ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA–Menyikapi kondisi keuangan yang buruk dengan beban hutang mencapai Rp. 70 triliyun, dan akan terus bertambah lebih dari Rp 1 triliyun setiap bulannya, Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) S Irfan menyempaikan program pensiun dini bagi karyawan maskapai kebanggan Indonesia itu.
“Tahun 2021 kami membayangkan sebuah keadaan yang lebih ringan, nampaknya salah. Ini tahun yang jauh lebih berat dibanding tahun 2020. Faktanya sampai hari ini hutang kita sudah mencapai 70 triliyun. Dan setiap bulan kita akan terus menerus menambah hutang lebih dari 1 triluyun,” kata Dirut Garuda S Irfan lewat Voice Notes (VN) yang diterima oleh redaksi.
Kalau sampai hari ini kita masih dapat bertahan, katanya, teman-teman harus disadari bahwa setiap bulan ada lebih dari 1 triliyun yang tidak kita bayarkan hutang Garuda kepada pihak-pihak diluar Garuda.
“Tidak ada pilihan lain bagi kami untuk mengeksekusi dan menjalankan sebuah aksi yang tidka disukai oleh siapapun, yaitu melakukan upaya-upaya menurunkan jumlah pegawai,” katanya.
Menananggapi aksi managemen Garuda itu, anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad memberikan apresiasi. Menurutnya, paparan Dirut GIA S Irfan patut dijadikan contoh sebagai CEO yang memiliki tanggungjawab dengan memaparkan kondisi obyektif bisnis GIA saat ini. Figur Irfan layak dipromosikan untuk menjadi Menteri BUMN.
“Dan kita dorong CEO BUMN yang lain berani mengambil langkah keterbukaan informasi ke publik,” kata Kamrussamad kepada ZONASATUNEWS.COM, Rabu (26/5/2021).
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra itu mengingatkan agar Menteri Keuangan kedepan harus selektif dalam Penempatan Modal Negara (PMN) agar APBN tetap pruden.
“Kita Ingatkan Menkeu Untuk kedepan harus lebih selektif dalam Penempatan Modal Negara (PMN) agar APBN kita bisa Tetap Pruden serta memiliki arah kebijakan fiskal dengan skala Priroitas dengan Prinsip money follow function. Prioritas ketersediaan Vaksin dan Program social safety net fokus kebijakan APBN hingga daya beli kembali normal serta demand site kembali normal.
“Cukuplah pinjaman GIA Tahun 2020 dari APBN senilai Rp 8,5T habis dipakai bayar utang sebagai pembelajaran penting dalam mengambil kebijakan APBN. Kami mendesak Menkeu untuk membuat skema Penyelamatan GIA sebagai National Identity, sehingga Burung Garuda tetap bisa mengangkasa,” tegasnya.
EDITOR : SETYAEGARA
Related Posts
Skandal Tirak: Dinasti Narkoba di Balik Kursi Perangkat Desa Ngawi
Studi iklim menunjukkan dunia yang terlalu panas akan menambah 57 hari superpanas dalam setahun
Pendulum Atau Bandul Oligarki Mulai Bergoyang
“Perang” terhadap mafia dan penunjukan strategis: Analisis Selamat Ginting
20 Oktober: Hari yang Mengubah Lintasan Sejarah Indonesia dan Dunia
Vatikan: Percepatan perlombaan persenjataan global membahayakan perdamaian
Hashim Ungkap Prabowo Mau Disogok Orang US$ 1 Miliar (16,5 Triliun), Siapa Pelakunya??
Pembatasan ekspor Mineral Tanah Jarang Picu Ketegangan Baru China-AS
Penggunaan kembali (kemasan) dapat mengurangi emisi hingga 80%, kata pengusaha berkelanjutan Finlandia di Forum Zero Waste
Bongkar Markup Whoosh – Emangnya JW dan LBP Sehebat Apa Kalian
promoOctober 26, 2024 at 1:44 pm
… [Trackback]
[…] There you will find 43929 more Info to that Topic: zonasatunews.com/nasional/pensiun-dini-pegawai-gia-kamrussamad-langkah-dirut-gia-tepat-kami-ingatkan-menkeu-agar-super-selektif-penempatan-modal-negara-pmn/ […]
best payday loan appsJanuary 13, 2025 at 10:48 pm
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/nasional/pensiun-dini-pegawai-gia-kamrussamad-langkah-dirut-gia-tepat-kami-ingatkan-menkeu-agar-super-selektif-penempatan-modal-negara-pmn/ […]
Percocet priceJanuary 14, 2025 at 5:10 am
… [Trackback]
[…] Read More here to that Topic: zonasatunews.com/nasional/pensiun-dini-pegawai-gia-kamrussamad-langkah-dirut-gia-tepat-kami-ingatkan-menkeu-agar-super-selektif-penempatan-modal-negara-pmn/ […]