi Izin
Apakah ada kehidupan di planet lain? Ilmuwan menemukan bukti terkuat sejauh ini
Tarif Trump: Produk apa yang dibeli Tiongkok dari AS?
Afrika harus menjauhi dorongan Trump untuk menghidupkan kembali batu bara
Gedung Putih Trump meluncurkan situs web COVID yang mengkritik WHO, Fauci, dan Biden
Krisis energi: Kapasitas penyimpanan gas alam Eropa turun di bawah 50%
EMBER: Energi bersih hasilkan rekor 40,9% listrik global
Gara-gara Takut difoto Ijazahnya, Trending “Diploma Challenge” dan Animasi AI Ulympus Galia Medusa
Dalam Pandangan Kanjeng Senopati Semakin Carut Marut Geopolitik Dan Tatanan Negara Indonesia Kedepan
No Responses