ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA — Bagaimanakah para pemodal besar/oligarki mengoperasikan “mesin” politik untuk memenangkan capres boneka yang mereka pilih? M Hatta Taliwang menguraikan secara jelas dan rinci. Siapa saja pelaku-pelaku politik yang bekerja untuk mereka, dan apa peran yang dimainkan.
Pertama : Intelijen
Melakukan pengamatan dan monitoring terhadap calon-calon presiden yang potensial. Calon yang populer dan pro-rakyat tidak akan dipromosi. Tetapi calon yang memiliki potensi populer namun dipandang lemah karakter dan kmeungkinan mudah diatur akan dipromosikan.
Kedua : Media Massa
Lebih kurang 2 tahun sebelum pilpres media massa mulai mengungkap kelebihan dan kebaikan calon yang akan dipromosikan oleh para pemodal/oligarki, dan menyudutkan calon potensial yang menjadi pesaing.
Ketiga : Lembaga Survey
Berbarengan dengan itu lembaga survey tertentu mulai menggiring opini publik dengan hasil survey yang sudah dimanipulasi sedemikian rupa, diorder oleh pemilik modal/oligarki
Keempat : Intelektual/akademisi
Seiring dengan itu sebagian intelektual/akademisi bermental pengemis mulai memberikan stempel bagus pada sang calon yang dijagokan pemilik modal/oligarki
Kelima : Pegiat Medsos/buzzer
Relawan-relawan yang sebagian besar awam politik, tetapi bernafsu besar ingin menang dan berkuasa mulai membabi buta membela jagoannya dan menjelekkan pesaingnya yang sebenarnya lebih berkualitas, namun dianggap berbahaya bagi kepentingan para kapitalis yang anti kedaulatan rakyat
Keenam : Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, LSM
Umumnya awam permainan politik, dan berhasil terkena operasi senyap intelejen, sering menerima begitu saja opsi yang dibangun oleh lembaga survey, diperkuat dengan pernyataan akademisi dan politisi, bahwa calon yang dipromosikan pemodal/oligarki yang harus mereka dukung.
Ketujuh : Partai Pendukung
bahkan partai pendukung dibuat tidak berkutik oleh para bandar, yang mulai tampil merayu pimpinan partai pengusung dengan memberikan hasil survey dan berbagai situasi optimis yang berhasil dibangun via media massa dan media sosial.
Kedelapan : Lembaga Penyelengggara Pemilu
Lembaga penyelenggara pemilu khususnya KPU sejak verifikasi partai ada saja masalahnya. Demikian juga saat penentuan daftar pemilih hingga kampanye (pilpres), saat penghitungan suara bahkan pengumuman hasil (pilpres) ada saja keanehan mencucrigakan, sehingga diduga terjadi permainan dengan pemodal/oligarki
Kesembilan : Bawaslu dan DKPP
Lembaga ini juga kurang greget dalam melakukan pengawasan pemilu khususnya pilpres. Karena sedemikian banyak kasus-kasus penggaran pilpres yang dilaporkan media tetapi tindakannya kurang signifikan, seolah mengikuti irama atau arus besar skenario pilpres.
Kesepuluh : Mahkamah Konstitusi
MK sebagain tempat mengadili sengketa pemilu, khususnya pilpres, terasa kurang greget kesungguhannya untuk meyelesaikan dengan adil. Bertruk-truk bukti kecurangan seperti tidak ada gunanya, karena diduga sudah memiliki kecenderungan untuk membela atau membenarkan kemenangan yang telah diputuskan KPU
Kesebelas : KPK, Kepolisian, Kejaksaan, ASN
Jika Kepolisian, TNI, KPK, Kejaksaan, dan ASN ikut bermain politik praktis karena janji karier atau uang dan semacam itu. Mengingat pengaruh dan kekuatan uang dari pemodal/oligarki, maka siapapun yang diinginkan oleh pemodal/oligarki dipastikan gol mencapai tujuan
Keduabelas : Pihak Asing
Pihak Asing dan antek-anteknya tentu tidak tinggal diam. Bila perlu majikannya yang dikenal publik internasional dikerahkan dengan datang seolah menjadi tamu
EDITOR : REYNA
Related Posts

Jihad Konstitusi Kembali ke UUD 18/8/1945

Yahya Zaini Dukung Konsep “School Kitchen” Untuk MBG Yang Aman dan Dekat Anak

Ada Pengangkutan Belasan Ton Limbah B3 Asal Pertamina Tanjunguban dengan Tujuan Tak Jelas

Lho Kok Hanya Peringatan Keras…?

Yahya Zaini: Tidak Ada Instruksi DPP Golkar Untuk Laporkan Pembuat Meme Bahlil

Menjadi Santri Abadi

Pendemo Desak KPK Periksa Ketua Komisi VIII DPR RI Terkait Skandal Kuota Haji 2024

Pengamat P3S Jerry Massie Ungkap Demi Selamatkan Golkar, Bahlil Didesak Mundur

Serial Novel “Imperium Tiga Samudra” (1) – Peta Baru di Samudra Pasifik

Prof. Djohermansyah Djohan: Serapan Anggaran Daerah Rendah Bukan Karena Kelebihan Uang Tapi Karena Sistem Yang Lambat





รถรับส่งสนามบินในญี่ปุ่นNovember 10, 2024 at 10:52 am
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/nasional/begini-cara-oligarki-menangkan-capres-boneka-pilihannya-wow-ngeri/ […]
กติกาผู้เล่นเก้าเก เล่นยังไงDecember 8, 2024 at 6:51 am
… [Trackback]
[…] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/nasional/begini-cara-oligarki-menangkan-capres-boneka-pilihannya-wow-ngeri/ […]
pgslotJanuary 5, 2025 at 9:16 pm
… [Trackback]
[…] Read More on on that Topic: zonasatunews.com/nasional/begini-cara-oligarki-menangkan-capres-boneka-pilihannya-wow-ngeri/ […]