ZONASATUNEWS.COM, PAMEKASAN–Ramainya penjemputan paksa jenazah terindikasi Covid-19 di Madura membuat anggota komisi E DPRD Jatim Mathur Husyairi angkat bicara. Wakil dari Madura tersebut menilai pidana bagi penjemput paksa pasien Covid-19 dinilai tidak mendidik.
Mathur mengaku sejak awal mengkritisi negara dalam hal ini pemerintah yang tidak hadir mensosialisasikan yang sesugguhnya kepada masyarakat. Memahamkan masyarakat di pedesaan terutama yang dikenal fanatik terhadap agama. Dalam pemahaman mereka mengurusi jenazah harus dilakukan secara islami sebagai seorang muslim.
“Kejadian di Bangkalan, Sampang, yang terbaru viral di Pamekasan sebagai bentuk kelemahan kordinasi antara pemerintah dengan ormas-ormas besar di Madura. Seperti NU, Muhammadiyah atau lainnya. Dan ini bentuk minimnya koordinasi dengan para ulama dan kiai,” sesalnya.
Legislator asal Bangkalan itu menilai ketika kejadian itu muncul di Medsos, penjemputan paksa jenazah semestinya tidak harus terjadi di Madura. Sebelum terjadi di Madura harusnya disikapi agar tidak terjadi di Pulau Garam.
“Tapi setelah terjadi, pemerintah panik, bingung. Yang ada pemerintah ingin mengambil tindakan tegas dengan menggunakan SOP. Kemudian didawakan dengan tindkaan kriminal, atau pidana. Cara seperti ini bukan penindakan yang mendidik,” ujarnya.
Aktivis anti Korupsi itu menjelaskan, seharusnya tim gugus tugas yang terdiri dari tim kesehatan, polisi, dan stakelholder lain sejak awal mengkomunikasikan, mengantisipasi melihat kondisi masyarakat Madura yang fanantik dalam beragama.
Katakanlah pasien yang positif corona, sejak awal memeprlihatkan jenazah diruang mayit kepada keluarga. Keluarga harus bisa melihat dari jarak jauh. Walaupun memaksa mendekat harus disiapkan SOP dengan APD, diberikan ijin untuk melihat. Terutama, bagi perwakilan keluarga yang paling dekat.
“Keluarga juga ikut menyaksikan bahwa jenazah benar-benar ditangani secara islami,” tegasnya.
Direktur LSM Cide’s itu mengatakan meskipun ada kontroversi di tengah masyarakat, jenazah Covid-19 harus dimandikan, atau di tayammukan itu hal teknis. Yang terpenting bagaimana memberikan pemahaman kepada keluarga. Sehingga tidak terjadi penolakan ketika dilakukan pemakaman secara protokol Covid-19.
“Protokol iya. Tapi mengabaikan tuntunan agama dalam menyelesaikam urusan jenazah sampai dikebumikan itu penting,” paparnya.
Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya itu menambahkan kalau masyarakat terus dilawan akan memancing emosi. Kejadian yang tidak diinginkan bisa terulang kembali. Terutama kejadian penjemputan paksa dijalan. Akhirnya, yang dikorbankan juga masyarakat
“Petugas medis menjalankan sesuai SOP. Masyarakat awam karena kurang sosialisasi karena tetap bepegang pada ajaran agama akhirnya berbenturan,” paparnya.
Pria kelahiran Sambas itu mengatakan, kalau sejak awal didiskusikan, dicarikan solusi dia merasa hal itu tidak akan terjadi. “Apalagi masyarakat Madura sami’na waatokna kepada kiai,” pungkasnya. (adi)
EDITOR : SETYANEGARA
Related Posts
Kekalahan PKS di Pilkada 2024: Efek Kecewa Pendukung Anies??
Andra Soni, ‘Korea’ yang Melenting Terpilih Jadi Gubernur Banten Melalui Strategi Dasco
Pelajaran Dari Pilkada Yogya
Pilkada Depok: Supian Suri Unggul 53,19 Persen
Antisipasi Potensi Antrian, TPS 29 Harjamukti Berinovasi Tambah Bilik
Pesan Presiden Prabowo Untuk Pilkada Serentak: “Jaga Persatuan, Pilih dengan Bijak”
Pilkada Serentak Hari Ini: Dinamika dan Fakta Menarik
Suara Anak Jawa Timur : Wahai Ayah Bunda Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Beri Kami Layanan Pendidikan yang Layak dan Ramah Tanpa Kekerasan
Organisasi massa relawan kemanusiaan Wanarescue mendukung pasangan FREN nomor urut 2
Diluar Prediksi 02 FREN Senam Bersama Ratusan Warga Kelurahan Bujel
top modelsDecember 17, 2024 at 11:02 am
… [Trackback]
[…] Here you can find 11813 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/nusantara/mathur-husyairi-anggap-pidana-penjemput-paksa-covid-19-tidak-mendidik/ […]
altogelJanuary 20, 2025 at 5:50 am
… [Trackback]
[…] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/nusantara/mathur-husyairi-anggap-pidana-penjemput-paksa-covid-19-tidak-mendidik/ […]
why not try these outFebruary 3, 2025 at 3:03 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/nusantara/mathur-husyairi-anggap-pidana-penjemput-paksa-covid-19-tidak-mendidik/ […]