PAULUS MENGANGKAT YESUS SEBAGAI CRESTOS DAN MENDIRIKAN AGAMA KRISTEN

Diambil dari buku

HIMDA (MUHAMMAD) DALAM KONFLIK AGAMA DAN BANGSA

Oleh : Agus Mualif Rohadi

Setelah pulang dari tugas pelayanan di Siprus bersama Barnabas, Saulus yang kemudian mengganti namanya dengan Paulus melakukan khotbah di depan orang orang yahudi. Paulus memberikan gelar kepada Yesus sebagai anak EL, meskipun dengan menyebut sebagai penggenapan oleh EL atas janji – Nya kepada Daud sebagaimana yang tertulis dalam mazmur (zabur).  Paulus dengan demikian masih menggunakan taurat untuk memberikan gelar itu.  Dengan menyebut sebagai penggenanapan oleh EL, Paulus bermaksud menunjukkan bahwa Yesus adalah seseorang yang mempunyai “hubungan khusus dan sangat dekat dengan EL”, karena pada dasarnya Taurat tidak mempunyai ajaran tentang “Anak Tuhan”, dan dalam sejarahnya Rasul dan nabi nabi Israel dan Yahudi tidak ada yang menjadi “Anak Tuhan”. 

Namun penyebutan penggenapan itu menjadi tidak berarti ketika Paulus juga menyatakan bahwa Yesus telah dibangkitkan lagi oleh EL 87) setelah wafat. Inilah yang membedakan Yesus dengan Daud 88).  Bila hanya bermaksud menyatakan bahwa Yesus adalah manusia yang punya hubungan khusus dengan Tuhan, maka pernyataan itu bertentangan dengan pernyataan tentang kebangkitan, karena kebangkitan dari kematian ini diberi makna sebagai proses kembali kepada wujud Tuhan. 

Oleh karena itu sangat dimengerti apabila ada anggapan bahwa Paulus dinyatakan telah meninggalkan taurat.  Hal ini akan menjadi sumber perselisihan dengan para rabbi yahudi maupun para murid Yesus.  Paulus sangat percaya bahwa dalam banyak hal Yesus telah menggantikan fungsi Taurat. Yesus adalah Firman Tuhan itu sendiri. Yesus adalah Logos (firman Tuhan) yang mendaging, dan ketika dibangkitkan dari kematian,  Yesus yang anak manusia berubah status karena telah mencapai derajat Tuhan, yang kemudian dinaikkan ke alam Tuhan dan duduk disamping kanan Tuhan Bapa.

Secara kronologis visi Paulus tentang Yesus sebagai Tuhan Anak dimulai dari Tuhan Bapa Berfirman, kemudian dengan melalui rahim Maria ketika lahir anak laki laki, Firman Tuhan Bapa mewujud manusia (Yesus adalah Firman Tuhan atau Logos yang mendaging).  Setelah Logos selesai melakukan tugas penciptaannya di dunia maka harus mati untuk melepaskan wujud manusianya, kemudian dibangkitkan dari kematian oleh Tuhan Bapa untuk menjadi wujud esensinya sebagai Tuhan Anak.   Dengan menjadikan Yesus sebagai locus/pusat penyembahan manusia, Paulus telah menjadikan Yesus sebagai pengganti Bait Allah sebagai tempat bersemayamnya EL atau YaHWeH. Untuk dapat menyembah Yesus, manusia harus terlebih dahulu dicuci dari dosa dosanya melalui proses pembaptisan.

Dengan demikian, agar sembah manusia sampai kepada Elohim manusia harus menyembah Yesus terlebih dahulu.  Yesus dengan demikian menjadi penebus dosa dan penjamin pengikut Yesus untuk masuk surga.  Fungsi Elohim dalam kehidupan manusia dengan demikian telah diambil oleh Yesus.   Dengan visi seperti ini, Paulus telah membawa NASRANI AWAL yang awalnya berorientasi pada Taurat dan hukum Musa serta menyembah Elohim kemudian menjadi pengikut dan penyembah Yesus melalui proses pembaptisan.

Visi itu pada praktiknya membawa manusia  lebih mudah mengenal Yesus untuk disembah dari pada menyembah Elohim yang tidak dapat dibayangkan.  Yesus adalah wujud sosok Tuhan yang telah berbuat sesuatu di dunia yang dapat dilihat dan disaksikan manusia secara langsung.  Tidak seperti para dewa pagan yang disembah manusia namun tidak pernah dapat dilihat jejak perbuatannya di dunia.  Juga tidak seperti EL atau YaHWeH yang hanya dikenal manusia melalui para nabi dengan mukjizatnya dan ajaran ajarannya, dan manusia harus meyakini bahwa semua perbuatan dan ucapan para nabi apabila tidak diturut oleh manusia, maka EL atau YaHWeH akan menunjukkan kekuasaannya dengan menghukum manusia.

Dalam visi Paulus semua perbuatan dosa manusia telah mendapatkan ampunan dari EL melalui penebusan dosa Yesus ditiang salib.  Paulus yang dalam hidupnya tidak pernah bertatap muka dengan Yesus dan tidak pernah mendengarkan khotbah “khabar baik” dari Yesus dengan demikian telah membangun keyakinan  ke –Tuhan – an baru.  Cara berfikir Paulus ini ternyata memudahkan yahudi diaspora maupun kaum gentile menjadi pengikut Yesus, tanpa harus menjadi pengikut agama yahudi atau Nasrani yang mempunyai persyaratan yang berat untuk menjadi pengikut EL atau YaHWeH, padahal bagi Yahudi atau Nasrani, tidak ada keyakinan yang menyatakan bahwa EL atau YaHWeH mempunyai anak berwujud manusia di bumi.

Visi seperti ini ternyata memudahkan Paulus mengambil alih kepemimpinan pada komunitas nasrani di Antiokia.  Dengan kewenangannya sebagai pemimpin komunitas, Paulus kemudian menyatakan Yesus sebagai Crestos (pembebas manusia) dan kaum pengikutnya kemudian menyebut komunitasnya sebagai kaum kristen (pengikut Crestos).  Tradisi pengangkatan Crestos pada agama yahudi dimana harus melalui upacara pengurapan oleh pemimpin para imam tidak diperlukan lagi, karena tidak ada manusia yang mempunyai derajat yang dapat mengurapi Yesus.  Yesus sebagai anak Tuhan dengan demikian sebenarnya adalah seorang Crestos.

Paulus yang dalam riwayat hidupnya tidak pernah bertemu dengan Nabi Isa, telah membuat ajaran agama baru. Pengikut Nabi Isa yang awalnya disebut kaum Nasrani atau Nashara (kaum penolong), oleh Paulus dirubah menjadi kaum kristen (kaum pengikut kristus).  Dengan cara berfikir Ke – Tuhan – an seperti ini dan langkahnya menobatkan Yesus sebagai Crestos maka Paulus dengan demikian telah berpisah dengan para murid utama Yesus.

Namun Visi Paulus ini, bila dikonfirmasi pada Injil para evangelic maka terdapat penjelasan secara berbeda tentang kehamilan Maria maupun tentang Yesus. Injil Matius 1 : 23, menginformasikan bahwa Maria hamil mengandung Roh Kudus dan ketika lahir anak laki laki disebut “IMANUEL” yang berarti “EL menyertai kita”, dan harus diberi nama Yesus. Informasi ini tidak langsung diberikan kepada Maria namun melalui perintah malaikat dalam mimpi Yusuf yang saat itu telah bertunangan dengan Maria namun belum menjadi istrinya.  Sedang informasi yang berbeda terdapat pada injil Lukas dimana Jibril datang ke Maria bukan dalam keadaan bermimpi namun memberi tahu langsung bahwa ia akan hamil dan melahirkan anak laki laki yang akan disebut Anak EL.

Sedang Markus dan Yohanes tidak menjelaskan bagaimana proses kelahiran Yesus.  Namun pemikiran tentang “logos yang perbuatannya didunia telah disaksikan manusia”, terdapat pada injil Yohanes 1 : 14, yaitu “ Firman itu telah menjadi manusia, dan diam diantara kita, dan kita telah melihat ke – Mulia – anNya, yaitu ke muliaan yang diberikan kepada – Nya sebagai anak tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran “. Namun ada penjelasan yang ambigu pada injil Yohanes yaitu tentang “segala sesuatu dijadikan oleh Dia”. Yang dimaksud dengan “Dia”, tidak tegas dinyatakan apakah yang dimaksud adalah Tuhan Bapa atau Yesus.

Injil para evangelic ditulis ketika Paulus sudah meninggal.  Tidak bisa dilacak apakah injil para evangelic adalah asli tulisan empat evangelic ataukah ditulis ulang oleh orang lain berdasarkan catatan para evangelic.  Yang menyulitkan dalam analisis adalah empat evangelic menuliskan banyak perbedaan yang hal tersebut dapat terjadi karena waktu penulisan injil evangelic yang berbeda.  Juga tidak diketahui apakah para evangelic ini menulis berdasarkan perkataan Yesus ataukah terpengaruh oleh khotbah dan keberhasilan Paulus membangun dan mengembangkan agama kristen.  Pada akhirnya nanti pemikiran tentang EMANUEL dan ANAK ALLAH akan menjadi dua kutub pemikiran Ke – Tuhan – an yang berbeda (monophysites vs diophysites).  Lahirnya Emanuel dapat diterjemahkan sebagai Yesus adalah inkarnasi atau epifani EL yang diawali dengan EL meninggalkan singgasanaNya, datang kedunia melalui proses kelahiran.

Di dunia menjalankan fungsi Tuhan, setiap kata dan tindakannya adalah firman Tuhan atau logos.  Kematian dan bangkit kembali merupakan proses kembali menjadi wujud Tuhan. Yesus adalah Tuhan itu sendiri bukan Tuhan anak (monophysites).  Pandangan seperti ini bagi penganut diophysites adalah pemikiran bid’ah.

Related Posts