ZONASATUNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, mendorong pemerintah agar dalam penggunaan vaksin memprioritaskan vaksin yang halal. Hal ini untuk memberikan perlindungan dan rasa aman bagi konsumen, khususnya bagi konsumen muslim.
“Pada waktu awal vaksinasi, alasan kedaruratan dapat dijadikan dasar yang memperbolehkan penggunaan vaksin tidak halal. Tetapi untuk kondisi sekarang apakah masih relevan alasan tersebut,” ujar Yahya di komplek DPR RI, Sabtu (25/12/2021).
Menurut dia, saat ini ada dua merek vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan sertifikat 100 persen Halal dan Suci dari MUI, yaitu Sinovac dan Zivifax. Kedua jenis vaksin itu juga sudah mendapatkan ijin Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 dari Badan POM.
“Dengan semakin banyaknya pilihan vaksin halal, maka tidak ada lagi alasan bagi masyarakat yang selama ini menolak untuk divaksin dengan alasan tidak halal. Harus diakui masih ada sebagian warga masyarakat yang ragu dan tidak mau di vaksin dengan alasan vaksinnya tidak halal. Hal ini antara lain, tercermin di daerah yg tingkat vaksinasinya masih rendah, seperti di Aceh,” pungkas Anggota DPR dari Dapil Jatim VIII tersebut.
Yahya juga mendorong agar vaksin booster yang akan digunakan adalah vaksin yang halal. Sampai saat ini, pemerintah sendiri belum menentukan jenis vaksin yang akan digunakan. Sebagai anggota Komisi IX, ia minta dengan tegas agar Kementerian Kesehatan memperhatikan masalah kehalalan vaksin
Sebagaimana diketahui pemerintah telah melakukan vaksinasi sebanyak 154.791.737. (74,32 %) untuk dosis pertama dan 109.535.337 (52,59%) untuk dosis kedua. Hal ini patut diapresiasi, karena Indonesia termasuk negara yang pencapaian vaksinasinya cukup tinggi. Diharapakan pada Maret 2022 target 70 % untuk dua dosis sudah terpenuhi.
Selain itu, pada tahun 2022 pemerintah juga akan melaksanakan vaksin booster. Direncanakan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang sudah menjadi PBI (Peserta Bantuan Iuran) BPJS Kesehatan akan mendapat vaksin booster secara gratis, sedangkan yang non PBI akan dikenakan biaya alias membayar.
EDITOR : SETYANEGARA
Related Posts

Setelah Penantian Panjang, Timor-Leste Resmi Anggota Penuh ke-11 ASEAN

Selidiki Kasus Korupsi Ekspor POME, Kejagung Geledah Kantor Bea Cukai

Kejagung Periksa Nicke Widyawati dan Anak Buah Riza Chalid dalam Kasus Tata Kelola Minyak Mentah

Ridwan Hisyam: Soeharto Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Dr. Anton Permana: “Soliditas TNI Masih Terjaga, Konflik Internal Itu Wajar Tapi Tak Mengancam”

Lebih Mudah Masuk Surga Daripada Masuk ASEAN

Zohran Mamdani adalah Pahlawan Kita

Soeharto, Satu-satunya Jenderal TNI Yang 8 Kali Jadi Panglima

Pro-Kontra Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Antara Rekonsiliasi dan Pengkhianatan Reformasi

Kasusnya Tengah Disidik Kejagung, Sugianto Alias Asun Pelaku Illegal Mining Kaltim Diduga Dibacking Oknum Intelijen



coupon codeOctober 26, 2024 at 6:22 pm
… [Trackback]
[…] Read More Information here to that Topic: zonasatunews.com/nasional/komisi-ix-dpr-ri-mendorong-penggunaan-vaksin-halal/ […]
top webcamsDecember 15, 2024 at 5:43 am
… [Trackback]
[…] Here you will find 7032 additional Information on that Topic: zonasatunews.com/nasional/komisi-ix-dpr-ri-mendorong-penggunaan-vaksin-halal/ […]