Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??

Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??
Tembok Yajuj dan Majuj berlapis besi dan tembaga yang lebih mengarah ke suatu daerah di Rusia. FOTO/ IST



JAKARTA – Cerita tentang Yakjuj dan Makjuj adalah bagian dari kisah dalam Al-Qur’an, tepatnya di Surah Al-Kahfi (18:83–98). Kisah ini mengisahkan seorang raja yang dikenal sebagai Zulkarnain, yang membangun dinding besar untuk menghalangi kaum Yakjuj dan Makjuj yang sering membuat kerusakan. Berikut analisis mengenai tempat tinggal mereka berdasarkan penafsiran kitab suci, pandangan ulama, dan kemungkinan geografis:

1. Kisah Yakjuj dan Makjuj dalam Al-Qur’an

Dalam Al-Qur’an, Zulkarnain digambarkan sebagai pemimpin yang kuat dan adil. Ia menemukan suatu kaum yang meminta bantuannya untuk melindungi mereka dari Yakjuj dan Makjuj. Zulkarnain kemudian membangun dinding besar dari besi dan tembaga untuk mengurung Yakjuj dan Makjuj. Dinding ini dikatakan akan tetap kokoh hingga hari kiamat, saat dinding tersebut akan hancur dan Yakjuj serta Makjuj akan keluar.

2. Siapa Yakjuj dan Makjuj?

Karakteristik: Yakjuj dan Makjuj sering digambarkan sebagai kelompok yang destruktif, menyerang kaum lain, dan menyebabkan kerusakan di bumi. Dalam beberapa tafsir, mereka dianggap sebagai bangsa manusia, sementara dalam tradisi lain mereka dianggap sebagai makhluk yang berbeda.

Asal Usul: Tidak ada penjelasan pasti tentang asal usul Yakjuj dan Makjuj dalam Al-Qur’an. Namun, mereka sering dikaitkan dengan bangsa barbar atau suku-suku dari utara yang melakukan invasi terhadap wilayah-wilayah beradab.

3. Dimanakah Dinding Zulkarnain?

Banyak spekulasi tentang lokasi geografis dinding ini. Beberapa hipotesis populer adalah:

a. Pegunungan Kaukasus

Lokasi ini terletak antara Laut Hitam dan Laut Kaspia, dan dianggap oleh sebagian ulama sebagai lokasi dinding Zulkarnain.
Bukti Historis: Alexander Agung (yang kadang diidentifikasi sebagai Zulkarnain) diketahui membangun beberapa benteng di wilayah ini untuk melindungi Yunani dari invasi suku barbar di utara.
Pegunungan Kaukasus juga memiliki celah alami yang dikenal sebagai Gerbang Besi (Caspian Gates), yang dianggap sesuai dengan deskripsi dalam Al-Qur’an.

b. Wilayah Asia Tengah

Sebagian penafsir menghubungkan Yakjuj dan Makjuj dengan bangsa Mongol atau suku nomaden lain dari Asia Tengah yang sering menyerang peradaban di selatan.
Pegunungan Altai dan Tien Shan di Asia Tengah kadang dianggap sebagai tempat yang cocok untuk keberadaan dinding ini.

c. Teori Modern

Ada pandangan yang menganggap bahwa dinding Zulkarnain mungkin bukan dinding fisik, tetapi metafora untuk batas peradaban. Yakjuj dan Makjuj bisa merujuk pada kelompok atau bangsa yang secara budaya dan moral bertentangan dengan masyarakat yang beradab.

4. Apakah Yakjuj dan Makjuj Masih Ada?

Pandangan Tradisional: Banyak ulama berpendapat bahwa Yakjuj dan Makjuj masih terkurung hingga hari kiamat, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Anbiya (21:96).

Pandangan Kontemporer: Beberapa sarjana modern menganggap kisah ini sebagai alegori atau simbol tentang konflik antara peradaban dan kekacauan. Dalam konteks ini, Yakjuj dan Makjuj mungkin tidak merujuk pada kelompok fisik tertentu, melainkan representasi dari kerusakan moral dan sosial.

5. Kesimpulan

Tidak ada bukti geografis yang pasti mengenai lokasi Yakjuj dan Makjuj atau dinding Zulkarnain. Namun, beberapa hipotesis mengarah ke wilayah Pegunungan Kaukasus atau Asia Tengah berdasarkan deskripsi historis dan geografis. Dalam pandangan agama, kisah ini juga berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya keadilan dan perlindungan terhadap kejahatan, baik dalam bentuk fisik maupun moral.

EDITOR: REYNA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=