Game merusak anak-anak sekolah, mematikan budaya membaca dan menulis

Radiasi Ponsel membahayakan kesehatan anak

Zonasatu News–Inilah salah satu dampak buruk teknologi zaman now: main game. Anak usia sekolah, khususnya anak laki-laki yang punya HP Android, sebagian besar penggemar game. Memang sangat mudah mendapatkannya. Asal ada pulsanya, tinggal “klik, klik..” game sudah tersedia.

Masalahnya kalau anak sudah terbiasa, lama-lama akan kecanduan main. Bangun tidur main, pulang sekolah main, malam main. Gak ada waktu untuk yang lain. Lupa makan, lupa belajar, yang diutamakan main game.

Bagi orangtua yang anaknya masih sekolah dan penggemar game, pasti merasakan ini. Jengkel. Maunya marah-marah. Karena anak jadi tak peduli dengan belajar. Tak peduli dengan orang lain, lingkungan, dan kegiatan lainnya.

Dampak terburuk akibat kecanduan game : anak jadi malas baca buku pelajaran, buku cerita, novel. buku sejarah, buku sastra. Anak jadi jauh dari kebiasaan membaca dan menulis, mengarang, menulis puisi atau cerita. Padahal kegiatan ini snagat dibutuhkan anak untuk meluaskan wawasan, mengembangkan imajinasi, mengasah kehalusan rasa dan jiwa.

Anak tidak suka lagi bermain dengan teman-temannya. Mereka kehilangan masa kesenangan bersama teman seusianya sambil mengenal alam sekitarnya. Anak tidak biasa lagi berbagi dengan temannya, seperti kalau mereka bermain bersama. Senang bersama, susah bersama. Bapak zaman now pasti mengalami itu semua. Dan kenangan itu masih membekas hingga dewasa.

Kalau mereka hanya main game, kenangan apa yang akan mereka rasakan saat dewasa? Kosong. Mereka akan menjadi manusia dewasa yang miskin kenangan masa kecil. Merasa asing dengan alam sekitarnya. Tak aa ikatan dengan teman masa kecil dan alam sekitar. Tak kaya imajinasi. Tak terolah jiwa dan rasanya. Yang mereka tahu dan terlatih lewat game adalah : mengalahkan lawan, menang atau kalah, senang dan susah sendiri. Dunianya hanya seluas dunia game. Tokoh yang dikenalnya fiktif tak punya jiwa.

Akibat Radiasi HP

Kecanduan main game telah banyak membawa korban anak-anak. Beberapa bulan lalu beredar viral anak di Kabupaten Madiun, Jawa Timur masuk rumah sakit. Juga di Sidoarjo, Jawa Timur. Seorang anak terpaksa dirawat di RS karena kelamaan main game. Diduga pengaruh radiasi HP.

Seorang wanita muda yang berasal dari Dongguang, China, kehilangan penglihatan pada mata kanannya setelah kecanduan bermain game di telepon genggam miliknya.ani

Menurut laporan media China, Xiao Wu (bukan nama sebenarnya) dikatakan telah memainkan permainan populer yang disebut King of Glory sebelum dia dilaporkan buta. Insiden tersebut terjadi pada Hari Libur Nasional di China pada 1 Oktober.

Keesokan harinya dia dirawat di Rumah Sakit Mata Donggiang Huaxia, di mana dokter mendiagnosisnya dengan oklusi arteri retina, kehilangan penglihatan monokular tanpa rasa sakit. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang tua dan tidak dapat diubah, sehingga mengakibatkan kebutaan permane

Para peneliti di National Radiology Protection Board, Inggris, mengatakan, radiasi elektromagnetik yang dihasilkan dari telepon gengam dapat merusak DNA dan mengakibatkan tumor otak. Orangtua seharusnya tidak memberikan telepon genggam pada anak-anak yang berusia 8 tahun atau di bawahnya sebagai tindakan pencegahan gangguan radiasi dari alat-alat tersebut. “Ketika menggunakan telepon genggam, 70-80 persen energi radiasi yang dipancarkan dari antena telepon itu diserap oleh kepala. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan, potensi dampak negatif dari penyerapan radiasi jangka panjang yang dipancarkan oleh telepon genggam. Sayangnya, hanya sedikit penelitian yang memfokuskan pada anak-anak,” ungkap Prof Henry Lai dari University of Washington, AS, seperti dikutip web MD Health.

Efek radiasi pada anak-anak sangat mengkhawatirkan karena otak yang masih berkembang sangat mungkin terkena radiasi. Tumor otak biasanya berkembang selama 30 sampai 40 tahun. Anak-anak yang menggunakan telepon genggam sejak remaja akan mempunyai periode waktu yang lebih panjang sebelum terlihat dampaknya. Seseorang tidak tahu apakah anak-anak lebih mudah terkena radiasi, sebaiknya menggunakan headset guna menjauhkan antena dari kepala.

Related Posts