Oleh : Ridwan Saidi, Budayawan
Tahun 1932 tiga club bola temui MH Thamrin di rumahnya Jl Sawah Besar No. 32. Mereka yang datang Cahaya Kwitang, de Bruiner, dan Sencaki. Ketiganya club bola pribumi. Mereka mengeluh tidak ada lapangan bola yang mereka bisa gunakan.
Thamrin: Pan ade Decca Park, Vios, BVC. Ga bisa ente pake?
Sencaki: Pula’ kate pake, Bang, tibang ngelirik aje tempo2 kite digaplok.
Th: Anak Chine maen dimane?
C. Kwitang: Die enak Bang, punya lapangan sendiri, ade Petak Sinkian, ade Taman Sari.
De Bruiner: Ade lapangan Blangwir (brandweer,) di gang Ketapang, tapi umum ga bisa pake.
Th: Gini deh ente cari tanah yang loas, ente lapor ke ane.
Akhirnya dapat lapangan di belakang Roxy. Bang Thamrin bayar dan .jadikan stadion. Club2 bola di Jakarta semua gabung dalam Voetbal Indonesische Jacatra. Potong letter VIJ. Lapangan VIJ sampai kini masih ada.
Lapangan Vios di Menteng. Vios nama club bola juga. Tahun 1950-an stoper spil (center half) Vios terkenal, namanya Boelard van Tuijl. Kalau menendang bola tinggi, kata orang Betawi sepuhun kelape.
Periode Gub DKI lapangan Vios menjadi Taman Menteng.
Fauzi Bowo, pengganti bang Yos, rancang stadion Persija di Tegal Alur, Kalideres, JakBar.
Alakulihal, tahun 2011 stadion Tegal Alur rampung. Tunggu punya tunggu tahun berbilang tahun, stadion tak pernah dipakai.
Saya tinjau lapangan ternyata dari titik 3 Km ke stadion akses jalan kelebarannya pas becak verwijzen, papasan. Fauzi Bowo tak bisa disalahkan begitu saja karena dia sesuai rencana cuma bangun stadion. DPRD kenapa ketok martil. Kemendagri kenapa manggut2.
Syukurlah, Jakarta akan punya stadion yang lebih hebat dari Madrid. Lokasi di bekas lapangan BMW di Sunter. Tapi bisa juga diakses dari Jl Papango (penjahit pakaian, idem Andara, atau di Minang: Biaro).
Rumputnya juga OK. Misal doyan, jenis rumputan ini semacan tikim, bisa caplok langsung zonder dijadikan asinan dulu.
Tapi persoalan Madrid Sunter sama dengan Tegal Alur: akses jalan ke stadion. Motor tak soal, tapi mobil. Untung muncul rencana susulan: MRT dan LRT siap menghantar dari titik2 SKA yang akan ditentukan.
Persoalan perencanaan selanjutnya ada pada PT KAI. Potensi penonton Madrid Sunter 100.000, mungkin kedatangan bisa diatur, kepulangan tak mudah. Karena 100.000 penonton mau pulang as soon as possible, sedangkan stasion di Madrid Sunter cuma dua.
Yang lebih penting, bagaimana fasilitas angkut bagi kesebelasan2 undangan? Lipri dan tukang kebut bertaraf international?
Ini cuma patungan (urun) pikiran. Ém sori. (RSaidi).
EDITOR : REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Api di Ujung Agustus (Seri 31) – Bayangan Kudeta Makin Nyata
Api di Ujung Agustus (Seri 30) – Jejak Jaringan Tersembunyi
โปรโมชั่นNovember 16, 2024 at 7:57 pm
… [Trackback]
[…] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-72-stadion-tegal-alur/ […]
cam girlsNovember 21, 2024 at 12:53 am
… [Trackback]
[…] Read More on that Topic: zonasatunews.com/sosial-budaya/cabe-catetan-babe-72-stadion-tegal-alur/ […]