PLT WR III Unram Alergi Terhadap Suara Kritis Mahasiswa

PLT WR III Unram Alergi Terhadap Suara Kritis Mahasiswa

Oleh : Kharismafullah (Ketua BEM Fakultas Peternakan Unram 2017)

Setelah Universitas Mataram (UNRAM) belum bisa move on dengan duka meninggalnya Prof. Dr. Natsir, kini UNRAM kembali berduka dengan tindakan kriminalisasi PLT WR III yang juga sekarang menjabat sebagai WR IV terhadap kelompok mahasiswa yang sedang mempraktekkan demokrasi didalam ruang keilmuan bertumbuh subur (Kampus).

Setelah kami menonton tindakan represifitas oknum PLT WR III bersama satpam dimedia sosial, kami sangat menyangkannya. Bagi kami sebagai alumni, tindakan seperti itu merupakan tindakan yang tidak mencerminkan sosok ayah pada diri PLT WR III itu. Yang harusnya dia dalam kapasitasnya sebagai pembina kemahasiswaan, ikut melindungi dan mengayomi anak-anaknya, kami menduga PLT WR III merupakan otak yang mengomandoi para satpam untuk bertindak brutal terhadap kelompok mahasiswa yang sedang menyuarakan berbagai ketimpangan di bangsa dan negara ini lebih khususnya di UNRAM pada momen hadirnya Wakil Presiden di UNRAM kemarin.

Kami sebagai alumni, berharap tindakan-tindakan layaknya preman seperti itu tidak diperagakan lagi didalam ruang kampus, karena tindakan itu cukup mencoreng nama baik kampus UNRAM kita tercinta. Kami juga berharap Rektor untuk memanggil oknum PLT WR III dan oknum satpam untuk diintrogasi lebih lanjut, bila perlu PLT WR III yang juga menjabat sebagai WR IV dicopot dari jabatannya, karena diduga kuat beliau merupakan orang yang paling bertanggung jawab terhadap penyiksaan yang dialami oleh kelompok mahasiswa kemarin.

Bila Rektor cenderung mendiami tindakan melawan hukum tumbuh subur diruang kampus, bukan tidak mungkin suatu saat UNRAM hanya akan dikenal namanya saja, mahasiswa yang dicetakpun hanya akan menjadi penonton ditengah persaingan yang luar biasa ketat.

Sejarah mencatat orang-orang besar yang memimpin sendi-sendi kekuasaan di bangsa ini merupakan orang-orang yang lahir dari rahim organisasi dan terlatih untuk berpikir dan bertindak kritis terhadap persoalan kebangsaan.

Editor : Setyanegara 

Last Day Views: 26,55 K
Tags: ,