Energi Surya di Indonesia: Potensi Besar, Realisasi Minim

Energi Surya di Indonesia: Potensi Besar, Realisasi Minim
Ilustrasi : Instalasi energi angin dan surya di Spanyol



Oleh: Budi Puranto
Director Energy and Climate Monitor (ECM)

Energi surya semakin mendapatkan perhatian sebagai salah satu solusi utama untuk transisi energi bersih di dunia. Indonesia, dengan posisinya di wilayah khatulistiwa, memiliki potensi energi surya yang sangat besar. Sumber energi ini menjadi kunci bagi negara untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mencapai target pengurangan emisi karbon.

Potensi Energi Surya di Indonesia

Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi surya di Indonesia mencapai sekitar 207,8 GWp (gigawatt peak) jika dioptimalkan secara maksimal. Angka ini dihitung berdasarkan luas lahan yang bisa digunakan untuk panel surya, intensitas radiasi matahari, dan teknologi saat ini.

Dengan intensitas radiasi matahari yang berkisar antara 4,8 hingga 5,4 kWh/m² per hari di sebagian besar wilayah Indonesia, potensi ini dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik domestik maupun untuk mendukung sektor industri.

Namun, realisasi potensi ini masih sangat kecil. Hingga tahun 2023, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia hanya sekitar 0,2 GW, atau kurang dari 1% dari potensi total yang dimiliki. Ini menunjukkan perlunya upaya lebih besar dalam memanfaatkan energi surya sebagai bagian dari bauran energi nasional.

Kendala dalam Pengembangan Energi Surya

Beberapa kendala utama dalam pengembangan energi surya di Indonesia antara lain:

Biaya Awal yang Tinggi: Meskipun biaya panel surya telah menurun secara signifikan dalam dekade terakhir, investasi awal untuk instalasi masih menjadi penghalang, terutama bagi masyarakat umum.

Keterbatasan Infrastruktur: Integrasi PLTS ke dalam jaringan listrik membutuhkan infrastruktur yang memadai, termasuk sistem penyimpanan energi (baterai) untuk mengatasi fluktuasi pasokan listrik.

Regulasi dan Kebijakan: Proses perizinan dan regulasi yang kompleks seringkali menghambat percepatan proyek energi surya.

Kesadaran Masyarakat: Edukasi tentang manfaat dan keandalan energi surya masih perlu ditingkatkan.

Contoh Negara yang Berhasil Mengembangkan Energi Surya

Beberapa negara telah menunjukkan keberhasilan dalam mengembangkan energi surya secara signifikan:

Cina

Cina adalah pemimpin dunia dalam energi surya dengan kapasitas terpasang lebih dari 400 GW pada 2023. Kebijakan yang mendukung, insentif finansial, serta investasi besar dalam teknologi telah menjadikan Cina sebagai produsen dan pengguna panel surya terbesar di dunia.

Jerman

Jerman, melalui program Energiewende, berhasil menjadikan energi surya sebagai bagian penting dari bauran energi nasional. Dengan kapasitas terpasang sekitar 70 GW, Jerman mengandalkan insentif untuk rumah tangga dan perusahaan untuk memasang sistem surya atap.

India

India menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan energi surya tercepat. Program National Solar Mission menargetkan kapasitas terpasang sebesar 280 GW pada 2030. Negara ini memanfaatkan potensi matahari yang melimpah di wilayah Gurun Thar untuk membangun salah satu ladang surya terbesar di dunia.

Uni Emirat Arab (UEA)

Meskipun dikenal sebagai produsen minyak, UEA telah berinvestasi besar-besaran dalam energi surya. Proyek Noor Abu Dhabi adalah salah satu PLTS terbesar di dunia dengan kapasitas 1,2 GW.

Strategi Memaksimalkan Potensi Energi Surya di Indonesia

Untuk mengoptimalkan potensi energi surya, Indonesia perlu mengambil langkah-langkah berikut:

1.Meningkatkan Insentif: Memberikan subsidi atau pembebasan pajak bagi rumah tangga dan perusahaan yang memasang panel surya.

2.Memperkuat Regulasi: Penyederhanaan proses perizinan dan kebijakan yang mendukung investasi energi terbarukan.

3.Membangun Infrastruktur: Mengembangkan sistem penyimpanan energi dan memperluas jaringan listrik yang dapat mendukung energi surya.

4.Edukasi Publik: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat energi surya dan cara penggunaannya.

5.Kerjasama Internasional: Mengadopsi teknologi dan model kebijakan dari negara-negara yang telah berhasil.

Kesimpulan

Energi surya adalah solusi potensial bagi Indonesia untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan sekaligus mengurangi emisi karbon. Dengan potensi sebesar 207,8 GW, Indonesia dapat belajar dari negara-negara seperti Cina, Jerman, dan India untuk mempercepat transisi energi. Investasi dalam teknologi, kebijakan yang mendukung, dan edukasi masyarakat menjadi kunci utama untuk mewujudkan visi ini.
Jika langkah-langkah tersebut diambil, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin energi surya di kawasan Asia Tenggara.

EDITOR: REYNA




http://www.zonasatunews.com/wp-content/uploads/2017/11/aka-printing-iklan-2.jpg></a>
</div>
<p><!--CusAds0--><!--CusAds0--></p>
<div style=