Penulis : Budi Puryanto
Saat belajar ideologi dulu, saya masih ingat dan terngiang : ideologi itu tak pernah mati. Ideologi sebagai sebuah gagasan tidak bisa dibunuh. Orang-orang penganjur dan penganutnya bisa saja dibunuh. Dimusnahkan. Tetapi ideologinya tidak akan ikut terbunuh. Ia akan terus ada, dan berkembang saat mendapatkan inang untuk hidup.
Persis seperti virus itu. Ada tetapi tidak kelihatan. Baru manifes saat ideologi itu sudah menjangkiti pikiran orang. Akan subur bila nutrisi sosial tersedia. Akan berkembang bila iklim politik mendukungnya.
Begitulah ideologi. Begitulah PKI. Berapa kali PKI dibunuh? Sekali dibunuh tahun 1927 saat gagal melakukan pemberontakan. Tokoh-tokohnya ditangkap, dibuang, dan dibunuh. Apakah PKI mati? Tidak. PKI tidak dibubarkan.
Bangkit lagi dan tahun 1948 melakukan kudeta dengan mendirikan negara Komunis Soviyet Indonesia yang berpusat di Madiun. Sekali lagi, tokoh-tokohnya ditangkap, dan dibunuh. PKI tidak dibubarkan. Apakah PKI mati? Tidak.
Dia menyusun lagi kekuatan politiknya. Lalu pada tahun 1965 kembali melakukan kudeta. Sejarah berulang. Tokoh PKI ditangkapi, dibuang, dibui, dan dibunuh. PKI memang dibubarkan. Apakah lantas PKI mati? Tidak.
Selama orde baru “virus PKI” memang berhasil dilemahkan. Virus itu masih ada tetapi dalam kondisi lemah. Karena asupan nutrisi sosial dan iklim politik tidak membuatnya hidup sehat dan subur.
Namun sejak Reformasi 1998 bergulir, virus itu menggeliat lagi. Hidup lagi. Dan bahkan saat ini telah sehat dan berhasil berkembag biak dan menular dan menyusup kemana-mana. Apa indikasinya?
Ideologi PKI dengan bebas disebarkan melalui buku-buku. Diterbitkan dan dijual secara bebas. Beberapa toko buku pernah dirazia. Foto tokoh PKI DN Aidit pernah dipasang di Bandar Sukarno Hatta. Simbul PKI beredar melalui kaos, stiker, pin, topi dll. Tokoh-tokoh PKI dibawah komando Bejo Untung, secara terang-terangan menuntut negara minta maaf.
Di parlemen tokoh politik PDIP Ribka Tjiptaning minta pelurusan sejarah PKI. Dia malah telah menulis buku “Aku Bangga Jadi Anak PKI”, lalu “Anak PKI Masuk Parlemen”.
Foto DN Aidit di Bandara Sukarno Hatta
Penjualan atribut PKI di mall Palembang
Pengendara pakai simbul PKI
Seorang meyanyikan lagu PKI didekat makam
DPRD Singkawang sebarkan kalender bersimbulPalu Arit
EDITOR : SETYANEGARA
Tags:Related Posts
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
Quo Vadis Kampus Era Prabowo
Habib Umar Alhamid: Prabowo Berhasil Menyakinkan Dunia untuk Perdamaian Palestina
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Kelemahan Jokowi
my webcamsDecember 7, 2024 at 12:43 am
… [Trackback]
[…] There you can find 74325 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/siapa-bilang-pki-sudah-punah-ini-bukti-mereka-masih-ada/ […]
Telegram中文December 22, 2024 at 3:39 pm
… [Trackback]
[…] Information on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/siapa-bilang-pki-sudah-punah-ini-bukti-mereka-masih-ada/ […]