Oleh : Mochammad Sa’dun Masyhur
Di penghujung tahun 2000, Alumni Himpunan Mahasiswa Islam dari seluruh Indonesia mengelar hajat besar untuk melaksanakan Musyawarah Nasional Pertama, di Surabaya. Banyak yang tidak tahu bahwa kesuksesan Munas Pertama itu atas jasa besar Gambar Anom.
Saat itu periodesasi Presidium pengagas KAHMI yang dijabat oleh Mas Beddu Amang, Mbak Anniswati M. Kamaluddin, Bang Hariadi Darmawan, Mas Soegeng Sarjadi, Bang Harun Kamil, Bang Ismet Abdullah, dan Mas Yusuf Syakir telah bersepakat berakhir dan melaksanakan alih generasi.
Untuk seluruh kepentingan perhelatan pertama kali yang sangat besar itu, Presidium kemudian menunjuk Mas Gambar Anom sebagai Ketua Pelaksana. Di tengah kesibukannya sebagai pengusaha periklanan yang cukup maju, bahkan pernah menjabat sebagai Ketua Umum PPPI, beliau menerima “perintah’ senior dengan sepenuhnya dan menyiapkan segala urusan dengan sangat teliti.
Hingga dua minggu sebelum pelaksanaan, beliau menyempatkan diri untuk datang langsung ke Kantor KAHMI, Jl. Johar No. 1, Jakarta Pusat. Menanyakan dan mengecek seluruh hal berkaitan dengan pelaksanaan, termasuk materi MUNAS. Dari situlah diketahui bahwa ternyata KAHMI saat itu belum memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Mengetahui itu Mas Gambar tertawa terkekeh-kekeh. Mungkin beliau geli, bagaimana kumpulan orang-orang dari organisasi kemahasiswaan terbesar di Indonesia tidak punya AD/ART.
Maka dalam rapat terbatas itu, penulis selaku Sekretaris Eksekutif KAHMI, ditugaskan untuk segera menyusun draft AD/ART Majelis Nasional KAHMI. Pesan penting Mbak Annis sebagai Official Presidium menyatakan, bahwa KAHMI adalah wadah Alumni HMI yang satu tingkat di atas arisan.
Sejak itu Mas Gambarlah yang kemudian banyak bertanya dan selalu mengingatkan, agar AD/ART KAHMI itu harus segera diselesaikan. Alhamdulillah Draft AD/ART telah selesai beberapa hari sebelum Munas, yang kemudian disepakati dengan tanpa perubahan yang berarti.
Setelah perhelatan Munas MN KAHMI di Surabaya itu, hubungan pribadi dengan Mas Gambar menjadi semakin akrab, untuk sekedar mengobrol atau bertelepon saling menyapa. Dalam banyak hal saya kagum dengan Beliau. Dan saya bersaksi Mas Gambar adalah pribadi yang selalu rendah hati, sholeh dan baik pada semua orang.
Selamat jalan Mas Gambar.
Lahu Alfatihah. Aamiin YRA.
Related Posts
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
Quo Vadis Kampus Era Prabowo
mitten extracts cartsOctober 29, 2024 at 4:04 am
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/mochammad-sadun-masyhur-imemorium-mas-gambar/ […]
hote industrialeNovember 25, 2024 at 10:02 pm
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/mochammad-sadun-masyhur-imemorium-mas-gambar/ […]
Rec 1688 เว็บ เดิมพันออนไลน์January 5, 2025 at 10:43 am
… [Trackback]
[…] Here you will find 45257 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/mochammad-sadun-masyhur-imemorium-mas-gambar/ […]