Catetan Babe (Cabe) Ridwan Saidi (2): Jamba Tana Mera, Guan Tana Mera, Bangsa Maya Tiba

Catetan Babe (Cabe) Ridwan Saidi (2): Jamba Tana Mera, Guan Tana Mera, Bangsa Maya Tiba
Ridwan Saidi, Budayawan Betawi, Sejarawan, Politisi Senior



Oleh : Ridwan Saidi, Budayawan

Berdasar teori linguistic Prof Kern 1951, bangsa Maya tiba di Andunisi pada IX SM. Banyak jejak linguistic tak kurang juga archaeologic, misalnya candi-candi Sukuh, Che To, Penataran. Juga penggalian di Damasraya Sumbar itu Maya, bukan Sriwijaya seperti claim archaeolog.

Jembatan Merah ada di Jakarta, Bogor, Surabaya, setidaknya. Bogor kenapa tidak Jambatan Beureum? Surabaya kenapa tidak Jembatan Abang? Dulu mana ada jembatan, apa namanya?

Dalam case Jakarta Jembatan Merah di Mangga Dua, di sana tidak ada kali (lihat peta di bawah). Dalam konteks ini jembatan bukan bridge. Jamba Tana Mera. Bukan Jembatan Merah, tapi Jamba Tana Mera. Jamba = hunian. Ingat lagu Jamba Laya? Tana Mera = Carribea. Ingat lagu Guantanamera? Harusnya Gua(n) Tana Mera. Aku orag Tana Mera. Di Papua juga ada Tana Mera.

Dokumen Ridwan Saidi

GUA/GUE bukan dari China. Lu/elu yang di depan si Aku, dari bahasa Melayu. Kedatangan pak RT di-elu2-kan warga. Dia dari dihiya. Harusnya orang ketiga perempuan (she). Kalau orang ketiga lelaki? Dulu disebut namanya. Mereka? Betawi mula-mula tak pakai mereka. Tapi yang dipakai di Betawi dia orang, atau dia-dia. Kemudian dipakai Betawi tapi jadi marika atau marika orang.

Sekarang mari kita ke Tangerang. Di sana ada Kampung Gaga, ada juga Poris Gaga. Ingat Lady Gaga? Gaga bahasa Latino artinya unggul. Poris metatesis polis dari bahasa Greek yang artinya kota.

Kalau ke Karawang tentu bertemu Cilamaya. Itu Che La Maya. Kesalahan yang bersifat mutlaq haqiqi dalam memahami toponim ketika Ci diartikan air, dari bahasa Sunda cai. Cilandak tak ada Kali. Ci dari Che. Orang dulu hormat pada sumber kehidupan karenanya diberi panggilan kehormatan Che.

Dari toponim terdapat indikasi datangnya migran itu dari pelbagai negeri. Kitab sejarah resmi penuh sesak dengan orang India yang baru kesini tahun 1873 dan China yang datang baru di akhir XVII M. Haiya. (RSaidi)

EDITOR : REYNA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=