Pada hari Selasa, World Central Kitchen mengkonfirmasi bahwa 7 pekerja bantuan kemanusiaannya tewas dalam serangan udara Israel di Gaza
ANKARA – Presiden Israel Isaac Herzog dan panglima militer Herzi Halevi pada hari Rabu menyampaikan permintaan maaf atas pembunuhan tentara Israel terhadap pekerja bantuan di Gaza yang berafiliasi dengan organisasi bantuan World Central Kitchen (WCK) yang berbasis di AS.
Dalam sebuah pernyataan dari kantornya, Herzog melakukan panggilan telepon dengan pendiri WCK, Chef Jose Anders, di mana dia “mengungkapkan kesedihan mendalam dan permintaan maaf yang tulus atas hilangnya nyawa secara tragis staf WCK di Jalur Gaza, mengirimkan pesannya belasungkawa kepada keluarga dan orang yang mereka cintai.”
Kepala Staf Angkatan Darat Israel Halevi juga mengeluarkan permintaan maaf atas serangan udara Israel terhadap konvoi bantuan di Gaza.
Dia mengatakan insiden itu terjadi akibat “kesalahan identifikasi” yang terjadi “selama perang dalam kondisi yang sangat kompleks.”
Beberapa negara di seluruh dunia menyuarakan kecaman atas pembunuhan pekerja bantuan di Gaza, termasuk AS, yang mengatakan pihaknya “sangat terganggu” dengan insiden tersebut.
Pada hari Selasa, World Central Kitchen mengkonfirmasi bahwa tujuh pekerja bantuan kemanusiaannya tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza.
Para pekerja tersebut adalah warga negara Australia, Polandia, Inggris, dan Palestina, serta warga negara ganda AS-Kanada.
Meskipun melakukan koordinasi gerakan dengan tentara Israel, organisasi kemanusiaan tersebut mengatakan konvoi tersebut diserang ketika meninggalkan sebuah gudang di kota Deir al-Balah di Gaza selatan, tempat tim tersebut menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan kemanusiaan yang dibawa ke Gaza. sebuah jalur maritim.
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.
Setidaknya 32.916 warga Palestina telah terbunuh dan 75.494 orang terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang pekan lalu meminta Israel berbuat lebih banyak untuk mencegah kelaparan di Gaza.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Perubahan iklim akan berdampak parah pada ekonomi dan keamanan Belgia

Kemenangan Zohran Mamdani Bukan Simbolis Tapi Transformasional

Laporan rahasia AS menemukan ‘ratusan’ potensi pelanggaran hak asasi manusia Israel di Gaza

Prancis dan Spanyol menuntut pembatasan hak veto PBB untuk memastikan keadilan di Gaza

Mesir sepakat dengan Iran, AS, dan IAEA untuk melanjutkan perundingan guna menemukan solusi bagi isu nuklir Iran

Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) mencalonkan diri sebagai Sekretaris Jenderal PBB

Laporan PBB: Sebagian besar negara gagal dalam rencana iklim yang diperbarui

Rencana Tersembunyi Merobohkan Masjidil Aqsa, Klaim Zionis Menggali Kuil Sulaiman, Bohong!

Umat Islam Jangan Diam, Israel Mulai Menjalankan Rencana Jahatnya: Merobohkan Masjid Al Aqsa

Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta : Mr Trump, Tidak Adil jika Pejuang Palestina Dilucuti Senjatanya Sementara Israel Dibiarkan Menembaki Gaza


No Responses