JAKARTA – Kementerian Lingkungan Hidup memastikan bahwa tumpukan kayu gelondongan yang terseret banjir Sumatra Utara bukan berasal dari proses alam, melainkan hasil aktivitas penebangan.
Kesimpulan ini disampaikan Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq setelah meninjau langsung kawasan daerah aliran sungai (DAS) di Desa Garoga, Tapanuli Utara.
“Secara teknis, kayu-kayu ini sudah berumur lama, dan sebagian terlihat dipotong menggunakan mesin gergaji,” ujar Hanif.
Pemerintah menegaskan akan menindak tegas pihak yang bertanggung jawab. Empat perusahaan besar, Tambang Emas Martabe (PT Agincourt Resources), PLTA Batang Toru, PT Toba Pulp Lestari, dan PTPN III, telah disegel, dan seluruh aktivitas operasional mereka dihentikan sementara hingga audit lingkungan selesai.
“Kami akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. Setelah ini kami mungkin akan meninjau hingga ke wilayah hulu untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi. Karena kayu-kayu ini tidak bisa muncul secara alami, kemungkinan ada aktivitas tertentu yang harus dipertanggungjawabkan,” kata Hanif.
Menurut pemerintah, langkah penyegelan dan penghentian kegiatan usaha ini merupakan upaya untuk menanggulangi kerusakan lingkungan sekaligus mencegah terulangnya bencana serupa di masa mendatang. (MTVN/E-3)
EDITOR: REYNA
Related Posts

Ketegangan Internal Warnai Rencana Munaslub MES

PT. Platinum Cemerlang Indonesia Manipulasi Limbah B3 dan WNA Sebagai Tenaga Kerja, APH Setempat dan Polda Jatim Harus Bertindak Tegas

Istana Yang Kehilangan Pendengaran Negara

DPR Sentil Pemerintah: “Bantuan Triliunan Jangan Kalah Viral dari Donasi Swasta”

Jakarta Terbakar: Tragedi Ledakan dan Kebakaran di Gedung Kantor Kemayoran, 22 Meninggal

Debat Panas Soal “Scan Ijazah Asli”: Pengacara RRT Soroti Dugaan Pembohongan Publik dan Disparitas Penegakan Hukum

Untuk Memperkuat Ketahanan Ekonomi Masyarakat, Baznas Sumenep Bantu Modal Usaha UMKM Masalembu

Forensik Digital, Transparansi Publik, dan Ujian Integritas Ilmu

Pemburu Diburu Buruan

Banjir Besar: Alarm Krisis Tata Kelola Nasional



No Responses