Jalan panjang virus Corona : Ditemukan di Jedah 2012, meledak di Wuhan 2020

Penulis : Budi Puryanto 

Beberapa hari lalu saya kaget, saat membaca laporan The Sun, media berpengaruh di Inggris. Dilaporkan, Bill Gate setahun yang lalu telah “meramalkan”, melalui simulasi ganasnya virus corona ini. Dalam 6 bulan pertama bisa mematikan hingga 33 jutaan orang. 

Soal simulasinya tidak mengagetkan. Siapa tidak kenal Bill Gate, pemilik Microsoft yang tajir itu. Tapi soal datanya? Data virus corona itu, darimana? Dia prediksi itu setahun yang lalu. Pilihan jawabannya cuma satu : virus corona itu sudah ada sebelum kasus Wuhan meledak.

TERKAIT : 

• Setahun Lalu Bill Gate Telah Meramalkan : Super Virus Corona: 33 Jutaan Bisa Mati Dalam 6 Bulan Pertama

Saya mulai menerima, meskipun belum meyakini, bahwa virus corona telah ditemukan sebelumnya. Sebuah sumber terkait ini menguatkan kasus Wuhan ini tidak alami. Mungkinkah China sengaja uji coba senjata biologis ini? Masih terlalu dini kesimpulan ini.

Pikiran saya mulai goyah saat membaca prediksi ilmuwan Rusia, AS, dan Israel. Tapi saya berkesan mereka melakukan spekulasi, menuduh China sedang “eksperimen” senjata biologi.

Kisah perjalanan virus  ini bikin merinding. Bukan hanya ganasnya saja. Tapi liku-liku perjalanannya. Berkelit kelindan berbagai kepentingan : medis, ekonomi, dan militer.

Terang-benderang muncul saat saya baca kisah dokter Ali Muhamed Zaki. Siapa dia?

Muncul di JEDDAH

Dokter Ali Mohammed Zaki

“Kring…kring.”

Dr Ali Mohamed Zaki ahli virologi Mesir menerima telepon dari rumah sakit Soliman Fakeeh – salah satu pasien usia 60 tahun menderita pneumonia (radang paru-paru) yang aneh. Mereka menginginkan Zaki dapat mengidentifikasi jenis virus apa gerangan?

Zaki awalnya tidak menemukan apa-apa, negatif.

Kemudian ia mengirimkan ‘sampel’ ke Erasmus Medical Centre (EMS) di Rotterdam. Hasilnya , positif, virus corona, dengan test pathogen. Lebih mematikan daripada virus SARS.

Dokter Zaki terperanjat, kemudian mengirim email ke koleganya di pro Med, peringatan, virus berbahaya – sangat mematikan. Virus corona yang belum pernah ia temukan sebelumnya.

Informasi tersebut fatal baginya.

September 2012, Dr. Zaki dipecat atas desakan Menteri Kesehatan Saudi Arabia, karena ia melaporkan kasus kematian akibat virus corona, virus yang mematikan – dianggap membuat ‘gaduh’ – dan itu tidak baik.

Menteri Kesehatan tidak suka virus corona menjadi isu dikalangan pro Med. Kontraknya dengan rumah sakit diputus. Demikian kata dr Zaki kepada The Guardian media Inggris tahun 2013, dari Kairo. (The Guardian, 15/3/2013).

Dr Zaki sangat kuatir virus tersebut menyebar keseluruh dunia, apa lagi sebentar lagi musim haji, ada sekitar 3 juta orang penduduk dunia berada di Saudi Arabia, Jeddah, Riyadh, Mekkah dan Medinah.

Beruntung, tidak demikian, walaupun dilaporkan 15 orang pasien di Saudi Arabia meninggal dunia karena terjangkit virus Corona – tetapi bencana lebih besar tidak terjadi.

Zaki heran, mengapa muncul di Arab ?

Hasil test, tidak ada hubungannya dengan onta, kambing atau hewan di Arab. Mungkinkah dari kucing? Tidak diketahui pasti.

Muncul di LONDON 

Kemudian muncul di rumah sakit London, pasien dari Doha, Qatar terjangkit virus yang sama. Hasil test laboratorium , virusnya 99,5 % identik.

Kesimpulan, virus tersebut menular dari orang ke orang setelah bermutasi dengan lingkungan.

EMC atau Eramus Medical Centre di Rotterdam menyimpulkan :”Kami melihat ini hanyalah puncak gunung es semata, namun kita tidak tahu kapan gunung es ini muncul?” kata Ron Foucher ahhli virology – bisa terjadi pandemic skala global.

Beberapa tahun terlupakan.

Kini jenis virus corona tersebut muncul di Wuhan, wilayah China, jauh sekali.

Agen China Selundupkan dari Kanada 

Tahun lalu, dituturkan jurnalis investigasi dari ‘Zero Hedge” Tyler Durden, terdeteksi kapal laut yang menyelundupkan virus Corona dari Kanada oleh agen China yang berafiliasi ke laboratorium Wuhan.

Dari KANADA?

Rupanya pihak EMC Rotterdam telah mengirimkan sampel Dr Zaki ke Kanada atas permintaan Frank Plummer dari NML (National Microbiology Laboratory melalui Ron Fouchier, Mei 2013. Yang kemudian dilaporkan, sebagian telah dicuri oleh agen China sesama ahli virus.

Laboratorium Winnipeg di Kanada yang meneliti berbagai penyakirt SARS, Ebola, MERS dan juga virus Corona – sudah lama diincar oleh agen spionase industri China. Dan itu bisa dilakukan pada Maret 2019 oleh kelompok peneliti yang bekerja di NML.

Dr Xiong Qiu beserta istrinya (ahli virologi juga), telah di deportasii keluar Kanada. Dr Xiong Qiu adalah Kepala Departemen Pathologi Program Khusus.

Dr Xiong Qiu

Belakangan diketahui, ia memiliki hubungan dengan Program China “Biological warfare” – sebut saja – Institute Of Military Veterinary Academy of Military Medical Sciences, Changchun (Zero Hedge, 26/1/2020)..

Dr Qiu juga memiliki hubungan dengan Tentara Amerika, Medical Reseach Institute of Infecttious Diseases Maryland – termasuk studi Ebola.

Tahun 2017, China mendirikan Wuhan National Biosafety Laboratory yang sangat kebetulan berdekatan dengan Pasar Huanan Seafood yang mana menjadi epicenter dari penyebaran virus Corona.

Walaupun tahun 2017, pemerintah AS telah mengingatkan China jangan sekali-kali bereksperimen dengan virus berbahaya di laboratorium Wuhan – kemungkinan bocor sangat tinggi.

Wuhan National Biosafety Laboratory adalah base camp dari penelitian militer China tentang virology yang berhubungan dengan program “ bio warfare”.

Dugaan atau hipotesa sejumlah ahli yang menyimpulkan ada kebocoran virus di laboratorium Wuhan dan bermutasi di sekitar pasar seafood (termasuk daging kelelawar, ular dan tikus) Wuhan , sulit di verifikasi.

Selain, internet di blok pemerintah, informasipun ditutup rapat oleh Beijing.

Perjalanan panjang virus Corona dari Jeddah – Amsterdam – Winnipeg dan akhirnya di laboratorium Wuhan. 

Editor : Setyanegara

Related Posts