Oleh: Abdullah Hehamahua
Saya tidak pernah menghadiri upacara pengibaran Merah Putih di istana negara. Padahal, sebagai Wakil Ketua Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN) selama empat tahun, saya selalu mendapat undangan dari Sekneg. Hal yang sama berlaku sewaktu delapan tahun menjadi Penasihat KPK.
Hari itu, 16 Agustus 2023. Seorang tamu menegur sikapku ini. “Saya tidak mau jadi orang munafik,” jawabku. Sebab, lanjutku: “kuingat jasa pahlawan nasional. Mulai dari Teuku Umar di belahan barat sampai Pattimura di penghujung timur Indonesia. Mereka menyabung nyawa untuk melawan penjajahan. Namun, kita sekarang saling menjajah. Ber-KKN- riya. Ada 14 menteri dan 70% Kepala Daerah ditangkap”
Pengibaran Merah Putih
Alergi terhadap upacara pengibaran bendera.? Tidak. Sebab, sewaktu di SMA, setiap Senin, dilakukan upacara pengibaran Merah Putih. Saya tidak pernah bolos.
Alergi terhadap istana.? Tidak juga. Sebab, pertama kali kumasuki istana, tahun 1971. Saya dan peserta Pendidikan Pers IPMI (Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia) seluruh Indonesia, beranjangsana ke istana. Itulah pertama kali kusalami Soeharto.
Kudatangi lagi istana negara ketika mengikuti pelantikanku sebagai Wakil Ketua KPKPN (2001) oleh presiden Gusdur. Selama 10 tahun SBY, saya sering hadir di istana negara, mengikuti pelantikan Pimpinan KPK dan Lembaga Negara lainnya. Namun, saya enggan hadir dalam upacara pengibaran Merah Putih, setiap 17 Agustus di istana negara. Penyebabnya, mungkin sangat pribadi.
Penyebab pertama, mataku akan berkaca-kaca setiap menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sebab, ketika menyanyikan lagu tersebut, pikiranku melayang ke seluruh pelosok negeri. Kubayangkan perjuangan Teuku Umar, Teungku Chik di Tiro, Panglima Polem dan Cut Nyak Dhien di Aceh. Ada Imam Bonjol di Sumatera Barat. Lalu Fatahillah dan Diponegoro di Jawa. Ada pula Antasari serta Hasanuddin di Kalsel dan Makassar. Begitu pula Sultan Babullah serta Pattimura di Ternate dan Ambon.
Ada di antara mereka yang mati di tiang gantungan. Ada yang diasingkan ke daerah lain, jauh dari keluarga dan kampung halaman. Mereka semua mengorbankan waktu, pikiran, harta, keluarga, bahkan nyawa, demi membebaskan Indonesia dari penjajahan. Hari ini, kita sendiri yang undang penjajah, khususnya AS dan China. Mereka menguasai politik, hukum, dan ekonomi nasional. Bahkan, SDA kita, “dirampok.”
Penyebab kedua, saya selalu berusaha untuk tidak menjadi orang munafik. Tidak mau menjadi orang yang berbeda di antara ucapan dan perbuatan. Sebab, setiap upacara pengibaran merah putih, dibacakan teks proklamasi. Di sinilah terlihat kemunafikan presiden, wakil presiden, dan pejabat negara lainnya. Sebab, teks proklamasi itu berbunyi: “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.”
Bagi orang dungu, teks proklamasi hanya dilihat sebagai rangkaian 27 perkataan. Orang cerdas, pasti menghayati filosofi yang berada di rangkaian kata-kata tersebut.
Presiden dan pejabat cerdas akan tau, sejatinya teks proklamasi yang akan dibaca pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah Mukadimah UUD 45. Namun, kondisi waktu itu sangat kritis. Apalagi, Soekarno kurang sehat. Olehnya, ditulislah teks baru yang sangat sederhana.
Bung Hatta mengimlakan redaksinya. Soekarno menuliskannya. Maknanya, dewasa ini, setiap membaca teks proklamasi, presiden, wakil presiden, para Menteri, Kepala Daerah, dan anggota legislative, bermuhasabah. Apakah tujuan kemerdekaan yang ada di Mukadimah UUD 45, sudah tercapai, kehilangan arah atau tergadai.
Pengkhianatan Utama
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.” Inilah alinea pertama Mukadimah UUD 45.
Bukankah Presiden, Wapres, Menteri, Kepala Daerah, anggota legislative dan Aparat Penegak Hukum (APH) melapor, mengintimidasi, bahkan menangkap dan memenjarakan rakyat yang menyuarakan aspirasi.? Bukankah pembunuhan 6 laskar FPI, 9 Pengunjukrasa di Bawaslu, dan sejumlah mahasiswa di seluruh Indonesia merupakan pengkhianatan terhadap Mukadimah UUD 45.? Bukankah penangkapan HRS, pengurus KAMI, ulama, dan aktivis merupakan pengkhianatan proklamasi 17 Agustus 1945. Inilah pengkhianatan utama pemerintahan Jokowi.
Penjajahan Modern
“Kemudian dari pada itu, untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia, yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan Rakyat dengan berdasarkan kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Paragraf di atas adalah alinea keempat Mukadimah UUD 45. Isinya merupakan tujuan kemerdekaan: NKRI yang terlindungi eksistensinya, rakyat sejahtera, bangsa cerdas, dan Indonesia berperan dalam terciptanya ketertiban dunia.
Presiden, para Menteri, Kepala Daerah, dan anggota legislative, jujurlah. Jokowi menawarkan 34.000 hektar lahan di IKN untuk pengusaha China. Bahkan, bisa mendapat HGU selama 190 tahun. Padahal, UU menetapkan, maksimal 25 tahun. Dapat diperpanjang, maksimal 10 tahun.
Apakah Jokowi tidak pernah baca undang-undang.? Mungkin saja. Mungkin pula beliau baca, tapi kurang paham. Namun, bagaimana para Menteri dan anggota legislative, bergelar profesor dan doktor yang ijazahnya asli, membiarkan hal tersebut.? Bukankah ia merupakan penjajahan modern.?
Joget bersama Utang dan Penderitaan Rakyat
Putri Ariani, tuna netra. Beliau ekspresi nuraninya dalam lagu Rungkad yang didendangkan di istana merdeka. Hari itu, 17 Agustus 2023, tepat 78 tahun usia Indonesia. Tragisnya, presiden, wakil presiden, para Menteri, dan pejabat negara yang melek, tapi buta hati. Mereka berjoget di atas penderitaan orang lain seperti substansi lirik lagu yang dinyanyikan Putri.
“Rungkad,” lagu yang menggambarkan frustrasi luar biasa karena dikhianati. Mereka dikhianati orang yang dipercayai selama ini. Betapa tidak, Putri, orang tuanya dan 278 juta rakyat Indonesia, harus menanggung utang negara, Rp. 28 juta setiap orang karena ulah pemerintahan Jokowi.
Tragis !!!, Presiden, orang Solo. Namun, beliau tidak mengerti bahasa Jawa dari lagu yang dinyanyikan Putri Ariani. Dahsyatnya, Putri, remaja tunanetra tapi tidak tunahati. Berbeda dengan presiden dan kabinetnya yang tunahati. (Depok, 18 Agustus 2023).
EDITOR: REYNA
Related Posts

Setahun Rezim Prabowo, Perbaikan atau Kerusakan Menahun?

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri

Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global

Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama

Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan

Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum

Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah

Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas

Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan



เรียนต่อจีนOctober 18, 2024 at 4:27 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
스포츠 분석October 18, 2024 at 8:40 pm
… [Trackback]
[…] Find More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
all slot ได้เงินจริงOctober 23, 2024 at 11:00 am
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
hit789November 12, 2024 at 9:14 pm
… [Trackback]
[…] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
pgslotDecember 9, 2024 at 8:24 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
ปั้มคนดูไลฟ์สดDecember 10, 2024 at 10:29 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
nustep t4r used for saleDecember 16, 2024 at 2:42 am
… [Trackback]
[…] Read More on to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
Buy Golden Teacher MushroomsDecember 28, 2024 at 11:45 pm
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
King899 LottoJanuary 16, 2025 at 9:12 am
… [Trackback]
[…] Here you can find 19486 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
หาโรงงานจีนFebruary 21, 2025 at 11:24 am
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
UODMarch 1, 2025 at 1:22 pm
… [Trackback]
[…] Read More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
Werewolf\'s HuntMarch 28, 2025 at 8:38 am
… [Trackback]
[…] There you will find 26815 more Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
gubetApril 11, 2025 at 11:12 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
read articleApril 24, 2025 at 12:50 am
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
avery albino mushroomApril 24, 2025 at 2:10 pm
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
bangun4d loginMay 14, 2025 at 1:42 am
… [Trackback]
[…] Here you can find 84138 more Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
kinderpark hollandMay 23, 2025 at 12:28 am
… [Trackback]
[…] Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
ระบบ CRMMay 30, 2025 at 9:11 am
… [Trackback]
[…] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
Angthong National Marine ParkJuly 17, 2025 at 6:49 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
เน็ตบ้าน aisAugust 4, 2025 at 8:32 am
… [Trackback]
[…] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
Buy Villa PhuketAugust 10, 2025 at 10:47 am
… [Trackback]
[…] Here you will find 81070 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
พลาสติกปูพื้นก่อนเทคอนกรีตAugust 30, 2025 at 6:56 am
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
78winAugust 31, 2025 at 5:51 am
… [Trackback]
[…] There you will find 45285 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]
gratowin a telechargerSeptember 2, 2025 at 7:56 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/78-tahun-merdeka-pesta-korupsi-dan-jogetan-istana/ […]