Pesawat Garuda GA 899 diduga turunkan penumpang dari Guangzhou, daerah beresiko tinggi virus corona

ZONASATUNEWS.COM–Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta tanggal 16 Februari 2020 diduga menurunkan penumpang dari Guangzhou, China.Tanda informasi di terminal kedatangan dinyatakan berstatus sesuai jadwal pukul 20.10.WIB.

Pesawat yang membawa adalah Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 899 jalur Guangzhou-Jakarta.

Seorang nitizen melalui akun “Burung Bawel @Surya Antoni 4” memposting foto informasi jadwal kedatangan di terminal 3 bandara Soetta asal Guangzhou. 

Guangzhou termasuk wilayah di China yang memiliki resiko tinggi terinfeksi virus corona (covid-19).

Laporan CNN Indonesia (18/2) menyebutkan, Pemerintah China mengambil tindakan keras menghancurkan uang tunai yang berasal dari daerah infeksi berisiko tinggi, seperti rumah sakit dan pasar basah, akan diperlakukan secara khusus dan dikirim kembali ke bank sentral alih-alih disirkulasi ulang. Bank Central cabang Guangzhou akan menghancurkan uang kertas yang berisiko tinggi.

Bank Central China akan menghancurkan uang tunai yang berpotensi terinfeksi virus corona. (NICOLAS ASFOURI / AFP)

Pasalnya, orang yang terjangkit bisa menularkan melalui cairan ketika memegang barang mati seperti dari ludah, keringat dan lainnya. Menurut WHO, setidaknya virus tersebut bisa bertahan beberapa jam di permukaan.

Uang tunai pun termasuk karena menjadi salah satu barang yang berpindah tangan sangat sering. Pemerintah pusat mengungkap semua bank di China harus mencuci uang tunai mereka, mendisinfeksi dengan sinar ultraviolet dan suhu tinggi, kemudian menyimpannya selama tujuh hingga 14 hari sebelum melepaskannya kepada pelanggan.

ZONASATUNEWS.COM masih melakukan penelusuran mendalam untuk mengetahui kasus ini, termasuk berapa jumlah WNA China yang ada dalam pesawat tersebut, apakah telah dilakukan standar prosedur pengamanan kesehatan di bandara asal.

Pemerintah Indonesia sebaiknya lebih waspada dengan menghentikan seluruh penerbangan dari dan ke China, seperti yang dilakukan Rusia dan beberapa negara lain.

Editor : Setyanegara 

Related Posts