Oleh: Daniel Muhammad Rosyid
Mengapa Korupsi ?
Kita sering menilai harta dan kuasa sebagai hal buruk sehingga tidak termotivasi untuk belajar bagaimana trampil menjadi kaya dan berkuasa secara wajar dan terhormat.
Selera ekonomi dan politik kita rendah jika bukan norak. Ingin kaya dan berkuasa dicap ambisius. Miskin dan lemah diterima sebagai taqdir yg tidak bisa diubah.
Padahal kemiskinan dan kelemahan itu konsekuensi pilihan politik yang keliru dan dipaksakan oleh penjajah.
James Wharram pernah mengatakan bahwa korupsi orang Indonesia itu amatiran, sedangkan nekolim melakukannya elegantly melalui perjanjian-perjanjian, perdagangan yang tidak adil, hutang dan riba.
Sekolah dan kampus kita hanya melahirkan buruh yang cukup trampil menjalankan mesin-mesin sekaligus cukup dungu untuk setia bekerja bagi investor, gagal meningkatkan selera harta dan kuasa bangsa ini.
UUD2002 yang melahirkan high cost economy and politics dan toxic moral ecology menjadi ladang subur bagi koruptor yang menyalahgunakan kekuasaan demi harta. @Jurnal Ramadhan-3 Rosyid College
EDITOR: REYNA
Related Posts
Makna Simbol: Analogi Pesawat Sasyuik dan Pencarian Manusia
Muhammad Chirzin: Israel Merajalela
Alumni Harvard Turun Gunung Membantu Alma Maternya Melawan Trump.
OPINI Ulrich Schlie: Kebangkitan pertahanan Jerman: Perspektif Bundeswehr
Sampai Kapan US$ Menguat Terhadap Rupiah?
ICMI: Dari Gagasan Menuju Gerakan, Dari Cendekiawan Menuju Pelayan Umat
Diskusi Psikologi Rakyat Konoha
Prabowo Adalah TNI Demokratis: Tanggapan Untuk Dhimam Abror Djuraid
Mau Dibawa Kemana Negara Ini Ketika Polri Ingkar Terhadap Konstitusi
Janji Gibran 19 Juta Lapangan Kerja, Realisasi Buka Moratorium Kerja di Arab Saudi
No Responses