Oleh: Muhammad Chirzin
“Kalau saya jadi Gubernur, macet dan banjir hilang.”
“Banjir dan macet lebih mudah ditangani, jika jadi Presiden.”
“Jakarta mau tenggelam, kita pindah…”
Lho?!
Ditilik dari berbagai aspek
Dari sejarah hingga lingkungan hidup
Sangat tidak layak Ibu Kota Negara dipindah
Pemindahan Ibu Kota Negara
Adalah kebijakan prematur.
Seharusnya dengan Pancasila
Semua warga negara sejahtera dan bahagia
Pancasila terlalu mulia untuk dipermainkan
Akan menjadi kecelakaan besar dan dahsyat
Sekiranya bangsa ini gagal melaksanakan Pancasila.
“Saya tidak bangga Indonesia dicap
Sebagai salah satu negara paling korup di dunia
Saya mendukung hukuman mati bagi koruptor
Koruptor tidak rela melihat
Pemerintah Indonesia berbenah.”
“Saya tidak akan mundur hadapi koruptor
Saya siap mati untuk bangsa ini
Saya akan buat penjara
Buat Koruptor di pulau terpencil
Kalau keluar biar ketemu sama hiu.”
Cara efektif menyelamatkan Republik ini
Tidak melalui omong besar dan janji-janji
Tetapi dengan keteladanan bernegara
Yang terbebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Jika Raja sudah ketahuan sekali berbohong
Maka ia sama halnya dengan sungai yang sudah tidak berair.
Penguasa paling celaka
Membuat rakyatnya sengsara.
Jogja, 16/03/2025
EDITOR: REYNA
Related Posts
Makna Simbol: Analogi Pesawat Sasyuik dan Pencarian Manusia
Muhammad Chirzin: Israel Merajalela
Alumni Harvard Turun Gunung Membantu Alma Maternya Melawan Trump.
OPINI Ulrich Schlie: Kebangkitan pertahanan Jerman: Perspektif Bundeswehr
Sampai Kapan US$ Menguat Terhadap Rupiah?
ICMI: Dari Gagasan Menuju Gerakan, Dari Cendekiawan Menuju Pelayan Umat
Diskusi Psikologi Rakyat Konoha
Prabowo Adalah TNI Demokratis: Tanggapan Untuk Dhimam Abror Djuraid
Mau Dibawa Kemana Negara Ini Ketika Polri Ingkar Terhadap Konstitusi
Janji Gibran 19 Juta Lapangan Kerja, Realisasi Buka Moratorium Kerja di Arab Saudi
No Responses