ZONASATUNEWS.COM, MADRID — Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Spanyol dan UNWTO, Dr Muhammad Najib menyatakan kebijakan Jakarta (Presiden Jokowi), bahwa kinerja duta besar itu diukur dengan capaian ekonomi.Kemenlu juga selalu mengingatkan hal ini.
“Kami sadar betul akan hal ini, oleh karen itu sebelum menginjakkan kaki ke Madrid, kami membuat visi misi dikaitkan dengan target pemerintah,” ungkap Dubes Muhammad Najib, dalam tayangan Youtube, yang diterima zonasatunews.com, Sabtu (5/2/2022).
Dari data-data yang ada beberapa tahun terakhir, tingkat ekonomi, transaksi perdagangan dan investasi, walaupun dalam kondisi Covid-19, trend-nya terus meningkat.

Dubes Dr MUhammad Najib bersama Raja panyol Felipe VI di Palacio Real, Madrid (1/13/2022). (Dok Kedubes RI Madrid)
“Hanya saja sejak Covid trend-nya agak landai dibanding sebelum Covid. Menariknya hubungan ekonomi kedua negara ini, Indonesia selalu surplus. Sedangkan mereka (Spayol) defisit,” kata dia.
Baca Juga: Blusukan Dubes Spanyol ke Toledo dan Segovia, Melihat Dari Dekat Praktek Toleransi Beragama Disana
Oleh karena itu, katanya, saat bertemu dengan Dubes Spanyol di Jakarta, dia diminta membantu agar neraca ekonomi kedua negara ini agak seimbang (balance).
“Pak Najib, selaku Dubes baru di Madrid tolong saya agar neracanya ini agak balance,” kata Dubes Najib menirukan permintaan Dubes Spanyol di Jakarta.
Lebih jauh Dubes Najib menerangkan, ternyata inteligen ekonomi (market intelijen) Spanyol bekerja dengan baik. Itu terbukti saat ditanyakan, apa yang harus dibantu. Dengan cara bagaimana menyeimbangkan neraca ekonomi kedua negara ini.
“Pak Najib, kelas menengah muslim ini besar dan terus meningkat. Dan mereka juga tidak sedikit menghabiskan uangnya untuk ke luar negeri. Hanya saja selama ini mayoritas, setelah umroh terus ke Turki, umroh plus ke Jordan, umroh plus ke Palestina. Tidak terus ke Madrid. Nah, bagaimana Pak Najib bisa menarik setelah mereka mampir ke Madrid,” kata Dubes Najib menirukan jawaban spontan Dubes Spanyol di Jakarta.

Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh untuk Kerajaan Spanyol, Dr. Muhammad Najib, menyerahkan surat kepercayaan sebagai Duta Besar RI untuk Spanyol kepada Raja Felipe VI di Palacio Real, Madrid (1/13/2022). (Kedubes RI Madrid)
Dari beberapa koleganya yang memiliki usaha travel, Dubes Najib mendapat keterangan bahwa, sebenarnya Spanyol bisa menjadi tujuan wisata bagi muslim Indonesai, karena memiliki warisan kebudayaan Islam berupa gedung-gedung indah yang sangat menarik.
Tetapi ada beberapa persoalan yang menjadi kendala, diantaranya, pertama adalah ketersediaan makanan halal yang sedikit jumlahnya.
Baca Juga: Membangun Poros Madrid-Jakarta Untuk Mengembangkan Semangat Toleransi Beragama
Karena itu Dubes Najib menyampaikan pendapatnya, agar diusahakan ada restoran kecil, atau lapak kaki lima dari kaum muslim diijinkan buka di lokasi di tempat-tempat wisata, yang menyediakan makanan halal.
Yang kedua, menurut Dubes Najib, agar dipermudah mereka untuk beribadah. Misalnya, ditempat-tempat wisata itu agar disediakan ruangan untuk beribadah.

Dubes RI untuk Spanyol dan Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) Muhammad Najib (berjaket oranye) mengunjungi kota Segovia, Spanyol, 13 Desember 2021, untuk persiapan dialog antar-agama yang akan digelar pada 2022. Najib dan staf KBRI Madrid berfoto bersama pengurus Masjid As-Salam di kota tersebut.
“Sehingga kalau waktunya sholat, mereka bisa melaksanakan ibadah,” ujarnyya.
Yang ketiga, adalah, di hotel-hotel di tempat wisata itu agar dipasang arah kiblat. Karena para wisatawan muslim itu begitu masuk kamar selalu mencari arah kiblat untuk sholat.
Tertinggi di Eropa
Dari data yang ada, sebelum Covid, diseluruh kawasan Eropa, Madrid ini menerima kunjungan wisata tertingi. Oleh karena itu kantor pusat UNWTO ditaruh di Madrid. Yang dijual adalah warisan Islam dan tradisi beragama beragama masyarakat katolik.
“Jadi yang dikunjungi kalau tidak istana-istana peninggalan Bani Umayah, ya gereja-gereja tua peninggalan masa lalu, kastile, benteng-benteng, dan istana raja-raja dimasa lalu,” kata Dubes Najib.

Dubes RI Madrid, Dr. Muhammad Najib bersama sejumlah Home Staff KBRI mengunjungi Fundación Mezquita de Sevilla sebagai mitra, Jumat (10/12)
Dan yang satunya lagi adalah tradisi. Tradisi masyarakat disini. Dengan kasat mata dapat dilihat bahwa orang Spanyol itu ramah sekali. Beda dengan Eropa yang lainnya.
“Kalau kita bertemu orang, kenal tidak kenal mereka langsung menyapa ‘hola, hola’. Orang Spanyol bilang ‘hello’ tidak ‘hello’ tetapi ‘holla’. Dan ini kita tidak temukan dinegara Eropa lainnya,” jelas Dubes Najib.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Serangan Israel menewaskan 42 orang di Gaza karena kedua belah pihak mengatakan pihak lain melanggar gencatan senjata
Iran, Rusia, dan Tiongkok mengirim surat ke PBB yang menyatakan kesepakatan nuklir dengan Teheran telah berakhir
Wapres Afrika Selatan: Mineral kritis di pusat industrialisasi Afrika
Putin dan Netanyahu bahas perkembangan Timur Tengah tentang rencana Trump terkait Gaza
Para ilmuwan menyelidiki bagaimana sel hidup dapat menjadi ‘biokomputer’
Rani Jambak Kincia Aia Tour Canada: Kritik Ekologi dan Semangat Kolektif Warisan Nusantara
Militer Israel menghentikan hampir semua kapal dalam armada bantuan, memicu protes global
Senator AS desak Trump manfaatkan hubungan dengan Netanyahu untuk lindungi armada bantuan Gaza
Arab Saudi memperingatkan bahwa ketidakpedulian global terhadap perang Gaza mengancam stabilitas regional dan dunia
AS akan mencabut visa presiden Kolombia karena pernyataannya dalam protes pro-Palestina di New York
Laal Singh Chaddha OnlineAugust 12, 2022 at 10:39 pm
a
a