Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-49)

Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-49)
Agus Mualif Rohadi

Oleh : Agus Mualif Rohadi

V. Nabi Musa, Harun, Bani Israel Pulang ke Baitul Maqdish.

Bani Israel tidak meneruskan perjalanan melalui negev, tetapi terus bergerak ketimur lagi dan berkemah di Zalmona, kemudian bergerak lagi dan berkemah di Funon atau Punon, kemudian bergerak lagi dan berkemah di Obot, bergerak lagi kemudian berkemah di Abarim, di padang gurun disebelah timur wilayah bangsa Moab, lalu bergerak lagi dan berkemah di lembah Zered dekat Zoar. Kemudian menyisir daerah di dekat sungai Arnon di perbatasan wilayah antara bangsa Moab bangsa Amori, berkemah di seberang sungai Arnon yang dekat padang gurun.

Ketika berkemah di seberang sungai Arnon, bani Israel mengirim utusan kepada raja Amori yaitu Sihon, meminta izin melewati wilayahnya. Sihon tidak mengijinkannya, namun justru mengerahkan pasukannya akan menyerang perkemahan bani Israel, kemungkinan akan menjarah ternaknya bani Israel. Namun mereka dapat dikalahkan oleh bani Israel di daerah Yahas. Bani Israel kemudian menduduki sebagian wilayah bangsa Amori di kota Hesbon, Yaezer dan kota lainnya di sepanjang sungai Arnon sampai ke sungai Yabok. Masih di wilayah Moab, kemudian bani Israel bergerak kearah Basan. Raja Basan memeranginya namun dapat dikalahkan oleh bani Israel di Edrei.

Raja bangsa Moab melihat dua kali puak sukunya dikalahkan dalam peperangan kemudian utusan ke Madyan meminta bantuan, namun bangsa madyan tidak mau memerangi bani Israel sehingga bani Israel bergerak terus keutara kemudian tinggal di wilayah Abel Syitim.

Kitab Bilangan 25 : 1 – 16 menkisahkan cukup lama bani Israel di wilayah Abel Syitim dan berinteraksi dengan kaum Madyan dan Moab, bahkan banyak diantara mereka melakukan perbuatan zinah dengan perempuan perempuan Moab dan Madyan dan ikut menyembah berhala orang Moab yaitu Baal Peor. Sebagian bani Israel yang telah lepas dari penderitaan yang berat dalam perjalanan yang panjang di wilayah yang banyak ditemukan kesulitan hidup, ketika memasuki wilayah yang subur, perilakunya menjadi tidak terkendali. Perzinahan dan pembunuhan akibat perzinahan sering terjadi. Atas perbuatan itu Tuhan kemudian menghukum bani Israel sehingga sekitar dua puluh empat ribu orang meninggal. Karena hal itu pula pemimpin salah satu puak suku Simeon yaitu Zimri bin Salu dibunuh oleh Pinehas bin Eleazar bin Harun. Setelah dibunuhnya Zimri kutuk Tuhan terhadap perbuatan zinah dan syirik itu kemudian terhenti.

Setelah peristiwa tersebut, bani Israel dikumpulkan dan dihitung ulang untuk tujuan masuk ke Baitul maqdish. Hasil cacah jiwa bani Israel adalah lelaki dengan umur diatas 20 tahun berjumlah 641.060 orang dari dua belas suku. Perhitungan itu tidak termasuk suku Lewi karena tidak mempunyai hak untuk ikut perang karena tugasnya adalah menjaga Kemah Suci dan peralatan peribadatannya serta menyelenggarakan semua peribadatan. Sedang suku Yusuf di hitung dalam dua suku yaitu suku Efraim dan suku Manasye. Setelah penghitungan itu, Nabi Musa, atas perintah Elloh, dihadapan Eleazar, mengangkat Yosua (Yusa’) bin Nun sebagai pemimpin mereka. Dengan demkian bani Israel telah mempunyai pemimpin baru. Dari penghitungan ulang tersebut ternyata diketahui bahwa bani Israel yang dahulu ketika keluar dari Mesir telah berumur diatas 20 tahun telah meninggal semua kecuali Kaleb bin Yefun, Yosua bin Nun dan nabi Musa.

Preloved, Lukisan Maerten de Vos (1532 – 1603), menggambarkan dewi perempuan Baal Peor, dewa suku Moabserta perzinahan antara bani Israel terutama dari suku Simeon, dan pembunuhan akibat perzinahan.

Suatu saat nabi Musa diperintah Tuhan untuk memerangi orang orang Madyan yang telah tersesat karena menyembah baal peor. Nafiri ditiup dibunyikan dan tabut perjanjian di tandu untuk menyemangati perang, dan akhirnya bani Israel mengalahkan beberapak puak suku Madyan. Semua lelaki dan istrinya harus dibunuh karena mereka menolak untuk menyerah, kecuali laki laki dan perempuan muda yang belum menjadi suami atau istri dan anak anak harus tetap dibiarkan hidup. Pembunuhan itu harus dilakukan agar mereka kembali kepadamenyembah Allah.

Dari beberapa kemenangan dalam peperangan disisi sebelah timur sungai yordan di wilayah Moab dan Amon tersebut, nabi Musa kemudian membagi tanah yang telah dikuasi bani Israel dengan diberikan kepada suku Ruben, suku Gad dan untuk setengah dari suku Manasye bin Yusuf. Namun meskipun telah mendapat tanah untuk tinggal sukunya, lelaki dari ketiga suku tersebut yang wajib berperang tetap harus ikut menyeberang sungai yordan memasuki wilayah Baitul Magdish untuk mendapatkan tanah bagi suku suku bani Israel lainnya yang belum mendapatkan bagiannya. Suku Ruben, suku Gad dan setengah suku Manasye yang telah memperoleh tanah kemudian membangun benteng ditanahnya masing masing.

BACA JUGA:

Khusus tanah untuk suku Lewi, setiap orang Israel harus mengambil sebagian dari tanah miliknya untuk diberikan kepada orang orang suku Lewi baik untuk rumah kediaman maupun untuk tempat penggembalaanya. Setiap suku setelah mendapatkan tanah dan wilayahnya masing masing, di wilayahnya harus terdapat suku Lewi yang akan menjadi imam yang memimpin peribadatan semua suku suku bani Israel, sesuai yang tertulis dalam kitab suci taurat. Dengan demikian, sejak awal ajaran Kitab Taurat telah memisahkan antara kepemimpinan negeri dengan kepemimpinan peribadatan (agama).

Nabi Musa juga mengatur pembagian tanah untuk bani Israel di wilayah Kanaan apabila wilayah tersebut sudah dapat dikuasai bani Israel, dan siapa yang saja yang berhak mengatur pembagian wilayah suku suku bani Israel di tanah Kanaan. Bani Israel juga diwajibkan membangun kota perlindungan bagi orang yang melakukan pembunuhan yang tidak disengaja, dimana mereka harus ditempatkan terlebih dahulu di wilayah suku Ruben di Bezer, di wilayah suku Gad di Ramot Gilead, dan di wilayah suku Manasye di wilayah Basan.

21. Hukum Hukum Musa.

Dalam Kitab Ulangan, ditunjukkan ketika bani Israel sedang dalam perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan mulai dari gurun Syur, Sinai, Paran, kemudian berputar putar di sekitar gurun Zin dan perbatasan wilayah bangsa Edom, hingga sampai kewilayah moab dan sisi timur sungai yordan lebih dari 40 tahun ini, banyak peristiwa yang kemudian hal itu memunculkan bermacam macam hukum bagi bani Israel yang harus ditaati dan dilaksanakan yang dikenal dengan hukum Musa yang merupakan perintah Allah kepada nabi Musa dan kaumnya, yang mencakup antara lain :
(1) Beberapa hukum tentang kurban bakaran, antara lain kurban pagi dan kurban petang,
kurban sabat, kurban bulan baru, kurban pada hari raya.
(2) Melaksanakan nadzar kaum perempuan.
(3) Hukum perang
(4) Pengadilan yang adil.
(5) Harta pampasan perang
(6) Hukum perkawinan dan perceraian
(7) Hukum waris.
(8) Hukum pembunuhan.
(9) Larangan berkabung secara berlebihan
(10) Hak Kesulungan.
(11) Bernazar kepada Allah.
(12) Binatang yang haram dan yang halal.
(13) Peringatan terhadap penyembahan berhala dan ibadah yang sesat, hukuman mati untuk
penyembah berhala.
(14) Pengangkatan raja dikalangan bani Israel
(15) Persembahan persepuluhan.
(16) Memerdekan budak ibrani
(17) Larangan berbuat biadab
(18) Dan lain lain.

22. Meninggalnya Nabi Musa

Dalam Kitab Ulangan dikisahkan, pada suatu hari, nabi Musa mengumpulkan seluruh bani Israel untuk mendengarkan kata katanya. Inti perkataannya adalah karena umurnya sudah 120 tahun dan tidak bisa lagi banyak melakukan kegiatan sedang Allah telah menyatakan dirinya tidak akan diijinkan menyeberangi sungai Yordan. Sedang Allah akan menyeberangkan bani Israel ke Baitul maqdish dan akan membantu bani Israel mengalahkan lawan lawannya. Telah ditunjuk yang memimpin dalam menyeberangi sungai Yordan dan berperang mengalahkan lawan lawan bani Israel adalah Yosua (Yusa’) bin Nun.

Kemudian nabi Musa memanggil Yusa’ bin Nun ke depan dihadapan seluruh bani Israel, mengambil sumpahnya dan meneguhkan hatinya untuk masuk ke tanah yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka (Ibrahim, Ishaq, Ya’cub). Oleh karena itu Tuhan akan menyertai, tidak akan membiarkan dan tidak akan meninggalkan Yosua dan bani Israel. Kemudian nabi Musa mengajak Yosua ke kemah suci dan berdiri di dalam kemah suci untuk mendengarkan firman dan perintah Tuhan yang memperingatkan bani Israel, jika mereka meninggalkanNya maka Tuhan akan mengingkari perjanjianNya yang diikat dengan bani Israel, sehingga bani Israel akan ditimpa malapetaka dan bencana.

(bersambung ………………)

EDITOR: REYNA

 

 

 

Last Day Views: 26,55 K

5 Responses

  1. Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-51) - Berita TerbaruAugust 4, 2022 at 3:34 pm

    […] Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-49) […]

  2. linkNovember 28, 2024 at 9:49 pm

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-49/ […]

  3. free webcam tokensDecember 6, 2024 at 8:52 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-49/ […]

  4. Best Gym Equipment shop onlineDecember 15, 2024 at 8:14 pm

    … [Trackback]

    […] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-49/ […]

  5. เปรียบเทียบ wcasinoJanuary 13, 2025 at 6:42 am

    … [Trackback]

    […] Here you will find 2877 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-49/ […]

Leave a Reply