Menyingkap Rahasia Kebangkitan Islam (Bagian 2)

Menyingkap Rahasia Kebangkitan Islam (Bagian 2)
Duta Besar RI untuk Spanyol, Dr Muhammad Najib

ZONASATUNEWS.COM, MADRID – Dubes Muhammad Najib menguraikan bahwa warisan Islam di Spanyol tidak hanya meliputi istana-istana yang indah, seperti istana Cordoba dan Alhambra. Tetapi juga masjid-masjid yang ditinggalkannya itu memiliki arsitektur indah dan khas arsitektur Islam. Peninggalan-peninggalan itu menunjukkan tingginya peradaban Islam waktu itu.

Baca sebelumnya: 

“Bangsa Spanyol saat ini masih mengakui dan mengagumi warisan Islam yang hebat itu. Dan di Spanyol dikenal dengan istilah Moor. Istilah Moor itu positip, kemudian juga digunakan untuk penyebutan bangsa Moro di Filipina saat ini. (Bangsa Moro di Filipina selatan saat ini mayoritas beragama Islam, pernah dijajah Spanyol),” kata Dubes Najib

Menurut Dubes Najib, walaupun kekuasaan Islam sudah tidak ada di Iberia sejak 1492 M, sejak Boabdil menyerahkan kunci Alhambra kepada Isabela, namun warisan Islam terus dikembangkan, para pekerja muslim terus dipekerjakan untuk membuat bangunan-bangunan baru.

“Sehingga setelah itu banyak bangunan-bangunan baru terus dibangun dengan menggunakan arsitektur bercitarasa Islam atau citarasa Arab. Lengkungannya jelas sekali sama dengan lengkungan masjid kita, atau sama dengan lengkungan-lengkungan pintu istana di Timur Tengah,” ugkapnya.

Dubes Najib juga mengingatkan, memang banyak bangunan masjid yang rusak, istana yang rusak. Tetapi dia tegaskan bahwa kerusakan yang timbul akibat pertarungan dengan kristen jauh lebih kecil, dibandingkan kerusakan fisik akibat pertempuran perebutan kekuasaan diantara umat Islam sendiri.

Dia memberi contoh, istana Azahra yang sangat indah yang berlokasi sekitar 15 Km dari Cordoba itu hampir rata dengan tanah. Itu karena pertarungan diantara umat Islam sendiri. Begitu juga Azahirah, bahkan sampai sekarang masih dicari dimana itu lokasinya.

“Padahal tercatat jelas Azahirah, yang dibangun oleh Al Mansur. Bagi yang paham bahasa Arab itu ada film didalam youtube, sangat bagus sekali yang mengisahkan tentang Muhammad Al Mansur. Judulnya Rabi Cordoba, yang dalam bahasa Indonesia berarti Musim Semi Cordoba,” jelasnya.

Menurut Dubes Najib film itu bagus sekali. Katanya, kontennya bagus, pemainnya bagus, dan cara menceritakannya luar biasa bagusnya. Sayangnya, film itu belum ada subtitelnya (terjemahanya).

Dia menjelaskan bahwa Al Mansur ini tidak memiliki darah biru (bukan turunan raja/bangsawan). Dia berasal dari Afrika Utara, yang merantau ke Cordoba untuk sekolah. Kemudian mengabdi di istana sampai menjadi Panglima Perang, lalu menjai Perdana Menteri.

Karena waktu itu putra mahkota sepeninggal Al Hakam dari dinasti Bani Umayah ini masih kecil, sekitar berumur 12 tahun, maka diangkatlah seorang wali. Karena yang paling hebat waktu Al Mansur, maka dialah yang menjadi walinya. Al Mansur ini kemudian membuat istana baru.

“Istana itu rata dengan tanah dan lokasinya sampai sekarang belum ditemukan. Nah, saya mengingatkan belajar dari sejarah Anadalusia, disamping hal-hal besar dan positip, terkait dengan kemajuan sain dan teknologi, kita juga belajar dari kesalahan-kesalahan oleh pendahulu kita. Sehingga kita tidak mengulang-ngulangnya, tetapi juga ada kesadaran untuk mengoreksi kesalahan itu. Sehingga kedepan kita bisa memperbaiki diri dan bisa bangkit kembali,” pesannya.

Karena, menurut Dubes Najib, umat Islam suah tertinggal dengan bangsa lain. Dengan bangsa Eropa jauh sekali. Bahkan dengan bangsa Asia lain pun tertinggal, seperti Jepang, China, Taiwan, termasuk Korea, sudah jauh meninggalkan umat Islam. Bahkan India sudah jauh meninggalkan umat Islam.

Contohnya dibidang komputer. Banyak orang-orang India yang jago dibidang software, yang akhirna dipakai dibanyak negara. Kalau menyebut software di AS orang selalu menyebut Silicon Valley.

“Orang-orang penting di Silicon Valley itu banyak sekali orang-orang India. Termasuk sekarang di Google, Facebook,Twitter, Instagram, Youtube, banyak sekali orang India. Nah, kalau kita bicara dunia Islam, wala hardware wala software,” ungkapnya.

Bersambung

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K