ZONASATUNEWS.COM, SEMARANG – Satu orang pasien di Rumah Sakit dr. Kariadi Kota Semarang yang diduga terinfeksi corona, meninggal dunia (23/2/2020).
Sebelumya, pasien ini dirawat di ruang isolasi.
Hal ini dibenarkan oleh Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr. Kariadi, Agoes Oerip Purwoko.
Agoes mengkonfirmasi, meninggalnya pasien tersebut bukan karena virus corona. Meski demikan, ia menolak untuk memberi tahu penyebab meninggalnya pasien tersebut.
“Meninggalnya memang karena gangguan napas. Tapi penyebab infeksinya apa, ini memang yang jelas confirm bukan covid-19, atau infeksi corona” ujar Agoes kepada wartawan, (25/2/2020), seperti dikutip KOMPASTV.
Meski demikian, Agoes menyebut, perlakuan yang diberikan kepada jenazah pasien tersebut, sangat ketat.
“Memandikan atau merawat jenazahnya itu sama, kita perlakukan seperti pasien flu burung “ ujar Agoes kepada wartawan.
Petugas yang menangani juga memakai pelindung diri yang menjamin mereka tidak tertular.
Begitu pun saat pasien tersebut meninggal dunia, perlakuan yang diberikan juga sangat ketat.
Jenazah dibungkus sedemikan rupa dengan plastik, agar penyakit yang diderita tidak menular kepada keluarga yang menguburkan jenazah.
23 terduga corona
Dilansir TEMPO.CO (26/2/2020) RSUP dr Kariadi Kota Semarang sempat memantau 23 orang yang diduga suspect virus corona. Dari jumlah itu, 22 orang telah dipulangkan karena terbukti negatif. Saat ini RSUP dr Kariadi masih melakukan pengawasan terhadap satu orang pasien.
Pasien tersebut baru menjalani perawatan sejak Senin, 24 Februari 2020, kemarin. “Secara klinis dia hanya demam batuk tetapi ada riwayat kontak dengan warga Cina,” kata Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUP dr Kariadi Nurdopo Baskoro, Selasa, 25 Februari 2020.
RSUP dr Kariadi telah mengirimkan sampel darah pasien berusia 25 tahun itu ke Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Dari total 23 orang telah menjalani pengawasan di RSUP dr Kariadi, empat di antaranya merupakan warga negara asing yang berasal dari Cina, Korea, dan Jepang.
Sisanya merupakan warga negara Indonesia yang memiliki riwayat kunjungan ke wilayah yang terpapar virus corona. “Tidak ada gejala tetapi ada riwayat kunjungan,” kata dia.
Editor :Setyanegara
Tags:Related Posts
Penggunaan kembali (kemasan) dapat mengurangi emisi hingga 80%, kata pengusaha berkelanjutan Finlandia di Forum Zero Waste
Bongkar Markup Whoosh – Emangnya JW dan LBP Sehebat Apa Kalian
Kinerja Satu Tahun Presiden Prabowo dalam Perspektif Konstitusi
Ketegangan antara Kapolri dan Istana: Dinamika di Balik Penundaan Tim Reformasi Kepolisian
Purbaya vs Luhut: Ketegangan di Balik Kebijakan Fiskal dan Investasi
Menkeu Purbaya Terima Aduan: Oknum Pegawai Bea Cukai Sering Nongkrong di Starbucks, Bicarakan “Bisnis Aset” — Minta Ditindak Tegas
Kilang Minyak dan Petrokimia TPPI Tuban Terbakar
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
Tikus Raksasa Akan Memangsa Kaum Pribumi
Barang Busuk Luhut di Peron Kereta Cepat Jakarta–Bandung
ทำความรู้จัก ประวัติ Pragmatic PlayOctober 16, 2024 at 9:42 am
… [Trackback]
[…] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/nasional/1-pasien-terduga-corona-meninggal-di-semarang-jenasah-dibungkus-plastik-agar-tidak-menular/ […]
เว็บปั่นสล็อตอันดับ1 เบทต่ำสุด1บาทDecember 7, 2024 at 7:49 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/nasional/1-pasien-terduga-corona-meninggal-di-semarang-jenasah-dibungkus-plastik-agar-tidak-menular/ […]
สล็อตเกาหลีJanuary 22, 2025 at 9:18 pm
… [Trackback]
[…] Here you will find 45288 more Info on that Topic: zonasatunews.com/nasional/1-pasien-terduga-corona-meninggal-di-semarang-jenasah-dibungkus-plastik-agar-tidak-menular/ […]