PAMEKASAN – Operasi Sikat Semeru yang dilaksanakan Polres Pamekasan selama 12 hari dari tanggal 3 – 14 Juni 2024, berhasil mengamankan 13 tersangka dengan berbagai kasus. Adapun berbagai kasus tersebut diantaranya curat dengan 1 tersangka, curas 2 kasus dengan 2 tersangka dan curanmor 9 kasus dengan 10 tersangka, Kamis (20/06/2024).
Dalam konferensi persnya, Kasat reskrim Polres Pamekasan, AKP Doni Setiawan menyampaikan, bahwa dalam ops sikat kali ini, pihaknya membagi 2 katagori kasus. Pertama katagori yang sudah menjadi target operasi (TO) dan kedua yang non TO.
“Untuk yang TO 6 kasus dengan 7 tersangka, sedangkan yang non TO terdapat 6 kasus dengan 6 tersangka,” ungkapnya.
Menurutnya, tujuan dilaksanakannya operasi Sikat Semeru yakni untuk menekan kejahatan di wilayah hukum Polres Pamekasan yang sudah meresahkan masyarakat demi terciptanya stabilitas keamanan.
Sementara ke 13 tersangka tersebut lanjut Doni, akan dijerat dengan berbagai pasal persangkaan.
“Dalam kasus pencurian dikenakan pasal 362 KUHP, Curat dan curanmor dijerat dengan pasal 363 KUHP sedangkan curas pasal 365 KUHP,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa secara keseluruhan sasaran operasi mengalami kenaikan pada pelaksanaan sehingga diperlukan peran aktif personel agar dapat mengungkapkan sasaran secara maksimal.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Aliansi Masyarakat Tirak Nilai Seleksi Perangkat Desa Cacat Hukum, Akan Bawa ke DPRD dan PN

Isolasi Dalam Sunyi – Gibran Akan Membeku Dengan Sendirinya

Pertalite Brebet di Jawa Timur: Krisis Kepercayaan, Bukan Sekadar Masalah Mesin

Ini 13 Ucapan Kontroversial Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa

Purbaya Yudhi Sadewa: Dari Bogor ke Kursi Keuangan — Jejak Seorang Insinyur yang Menjadi Ekonom Kontroversial

The Guardian: Ketika Bendera One Piece Jadi Lambang Perlawanan Generasi Z Asia

Kolaborasi Manusia Dan AI: Refleksi Era Digital di IdeaFest 2025

Digital Counter-Revolution: Mengapa Pemerintah Indonesia Berbalik Takluk pada Media Sosial?

Otonomi Yang Melayani : Menanggapi Cak Isa Anshori dengan Kacamata Tata Kelola Islam

Komik Edukasi Digital dari ITS Jadi “Senjata” Literasi Anak di Daerah Terpencil”



No Responses