Oleh: Buya Gusrizal Gazahar – Ketua MUI Sumatera Barat
Kelemahan anak bangsa ini adalah mudah berdamai dengan kecurangan, kesesatan bahkan pengkhianatan dengan membawa label kenegarawanan, jiwa besar dan rekonsiliasi.
Bila demikian adanya berarti ini bukanlah perkara hak dan bathil karena hakikat keduanya, tak akan pernah menyatu !
Bila kompromi atas nama rekonsiliasi yang dibuat itu sampai menghilangkan “pematang” yang menjadi prinsip dan komitmen berbangsa yang selama ini disorakkan di hadapan rakyat, berarti mereka semua adalah aktor-aktor sandiwara politik yang berkolaborasi menipu umat dan rakyat bangsa ini.
Kita berharap masih memiliki tokoh-tokoh yang istiqamah memperjuangkan prinsip dan menjaga tujuan berbangsa.
Walaupun orang-orang yang seperti itu akan semakin langka di negeri ini karena memegang teguh kebenaran dalam kondisi saat ini, persis seperti peringatan Rasulullah saw yaitu; “bagaikan menggenggam bara”.
Wahai anak negeri !!!
Jangan lupa dengan apapun yang mencederai nilai-nilai kehidupan berbangsa, setidaknya sampai peluang hadir untuk memberikan kembali pilihan dalam perjalanan bangsa ini !!! Jadikanlah batu sandungan perjalanan sebagai monumen untuk bertarung lagi di masa mendatang.
Kita menghormati ikatan berbangsa tapi bukan berarti semuanya satu keranjang dalam menerima kebathilan.
Para ksatria negeri, bertahanlah dengan perbedaan prinsip dalam menjalani kehidupan berbangsa dan tak perlu cemas dengan tuduhan “minus kenegarawanan” karena bangsa ini berdiri dalam ragam perbedaan dan bahkan kemerdekaannya dipicu oleh keberanian para pemuda memilih jalan berbeda dari apa yang ditempuh oleh tokoh-tokoh mereka.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Kedaulatan Kompor – Martabat Negara: Orkestrasi Bauran Energi Dapur Rakyat: LPG, DME, Jargas & CNGR

Sedikit Catatan Pasca Pemeriksaan di Polda Metro Jaya (PMJ) Kemarin

Operasi Garis Dalam Jokowi: Ketika Kekuasaan Tidak Rela Pensiun

Penasehat Hukum RRT: Penetapan Tersangka Klien Kami Adalah Perkara Politik Dalam Rangka Melindungi Mantan Presiden Dan Wakil Presiden Incumbent

Negeri di Bawah Bayang Ijazah: Ketika Keadilan Diperintah Dari Bayangan Kekuasaan

Novel “Imperium Tiga Samudra” (11) – Dialog Dibawah Menara Asap

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (3-Tamat): Korupsi Migas Sudah Darurat, Presiden Prabowo Harus Bertindak!

Wawancara Eksklusif Dengan Kol (Purn) Sri Radjasa Chandra (2): Dari Godfather ke Grand Strategi Mafia Migas

Wawancara Eksklusif dengan Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra (1): “The Gasoline Godfather” Dan Bayangan di Balik Negara

Republik Sandiwara dan Pemimpin Pura-pura Gila



No Responses