Tetapi bani Israel telah ingkar sehingga dirinya (Yesus) memberikan peringatan keras kepada orang banyak dari kaumnya yang telah melupakan firman Allah, lalai berbakti kepada Allah, suka bersikap ria, dan sebagian suka menunjukkan sifat serakah keduniawiannya, para pemuka yang mengajarkan hal hal yang tidak berfaedah, meninggalkan hukum Allah, menjadikan hukum Allah menjadi tradisi yang lapuk dan tidak berfaedah.
Semua yang mendengar khutbah Yesus menangis, namun saat itu pula Yesus mulai menimbulkan rasa benci dari para pemimpin agama dan para penulis ajaran agama, serta tabib tabib yang suka menyalah gunakan agama, namun mereka tidak berkata sepatah katapun karena melihat penduduk Yerusalem justru menangis mendengar khutbah Yesus. Yesus kemudian mengakhiri kutbahnya dengan mengangkat tangannya yang diaminkan oleh penduduk Yerusalem.
Setelah beberapa hari berlalu, Yesus mulai memahami bahwa banyak imam dan apparat istana yang membencinya. Di bukit Zaitun, pada malam hari Yesus shalat dan berdo’a mengeluhkan mulai banyak orang yang memusuhinya.
Kemudian datang malaikat Jibril menghiburnya dan agar tidak gentar menghadapi musuh – musuhnya, karena ribuan penghuni langit selalu bersiap menjaganya. Malaikat Jibril kemudian memberikan domba untuk dipotong menjadi hewan kurban. Yesus kemudian melanjutkan dakwahnya.
Qs Al – Maidah 110 – 115, menjelaskan tentang berbagai mujizat yang ditunjukkan oleh nabi Iysa dalam perjalanan dakwahnya berkeliling kota bukan hanya di kota kota Yudea yaitu Yerusalem dan sekitarnya, namun juga berdakwa di kota kota wilayah Samaria hingga jauh ke kampung tempat tinggalnya sepulang dari Mesir di Nazareth.
Mukijizat yang ditunjukkan oleh nabi Iysa yang dilakukan atas seizin Allah, antara lain membuat burung dari tanah yang kemudian ditiupnya sehingga dapat hidup menjadi seekor burung yang sebenarnya, menyembuhkan orang buta sejak lahir, menyembuhkan orang berpenyakit kusta, menghidupkan orang mati yang telah dikubur, menyediakan hidangan dari langit untuk para pengikutnya.
Mukjizat mukjizat itu ditunjukkan dalam berbagai peristiwa yang ditemuinya dalam perjalanan dakwahnya. Mukjizat menyembuhkan penyakit kusta yang diderita oleh banyak orang dan memberikan makanan untuk banyak orang menunjukkan bahwa saat itu kondisi bani Israel mengalami kemiskinan yang parah dan kesehatan masyarakat yang buruk akibat penjajahan dan penindasan yang telah
dijalani selama ratusan tahun.
Banyak penduduk bani Israel yang hidup dalam kesulitan namun ada diantara mereka justru menjerat kaumnya sendiri dengan menjalakan riba dan memakan harta benda dengan cara tidak sah (Qs An Nisa 161) padahal hukum taurat telah melarangnya,
mereka yang kaya justru menunjukkan sifat loba dan tamak sekaligus kikir, oleh karena itu mereka harus melakukan pertobatan atas perbuatan dosa dosanya (Barnabas 122).
Nabi Iysa dalam dakwah kelilingnya sebagai rasul, kemana mana diikuti oleh sahabat sahabat setianya atau hawariyyun (Qs Ali Imran 52 – 53, As – Shaff 14) atau apostles. Dalam perjalanan dakwahnya nabi Iysa mampu menyadarkan banyak orang yang kemudian kembali hidup dengan menjalankan hukum Allah. Sebagian dari kaumnya bahkan mengikuti kemanapun Yesus pergi sehingga rombongan perjalanan nabi Iysa selalu dalam banyak orang.
Kemudian pada suatu tempat di daerah yang cukup jauh yang sudah memasuki wilayah Yordan, Yesus menjalani puasa 40 hari 40 malam, untuk memilih sahabat setianya yang akan membantu dakwahnya.
Setelah menjalani puasa tersebut, Yesus naik ke bukit berdo’a sepanjang malam, dan siangnya turun untuk memberikan ketetapannya tentang 12 orang Hawariyyun, yaitu : 1) Barnabas, 2) Andrew, 3) Simon yang juga dipanggil Peter atau Peterus, orang Zelot 4) Matthew, 5) dua orang anak Zabedee yaitu Jacobus, dan saudaranya 6) Yohanes, 7) Thaddaeus, 8) Bartholomew, 9) Thomas, 10) Philip, 11) James, 12) Yudas Ischariot.
Kepada 12 orang sahabatnya ini, nabi Iysa menceritakan wahyu wahyu Allah yang diterimanya dan mengajarkan kepada mereka tentang hukum hukum taurat dan menjawab banyak pertanyaan pertanyaan dari sahabat setianya sekaligus muridnyia ini.
Para sahabat setianya ini, selain mencatat wahyu yang diterima nabi Iysa juga mencatat kutbah kutbah nabi Iysa maupun berbagai peristiwa yang dialami nabi Iysa.
Baik ketika nabi Iysa melayani orang perorang maupun melayani sejumlah penduduk, mencatat mukjizat mukjizat yang ditunjukkan oleh nabi Iysa, mencatat pertanyaan dari seseorang maupun apparat istana, mencatat jawaban nabi Iysa atas adanya pertanyaan dan peristiwa peristiwa tertentu, mencatat pengajaran kepada para murid, maupun mencatat perkataan nabi Iysa kepada masing masing murid atau sahabat setianya.
Catatan catatan dari masing masing para Hawariyyun ini di kemudian hari di sebut Injil Hawariyyun atau catatan Hawariyyun. Dalam injil atau catatan Hawariyyun, tidak dipisahkan antara wahyu dengan perkataan nabi Iysa yang bukan wahyu, dan masing masing menuliskan peristiwa yang dialami nabi Iysa menurut persepsi masing masing.
Atas pilihannya itu, suatu saat Yesus mengeluh, yang keluhan ini dicatat dalam injil Barnabas pasal 19, yaitu : “ Oh Allah, betapakah hal ini ? Karena aku telah memilih 12 orang, sedangkan salah seorang diantara mereka ini adalah syaitan “.
Para sahabatnya yang mendengar keluhan ini, kemudian menangis dan menanyakan siapa orang yang dimaksud Yesus. Namun Yesus menjawab : “ janganlah terlalu disedihkan “, dan kepada Barnabas Yesus berkata : “ Barnabas, bagi mereka yang telah dipilih oleh Allah sebelum penciptaan dunia ini tiada kan binasa.Gembiralah, karena namamu ada ditulis dalam kitab kehidupan “.
Yesus juga banyak didatangi oleh utusan utusan dari kaum pharisi dan saduqi untuk menyampaikan banyak pertanyaan kepada Yesus, yang semuanya dijawab dengan tak terbantahkan oleh utusan utusan tersebut.
Dari datangnya utusan dari sekte sekte yahudi tersebut nampak bahwa Yesus adalah seorang nabi yang tidak bisa disekat oleh pemikiran pemikiran yang menjadi dasar terbentuknya sekte sekte tersebut.
Amr19122021
Related Posts
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
Quo Vadis Kampus Era Prabowo
Habib Umar Alhamid: Prabowo Berhasil Menyakinkan Dunia untuk Perdamaian Palestina
Api di Ujung Agustus (Seri 29) – Jejak Operasi Tersembunyi
Api di Ujung Agustus (Seri 28) – Jantung Garuda Di Istana
Api di Ujung Agustus (Seri 27) – Jalur Rahasia Wiratmaja
Kelemahan Jokowi
pgslot168December 25, 2024 at 5:05 pm
… [Trackback]
[…] Find More here on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/agus-mualif-khutbah-pertama-rasul-al-masih-iysa/ […]