ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA– Lagi-lagi Menteri Kordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Binsar Panjaitan membuat kontroversi.
Sikap ngototnya yang lebih mengutamakan pendirian pabrik vaksin dari China dibandingkan mendukung riset dan produksi vaksin dalam negeri, menuai kecaman dari anggota DPR.
Padahal di Indonesia sendiri telah ada dua vaksin karya anak bangsa, yaitu Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih. Namun sayangnya, dua vaksin tersebut hingga kini masih belum mendapat lampu hijau dari pemerintah.
Padahal, sejumlah negara lain kabarnya sudah memesan jutaan dosis vaksin lokal tersebut untuk mengatasi pandemi virus corona. Aneh, tapi inilah fakta yang terjadi.
“Semestinya Pemerintah memprioritaskan pembangunan pabrik vaksin Merah Putih, bukan malah mempromosikan pabrik vaksin dari China. Apalagi para ahli kita mampu memproduksi vaksin tersebut. Inikan kontra produktif,” kata Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto kepada wartawan, Rabu, 25 Agustus 2021.
Dia pun mengecam sikap Luhut yang lebih mengutamakan pendirian pabrik vaksin dari China dibandingkan mendukung riset dan produksi vaksin dalam negeri. Menurutnya, kebijakan ini sangat merugikan dan menghambat perkembangan riset vaksin yang hampir rampung.
Dijelaskan Mulyanto, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Kepala BRIN pada Selasa, 24 Agustus 2021, dilaporkan riset Vaksin Merah Putih berbasis platform virus yang dimatikan (inactivated virus) tengah dilakukan uji praklinis (clinical lots) dan akan dilanjutkan dengan uji klinik fase 1-3.
Diperkirakan Emergency Use Authority (EUA) untuk vaksin yang dipelopori Universitas Airlangga ini akan dikeluarkan BPOM pada Maret 2022. Selanjutnya, vaksin dapat diproduksi massal bekerja sama dengan PT. Biotis Pharmaceuticals. Dilaporkan juga saat ini BPOM tengah melakukan uji praklinis Vaksin Merah Putih ini.
Dalam Konsorsium Riset yang dikoordinasikan BRIN, ada 11 platform riset vaksin Merah Putih yang dijalankan oleh 6 lembaga riset pemerintah dan perguruan tinggi, yakni LBM Eijkman, LIPI, UI, ITB, Unair, dan UGM.
Di tengah upaya konsorsium riset tersebut mempercepat produksi vaksin ternyata Pemerintah berniat membuka izin pembangunan pabrik vaksin dari China.
Mulyanto menilai, sepertinya Pemerintah hanya fokus pada pertumbuhan investasi tanpa memperhatikan dampak jangka panjang bagi kemajuan riset dan industri dalam negeri.
Bila sebelumnya Pemerintah mengimpor ratusan juta dosis vaksin dari China, kini Pemerintah akan memfasilitasi pendirian pabrik vaksin dari Cina di Indonesia. Rencananya, vaksin yang akan diproduksi perusahaan China di Indonesia tersebut adalah vaksin berbasis mRNA.
“Terus terang saya kurang mengerti logika Pak Luhut ini. Kalau logika sederhana saya, kita harus genjot dan kawal riset dan produksi Vaksin Merah Putih dengan berbagai kebijakan yang mungkin diterapkan Pemerintah. Jangan belum apa-apa sudah mempromosikan pembangunan pabrik vaksin asing di Indonesia. Jadi terkesan kita ini asing minded. Dan senang-senang saja pasar domestik yang besar ini digerogoti oleh pabrik-pabrik asing,” imbuh Wakil Ketua FPKS DPR RI Bidang Industri dan Pembangunan.
Untuk diketahui dalam Rakornas APINDO ke-31, Selasa(24/8), Menko Marinves, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, saat ini terdapat satu perusahaan asal China yang direncanakan akan memproduksi vaksin di tanah air pada bulan bulan April tahun 2022. Kendati begitu, nantinya kerja sama tersebut akan memproduksi vaksin jenis mRNA.
Menurut Luhut, vaksin yang akan diproduksi perusahaan China di Indonesia tersebut adalah vaksin mRNA, yakni satu jenis vaksin baru yang kandungannya berbeda dengan jenis vaksin lainnya.
EDITOR : SETYANEGARA
Related Posts
Tawaran Tinbergen Rule LBP Mental
Revolusi Sistem Keuangan Presiden Prabowo
Pancasila Sebagai Sumber Moral dan Spiritual Bangsa
Orang Berstatus Bebas Bersyarat Tak Boleh Jadi Calon Perangkat Desa, Ini Penjelasan Hukumnya
Berjihad Melawan Korupsi, Menyelamatkan Hak Anak Indonesia Menuju Indonesia Emas
Habib Umar Alhamid: Prabowo Pantas Ajak TNI dan Rakyat untuk Bersih-bersih Indonesia
HIPKA Tegas Tolak Politisasi Hukum Demi Stabilitas Pembangunan Ekonomi Kalbar
Skandal Tirak, Ketua BPD Nilai Rizky Putra “Mbah Lurah” Belum Layak Sebagai Calon Karena Belum Bebas Murni
Api di Ujung Agustus (Seri 33) – Pengkhianat Didalam Istana
Reformasi Polisi dan Kebangkitan Pemuda: Seruan Keras Dr. Anton Permana di Hari Sumpah Pemuda
cam coinsDecember 5, 2024 at 11:58 pm
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/nasional/dpr-kecam-luhut-hentikan-rencana-bangun-pabrik-vaksin-asing-di-indonesia-kita-bisa-produksi-sendiri/ […]
คาสิโนออนไลน์เว็บตรง ไม่ผ่านเอเย่นต์December 7, 2024 at 9:47 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/nasional/dpr-kecam-luhut-hentikan-rencana-bangun-pabrik-vaksin-asing-di-indonesia-kita-bisa-produksi-sendiri/ […]