Oleh : Budi Puryanto
Membaca dokumen Yayasan Rockefeller (Rockefeller Foundation) rasanya seperti tidak percaya. Dokumen itu berjudul Scenarios for The Future of Technology and International Development.Diterbitkan pada tahun 2010.Dokumen 54 halaman itu dibuat oleh The Rockefeller Foundation and Global Business Network.
Ada nama penting dibalik lembaga itu:Rockefeller.Tentang siapa tokoh ini, nanti perlu penjelasan tersendiri. Pendeknya, dia pemilik korporasi global paling berpengaruh. Lembaga ekonomi dan keuangan dunia berada dalam kendalinya, dalam beberapa dekade, hingga saat ini.
Dokumen ini diawal laporannya menyatakan, semua yang kami pikir dapat kami antisipasi bagaimana teknologi dan perkembangan internasional akan berinteraksi dan terjalin dalam 20 tahun ke depan, dan di luar ada begitu banyak hal yang kita miliki bahkan belum bisa membayangkan.
Laporan menyajikan beberapa skenario dalam menghadapi perkembangan dunia seperti disebut diatas.
Pandemi dunia
Salah satu skenario yang dibuat adalah soal pandemi global. Pada 2012, tulis laporan itu, pandemi dunia telah terjadi, meskipun dunia telah mengantisipasi selama bertahun-tahun, akhirnya terpukul. Berbeda dengan tahun 2009, H1N1(flu babi, red), jenis influenza baru ini — berasal dari angsa liar — sangat ganas dan mematikan.
“Bahkan negara yang paling siap pandemi pun dengan cepat kewalahan ketika virus melesat di seluruh dunia, hampir menginfeksi 20 persen dari populasi global dan mebunuh 8 juta orang hanya dalam tujuh bulan, mayoritas mereka orang dewasa muda yang sehat.”
Matikan ekonomi dunia
“Pandemi juga memiliki efek mematikan pada ekonomi: mobilitas internasional orang dan barang berhenti, melemahkan industri seperti pariwisata dan memutus rantai pasokan global. Bahkan secara lokal, biasanya toko-toko dan gedung-gedung perkantoran ramai, kosong selama berbulan-bulan, tanpa karyawan dan pelanggan.”
Perhatikan, kondisi ini sangat mirip dengan yang terjadi saat ini. Laporan itu menyebut influensa baru yang ganas dan mematikan. Menyebar cepat diseluruh dunia dan menginveksi 20 persen populasi dunia, membunuh 8 juta orang.
Selanjutnya dikatakan, virus menyebar seperti api tanpa adanya protokol penahanan resmi.
“Tetapi bahkan di negara maju, penahanannya adalah merupakan tantangan. Kebijakan awal Amerika Serikat untuk warganya yang “sangat mengecilkan hati”.Kebijakan lambat yang diambil, mempercepat penyebaran virus tidak hanya di AS tetapi juga melintasi perbatasan. Namun, beberapa negara melakukannya lebih baik — khususnya China.”
“Pemerintah China menerapkan dan menegakkan dengan cepat karantina wajib untuk semua warga negara, juga
penyegelan segera dari semua perbatasan, berhasil menyelamatkan jutaan nyawa, menghentikan penyebaran virus jauh lebih awal daripada yang lain negara dan memungkinkan pemulihan pascapandemi yang lebih cepat.”
Laporan ini mengingatkan bagaimana China melakukan lockdown kota Wuhan dan mengisolasi sekitar 11 juta warganya.
Penggunaan masker dan pengukuran suhu tubuh
Lagi,skenario ini juga terjadi saat ini. “Pemerintah China bukan satu-satunya yang mengambil langkah ekstrim untuk melindungi warganya dari risiko dan terpapar. Selama pandemi, pemimpin nasional di seluruh dunia menerapkan aturan isolasi dan pembatasan. Menerapkan aturan wajib pakai masker wajah, pemeriksaan suhu tubuh di pintu masuk ke ruang publik (komunal) seperti stasiun kereta api dan supermarket.”
Pasca Pandemi : kontrol lebih kuat
“Bahkan setelah pandemi itu pudar, kontrol dan pengawasan yang lebih otoriter terhadap warga dan kegiatan mereka tetap dilanjutkan dan bahkan diintensifkan. Untuk melindungi diri dari penyebaran masalah yang semakin global — dari
pandemi dan terorisme transnasional untuk krisis lingkungan dan meningkatnya kemiskinan — para pemimpin di seluruh dunia mengambil tindakan yang lebih kuat (otoriter).”
“Awal gagasan tentang dunia yang lebih terkontrol memperoleh penerimaan dan persetujuan yang luas. Warga rela menyerahkan sebagian dari kedaulatan mereka — dan privasi mereka — ke negara yang lebih kuat dengan imbalan keamanan dan stabilitas yang lebih besar.”
“Warga lebih toleran, dan bahkan bersemangat, untuk arah dan pengawasan yang bersifat top-down, dan nasional. Para pemimpin memiliki lebih banyak kebebasan untuk memaksakan ketertiban dalam cara yang mereka anggap cocok.”
Gunakan biometrk ID : chip
“Di negara maju, untuk meningkatkan pengawasan menggunakan biometrik ID (chip) untuk semua warga negara. Stabilitas dianggap penting untuk kepentingan nasional.”
“Namun, di seluruh dunia berkembang, cerita berbeda — dan jauh lebih bervariasi. Otoritas secara top-down mengambil bentuk yang berbeda di berbagai negara, sebagian besar bergantung pada kapasitas, kaliber, dan niat mereka pemimpin.”
Apa maknanya?
Membaca dokumen Rockefeller tersebut, yang dibuat tahun 2010, untuk kemudian memprediksi kejadian pandemi–diperkirakan tahun 2012– dalam skenario itu, akan memunculkan praduga, bahwa pihak Rockefeller Foundation–dengan didukung oleh berbagai ahli–memahami betul pandemi akan terjadi. Memang perkiraan tahunnya tidak benar. tetapi itu hanya soal waktu yang pasti ada alasannya.
Praduga yang lebih ekstrim dapat diarahkan tepat ke Rokcefeller Foundation, bahwa mereka tidak hanya membuat skenario prediksi, melainkan membuat skenario yang benar-benar dijalankan untuk tujuan mengendalikan dunia (ekonomi, keuangan,teknologi, dan juga politik). Untuk bisa memahami ini marilah kita periksa lebih jauh, siapa Rockefeller.
Rockefeller
Keluarga Rockefeller adalah keluarga industri, politik, dan perbankan Amerika yang memiliki kekayaan terbesar di dunia. Kekayaan itu dibuat dalam industri perminyakan Amerika selama akhir abad ke-19 dan awal ke-20 oleh John D. Rockefeller dan saudaranya William Rockefeller, terutama melalui Standard Oil.

John D. Rockefeller, founder of the Standard Oil Company. Ranked #1 on Forbes’ 1918 Richest Americans list. (AP Photo)
Keluarganya telah memiliki hubungan panjang dengan, dan mengendalikan, Chase Manhattan Bank. Pada 1977, Rockefeller dianggap sebagai salah satu keluarga paling kuat, jika bukan keluarga yang terkuat, dalam sejarah Amerika Serikat.
Rockefeller Foundation juga dikenal sebagai penyumbang WHO terbesar kedua, setelah AS, dan tentunya penyumbang terbesar bagi organisasi nirlaba diluar negara. Bank Dunia dan IMF tidak bisa dilepaskan dari pengaruh keluarga Rockefeller bersama Rothschild dan Morgans.
Bank Sentral AS, The Fed, dan 165 bank sentral negara-negara di dunia, berada dibawah pengaruhnya. Atau tepatnya dibawah kendalinya.
Rockefeller dan Bill Gate
Keluarga Rockefeller dan Bill Gate,seperti keluarga kaya lainnya, saling terhubung melalui kepentingan bisnis maupun sosial. Yayasan Bill & Melinda Gates dan Yayasan Rockefeller membentuk aliansi untuk berkontribusi pada “Revolusi Hijau” di Afrika.
Upaya bersama ini dibangun di atas karya Yayasan Rockefeller antara tahun 1940-an dan 1960-an untuk meluncurkan apa yang dikenal sebagai “Revolusi Hijau,” sebuah upaya yang memelopori transformasi historis metode pertanian di Amerika Latin dan Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Keuntungan melimpah ditengah pandemi
Saat pandemi corona melanda dunia, korporasi keuangan dan farmasi besar global yang dikuasai Rockefeller, Gate, dan lainnya, tetap akan menarik keuntungan melimpah.
1. Pinjaman Hutang IMF/Bank Dunia
Negara miskin dan berkembang akan kesulitan keuangan disebabkan ekonomi mereka terpukul. Kelompok Rockefeller, Rothschild dan Morgans melalui IMF telah menyediakan pinjaman cepat sebesar Rp 14.000 Triliyun untuk tangani corona.
Seratus negara telah mengantri untuk dapat pinjaman. Ada yang tanpa bunga, bagi negara miskin.Indonesia juga mendapatkan pinjaman hutang jangka panjang dari IMF tetapi dengan bunga yang cukup tinggi. Karena Indonesia tidak dimasukkan lagi kedalam negera miskin.
2. Penjualan Vaksin
Bill Gate menawarkan usulan vaksinasi terhadap 7 Milyar orang dibumi.Bila usulan diterima maka perusahaan Gate dkk, akan mendapatkan keuntungan luar biasa besar. Diperkirakan usulan tersebut akan diterima banyak negara.Toh, negara dapat membayarnya melalui uang pinjaman dari IMF dan Bank Dunia.
3.Penjualan Chip atau biometrik ID
Terakhir, bisnis besar yang akan menjadi pundi-pundi adalah penjualan Chip atau biometerik ID, yang pasarnya akan menjangkau keseluruh dunia. Bukan hanya keuntungan finansial yang diperoleh, tetapi chip yang ditanam dalam tubuh ini, sesungguhnya juga menjamin orang berada dalam kendali korporasi global, tanpa negara.
EDITOR : SETYANEGARA
BACA JUGA :
Tags:Related Posts
Wapres Afrika Selatan: Mineral kritis di pusat industrialisasi Afrika
Putin dan Netanyahu bahas perkembangan Timur Tengah tentang rencana Trump terkait Gaza
Para ilmuwan menyelidiki bagaimana sel hidup dapat menjadi ‘biokomputer’
Rani Jambak Kincia Aia Tour Canada: Kritik Ekologi dan Semangat Kolektif Warisan Nusantara
Militer Israel menghentikan hampir semua kapal dalam armada bantuan, memicu protes global
Senator AS desak Trump manfaatkan hubungan dengan Netanyahu untuk lindungi armada bantuan Gaza
Arab Saudi memperingatkan bahwa ketidakpedulian global terhadap perang Gaza mengancam stabilitas regional dan dunia
AS akan mencabut visa presiden Kolombia karena pernyataannya dalam protes pro-Palestina di New York
Elon Musk, Steve Bannon, dan Peter Thiel tercantum dalam dokumen terbaru Epstein
Abbas Tekankan Permukiman Ilegal Israel harus dihentikan
สมัครเน็ต aisJanuary 4, 2025 at 1:13 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/internasional/mengungkap-dokumen-rockefeller-pandemilockdowndan-kehancuran-ekonomi-dunia-skenarionya-telah-dibuat-sejak-tahun-2010/ […]
ปั่นสล็อต upx1688 โบนัสแตกบ่อยJanuary 18, 2025 at 4:38 pm
… [Trackback]
[…] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/internasional/mengungkap-dokumen-rockefeller-pandemilockdowndan-kehancuran-ekonomi-dunia-skenarionya-telah-dibuat-sejak-tahun-2010/ […]