Oleh : Salamuddin Daeng
Jika ada kemauan pasti ada jalan? Inshaa Allah keinginan baik akan dibukakan jalannya lebih lebar. Itulah harapan besar dibalik program makan siang gratis untuk pelajar yang diusung oleh salah satu capres.
Ini memang program yang ambisius untuk masyarakat luas. Tidak apa ambisi yang besar untuk masyarakat tidak akan menjadi beban, namun akan menjadi gairah baru, semangat baru, motivasi baru bagi pemerintah untuk mengumpulkan sumber daya dan memanfaatkannya secara efektif bagi sebesar besarnya kemakmuran rakyat.
Jika mensubsidi energi BBM dan listrik dalam jumlah besar dan diterima oleh semua orang pemerintah bisa melaksanakannya, maka pemberian makan siang gratis bergizi bagi pelajar, generasi penerus bangsa adalah keharusan yang harus diperjuangkan.
Bayangkan saja sekarang, pemerintah mengeluarkan uang lebih dari 500 triliun untuk subsidi BBM, LPG, dan listrik setiap tahunnya. Artinya pemerintah mengeluarkan uang sekitar 1,4 triliun setiap harinya. Subsidi energi ini tidak hanya untuk orang kurang mampu tapi untuk semua masyarakat. Mengingat belum ada aturan yang mengatur secara detail subsidi BBM, LPG khusus untuk yang tidak mampu, karena subsidi disalurkan dalam sistem terbuka. Semua orang mendapatkan subsidi energi.
Sebab kalau hanya untuk orang miskin maka kalau jumlah penduduk miskin di Indonesia hanya 26 juta orang diberikan subsidi energi secara langsung, maka setiap orang miskin bisa menerima uang 20 juta setiap tahun atau sekitar 1,7 juta setiap bulan. Maka jika cara ini dilakukan maka hilanglah kemiskianan sebagaimana indikator BPS tersebut seketika itu juga.
Cara menghilangkan kemiskinan ini adalah dengan membuka 26 juta rekening bank baru dan uang bisa dikirimkan kepada orang miskin. Kalau dengan standar kemiskinan saat ini maka kebutuhanya hanya 2 dolar PPP maka APBN hanya memerlukan transfer sekitar 100 triliun rupiah setahun untuk seluruh orang miskin. Maka lenyaplah kemiskinan ekstrim tersebut.
Sebagaimana diketahui standar kemiskinan Indonesia pada 2021 adalah 2 dolar PPP. Nilai US$ 1 PPP setara dengan Rp 4.758. Itu berarti garis kemiskinan ekstrem yang ditetapkan US$ 2,15 setara dengan Rp 10.229 per orang per hari atau Rp 306.870 per bulan.
Dengan mendasarkan pada analisis nilai subsidi BBM, sebenarnya pemerintah sangat mampu untuk memberi makan siang gratis bergizi bagi pelajar. Karena nilainya hanya seperlima nilai subsidi energi. Sementara ke depan pemerintah sudah pasti akan melakukan transisi energi dan akan semakin dapat menyalurkan subsidi energi lebih efektif sehingga ruang fiskal akan semakin luas bagi program sosial lainnya.
Apalagi ke depan juga era digitalisasi, semua akan semakin transparan, semua subsidi akan makin tepat sasaran. Tidak ada lagi bisnis pribadi yang dapat menumpang dari penyaluran subsidi energi dan subsidi yang lainnya. Ke depan kita masing masing akan tau berapa subsdi yang kita terima dari negara setiap harinya. Semua akan terbuka dan transparan. Ngono Mas e..
EDITOR: REYNA
Related Posts

Miss Invoicing 1.000 Triliun di Era Jokowi: Negara Rugi Lebih 100 Triliun Pajak Tak Masuk Kas

Masyarakat Tolak Hasil Seleksi Perangkat Desa Tirak, Minta Proses Diulang: Terpidana Narkoba Lolos Jadi Sekdes dengan Nilai 90

Setelah Penantian Panjang, Timor-Leste Resmi Anggota Penuh ke-11 ASEAN

Selidiki Kasus Korupsi Ekspor POME, Kejagung Geledah Kantor Bea Cukai

Kejagung Periksa Nicke Widyawati dan Anak Buah Riza Chalid dalam Kasus Tata Kelola Minyak Mentah

Ridwan Hisyam: Soeharto Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Dr. Anton Permana: “Soliditas TNI Masih Terjaga, Konflik Internal Itu Wajar Tapi Tak Mengancam”

Lebih Mudah Masuk Surga Daripada Masuk ASEAN

Zohran Mamdani adalah Pahlawan Kita

Soeharto, Satu-satunya Jenderal TNI Yang 8 Kali Jadi Panglima



No Responses