M.Badrus Zaman : Ramadhan, Corona dan Keheningan

M.Badrus Zaman : Ramadhan, Corona dan Keheningan
M.Badrus Zaman, Milad KAHMI ke-56

Oleh: Dr.Eng.M. Badrus Zaman

(Dosen Teknik Sistem Perkapalan ITS Surabaya)

Dunia menjadi hening, itulah kondisi saat pandemi covid-19 yang melanda dunia. Corona atau covid-19 telah mampu melumpuhkan berbagai aktifitas yang sebelumnya berjalan normal. Banyak prediksi tentang kapan berahirnya pandemi ini, namun belum ada kepastian kuat bahwa pandemi ini akan berahir pada waktu tertentu. Apapun prediksinya, faktanya hingga saat ini, kita semua masih melakukan aktifitas dari rumah atau WFH (work from home).

Waktu berjalan cepat. Sebentar lagi, tepatnya pada tanggal 24 April 2020, kita akan bertemu kembali dengan bulan Ramadhan, bulan yang mulia, bulan yang penuh ampunan, hikmah dan keberkahan. Tentu ramadhan akan menjadi momentum umat islam di dunia untuk memanfaatkan “keheningan” yang diakibatkan oleh pandemi corona. Selain itu, ramadhan juga momentum untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT serta menguatkan kesabaran, memperbanyak dzikir, memperbanyak baca Al-qur’an, serta menebalkan keimanaan.

Data covid-19 hingga saat ini (per 19 April 2020), secara international tercatat terkonfirmasi positif mencapai 2.245.872, meninggal mencapai 152.707. Sementara itu, di negara kita, Indonesia, kasus positif hingga saat ini mencapai 6.575, sembuh 686 serta meninggal mencapai 582. Berdasarkan data diatas, maka yang diperlukan dari kita semua adalah selalu waspada dan hati-hati, mengikuti rambu-rambu yang telah ditepakan untuk pakai masker, jaga jarak, tinggal dirumah dan selalu menjaga kebersihan.

Keheningan yang telah dimulai saat datangnya corona akan menjadi sempurna dan berisi aktifitas bermakna saat kedatangan ramadhan. Tentu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh umat islam di dunia. Produk dari keheningan tentu bentuknya adalah perilaku yang produktif, selalu melahirkan karya secara alami, shalih dalam perbuatan, kesabaran, dermawan dan bentuk keshalihan lainnya.

Sabar : Produk Puasa dan Keheningan

Kesabaran yang kuat atas datangnya pandemi corona ini menjadi tuntutan atau hasil produk tersendiri bagi umat islam yang menjankan ibadah puasa. Kesabaran dan aktifitas puasa akan mampu meningkatkan imun tubuh bagi manusia. Sabar dalam menjalani musibah merupakan perintah Allah yang telah tertera dalam Al qur’an. Selama bulan ramadhan, kita tidak hanya menahan lapar dan dahaga saja, namun juga menahan emosi. Ibadah ramadhan telah membimbing umat islam mencapai “kemenangan emosional”.

Emosi adalah sifat, perilaku dan kondisi perasaan yang terdapat dalam diri seseorang. Ia bisa berupa rasa ingin marah, rasa takut, rasa cinta atau keinginan yang kuat untuk membenci dan mencintai, rasa cemas, rasa minder dan sebagainya. Sebuah perasaan Emosi yang menang merupakan emosi yang terkendali dengan baik yang dalam islam disebut “Sabar”.

Menurut beberapa ahli, kecerdasan Emosional adalah sangat penting sebagai kunci kesuksesan. Kecerdasan emosional ini ternyata sama maknanya dengan “sabar” dalam islam. Sabar dalam islam bukanlah “suatu kelamahan”, tetapi sabar merupakan suatu “kekuatan”.

Dalam Al-qur’an dijelaskan bahwa satu orang sabar mampu mengalahkan sepuluh lawan pada pertempuran, atau setidaknya bisa mengalahkan 2 kali lipat jumlah lawan. Firman Allah dalam Alqur’an surat Al-anfal ayat 65 yang artinya:
“Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh”. (QS:Al-Anfal: 65)

Nah, dalam konteks melawan corona, senjata ampuh adalah melahirkan kesabaran, menguatkan kesabaran yang merupakan produk dari keheningan dan puasa ramadhan. Disinilah kita akan menemui kemenangan sejati melawan corona yang saat ini kita hadapi bersama.

Kolaborasi : Sebuah Solusi

Saat ini, semua negara telah mengambil langkah strategis melawan covid-19. Gerakan pakai masker, gerakan tinggal di rumah, gerakan physical distancing, social distancing telah digaungkan oleh dunia untuk melawan corona. Fakta ini tentu harus didikung dengan kolaborasi yang kuat antar negara. Banyak negara yang berhasil menangani corona dengan kolaborasi ini.

Pada konteks dalam negeri, harus ada kolaborasi antar lembaga pemerintah di sebuah negara, antar institusi baik pusat maupun daerah. Jika tidak, maka akan menimbulkan keresahan dan kebingungan sendiri dan ketidakberhasilan dalam penanganan covid-19 ini. Nah, pada bulan ramadhan ini, saatnya melahirkan kolaborasi nasional maupun international untuk memperkuat kekuatan dalam melawan corona yang melukai umat manusia di dunia.

Selain bagus dan cocok untuuk melawan corona, kolaborasi sendiri merupakan sikap yang dituntut untuk menghadapi datangnya era revolusi industri 4.0. Emily R. Lai, dalam tulisannya, “Collaborations: A Literature Review”, (Pearson, 2011), hlm. 2 menyatakan bahwa “Collaboration is the mutual engagement of participants in a coordinated effort to solve a problem together. Collaborative interactions are characterized by shared goals, symmetry of structure, and a high degree of negotiation, interactivy,and interdependence”.

Saat ini, corona telah mempercepat proses era digital. Revolusi industri 4.0 dimulai secara cepat. Saat ini WFH (work from home) telah membawa masyarakat dunia untuk faham dan familier dengan IoT (internet of things). Disinilah kecepatan internet dibutuhkan, platform digital diperlukan. Hari ini aktifitas dikerjakan secara online, baik pendidikan, meeting pekerjaan, bisnis, aktifitas sosial, dan aktifitas lainnya.

Kedatangan corona mampu telah membuat budaya dunia berubah cepat sesuai kebutuhan era digital atau revolusi industri 4.0. Nah, fakta inilah yang menuntut kolaborasi antar elemen, antar individu, antar lembaga, antar negara dan seterusnya.

Maka, ramadhan, corona dan keheningan harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya untuk tetap menuju yang terbaik untuk kemaslahatan umat manusia di bumi ini. Smoga pandemi corona cepat berahir dan kita akan melanjutkan era baru 4.0 dengan sebaik-baiknya.

Editor : Setyanegara

Last Day Views: 26,55 K

5 Responses

  1. Jaxx LibertyNovember 15, 2024 at 11:14 pm

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/m-badrus-zaman-ramadhan-corona-dan-keheningan/ […]

  2. live videoDecember 6, 2024 at 5:59 pm

    … [Trackback]

    […] Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/m-badrus-zaman-ramadhan-corona-dan-keheningan/ […]

  3. Penis Envy Mushroom Psilocybin for sale Oregon ORDecember 15, 2024 at 4:32 pm

    … [Trackback]

    […] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/m-badrus-zaman-ramadhan-corona-dan-keheningan/ […]

  4. ซื้อหวย100January 6, 2025 at 7:54 am

    … [Trackback]

    […] Find More to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/m-badrus-zaman-ramadhan-corona-dan-keheningan/ […]

  5. pgslot168February 8, 2025 at 10:28 am

    … [Trackback]

    […] Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/m-badrus-zaman-ramadhan-corona-dan-keheningan/ […]

Leave a Reply