Hari Pertama Cakrakembang Sabet 10 Medali Pada Turnamen Pencak Silat Nasional di Semarang

Semarang, Zonasatu News –Ribuan Pendekar Penuhi GOR Ungaran Semarang. Sabtu (1/9). Meski diguyur tidak menyurutkan semangat para atlet di ajang bergengsi National Open Tournament Pencak Silat Tugu Muda Champion Ship I di Gelanggang Olah Raga Wujil Ungaran Semarang.

Kejuaraan Pencak Silat Nasioanl yang di gelar sejak tanggal 1 hingga 2 September 2018 diikuti sekitar 1200 peserta dari ratusan Perguruan Silat maupun Sekolahan yang ada di seluruh Indonesia.adapun kategori yang dipertandingkan diantaranya Seni tunggal,ganda, dan tanding, mulai kelas usia dini hingga mahasiswa.

Dikatakan Ketua Panitia Romy Ardiansyah SP, event Kejurnas Pencak Silat Tugu Muda Champion Ship 1,melibatkan Ikatan Pencak Silat dan Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, dalam rangka menjaring atlet atlet berbakat di bidang Pencak Silat motabene beladiri asli warisan budaya Indonesia.

Peraih medali emas dari perguruan silat Cakrakembang, Shaktifat Prabandaru

“Kalau selama ini sebagian masyarakat kita menganggap Pencak Silat itu kampungan, itu anggapan keliru, pencak silat sudah mendunia hingga, maka sebagai bangsa indonesia kita harus bangga dengan budaya sendiri “,tegas Romy saat sambutan di acara pembukaan.

Meski tanpa dipungkiri, selama ini masih banyak yang beranggapan cabang beladiri Pencak Silat adalah kampungan, dan mereka lebih memilih beladiri dari mancanegara, wushu,kungfu Taekwondo, Kempo Karate,muanthay, dan jenis beladiri luar negeri lainnya.

Ditempat terpisah, peserta asal Sumatera Utara Redha Azmi Kamal mengatakan, untuk bisa mengikuti Kejurnas Pencak Silat di Semarang ini butuh perjuangan keras. Mulai dari latihan keras,dan segi beaya akomodasi yang harus ditanggung secara mandiri. Namun menurutnya meski banyak anggaran yang harus dikeluarkan,pihaknya tetap semangat baginya untuk mendulang prestasi memang butuh perjuangan dan pengorbanan.

Disinggung terkait tunjangan anggaran pendidikan untuk para atlet dari pihak pemerintah, Redha yang juga mahasiswa dari Universitas Sumatera Utara ini mengaku bahwa tidak ada bantuan apapun dari pemerintah.

“kami benar benar mandiri, tidak ada bantuan berupa apapun dari pihak pemerintah”,tegas Redha penuh semangat.

Pernyataan Senada juga dikatakan ketua kontingen Perguruan Pencak Silat Cakra Kembang Gunungkidul Yogyakarta, pihaknya di ajang Kejurnas Semarang ini menurunkan 16 atlet dengan beaya mandiri.Anggaran untuk kebutuhan para atletnya diperoleh dari bantuan sukarela para orang tua atlet, kerabat, dan pribadi.

Meskipun dirasa berat untuk membeayai kebutuhan para atletnya,pihaknya mengaku semangat juangnya dalam dunia persilatan tidak pernah surut. Dihari pertama pertandingan, Team Cakra kembang sudah mengantongi 10 medali. Emas di raih atltet kelas usia dini kategori tanding atas nama Saktifhat Prabandaru asal SDN Sendowo, kategori seni tangan kosong atas nama Salsabila Nuraini dan Qaiz Nasif Dakhwan SMP Negeri 2 Patuk mendapatkan perak dan perunggu, Revita SDN Bunder 1 perunggu, atlet asal SMP Negeri 3 Gedangsari yang memperoleh perunggu Anggit Ajar Amanah, Tony Aji Kartika, Anang Tri Bhekti, Joni Kiswanto. Sementara Atlet Larasati Nabilla Firdha SMP Negeri 2 Nglipar, juga harus puas mendapatkan medali perunggu.

“Harapan saya di hari kedua ini kontingen Cakra Kembang masih bisa menambah medali lagi, sebab masih ada delapan atlet kami yang belum tanding”, tegas Suparyoto ketua kontingen Perguruan Cakra Kembang.(beng).

Related Posts