Agus Mualif: Pembantaian Bayi-Bayi Di Betlehem (Bagian 2 -Tamat)

Agus Mualif: Pembantaian Bayi-Bayi Di Betlehem (Bagian 2 -Tamat)
Agus Mualif Rohadi

Yusuf dan Maryam kemudian lebih dulu pulang sebelum berangkat ke Mesir.

Ada kisah tentang tiga orang ilmuwan Majusi (Zoroaster) di negeri Persia. Agama Majusi penyembah api, tuhannya bernama Azzura Mashda dan nabinya adalah Zarathrusta. Setelah mempelajari kitabnya mereka meramalkan akan datang seorang raja besar, dan dalam perhitungan mereka calon raja besar akan segera lahir.

Injil Barnabas pasal 6 menceritakan, ketika ilmuwan majusi tersebut sedang melakukan pengamatan pada bintang bintang, terlihat ada gugusan bintang yang sedang bergerak.

Mereka kemudian mengikuti gerak bintang tersebut. Siang hari mereka istirahat, malam hari kemudian bergerak mengikuti gerak bintang. Dari negerinya di Persia, hingga akhirnya ketika sampai di Yerusalem bintang yang bergerak tersebut kemudian berhenti.

Mereka kemudianberkemah di Yerusalem untuk mencari dan menunggu kelahiran bayi calon raja besar tersebut. Para ilmuwan majusi tersebut kemudian bertamu ke raja Herodes menyampaikan maksud kedatangannya dan akan memberikan hadiah kepada calon raja besar yang akan lahir tersebut.

Mendengar uraian tentang akan lahir messiah, Herodes kemudian bertanya kepada para imam Haekal. Herodes mendapat jawaban dari para imam berdasarkan kitab ibrani bahwa Messiah akan lahir di Betlehem.

Oleh karena itu kedatangan ilmuwan majusi ke Yerusalem mengikuti bintang bergerak, secara diam-diam dipanggilnya dan kemudian dimanfaatkannya, dengan menyuruh ilmuwan tersebut berkemah di betlehem, dan apabila telah lahir Messiah agar dilaporkan kepadanya, karena dirinya akan dengan senang hati akan mendatangi dan menghormatinya.

Injil Matius pasal 2 ayat 1–10 juga mengkisahkan hal yang sama dengan Injil Barnabas.

Injil Barnabas pasal 7 dan Injil Matius pasal 2 ayat 11 -12 mengkisahkan, ilmuwan majusi akhirnya sampai ke gubug Maryam, dan melihat bintang yang berhenti tersebut tepat diatas gubug Maryam.

Mereka kemudian masuk ke gubug Maryam, membungkuk hormat pada bayi Iysa, dan kemudian memberikan hadiah. Ketika mereka tidur, mereka bermimpi diperingatkan bayi Iysa agar tidak kembali kepada Herodes.

Ilmuwan majusi itu kemudian langsung pulang ke Persia, sehingga tidak melaporkan peristiwa kelahiran calon raja besar kepada Herodes.

Setelah itu, sesuai nasihat nabi Zakariya, Yusuf kemudian membawa Maryam dan bayi Iysa pergi ke Mesir. Herodes mungkin sudah mendengar peristiwa kedatangan Yusuf dan Maryam membawa bayinya ke Haekal Sulaiman.

Ketika setelah beberapa hari ternyata ilmuwan majusi tidak kembali ke istana, Herodes merasa ditipu oleh ilmuwan tersebut, kemudian mengirim orang untuk mencari kebenaran tentang Iysa dan bayinya di Bethlehem.Namun ternyata Yusuf dan Maryam tidak ditemukan di Bethlehem. Herodes jr menjadi marah karena kesulitan menemukan bayi Iysa.

Injil Barnabas pasal 8 menginformasikan, karena ketakutannya terhadap munculnya Messiah memantik kemarahan Herodes yang kemudian memerintahkan membunuh bayi-bayi yang baru lahir di Bethlehem, berharap diantara bayi yang mati tersebut termasuk bayi Iysa.

Injil Matius 2 ayat 13–16 juga menginformasikan kepergian Yusuf dan Maryam ke Mesir membawa bayi Iysa dan pembunuhan oleh tantara Herodes terhadap bayi bayi di Bethlehem.

Hari pembantaian bayi-bayi laki-laki di Bethlehem membuat kota Bethlehem dipenuhi tangisan penduduknya.Peristiwa ini mengulangi peristiwa di Mesir pada masa kelahiran nabi Musa, dimana bayi bayi laki laki dari bani Israel yang lahir bersamaan dengan masa kelahiran Musa harus dibantai.

Sekitar dua tahun kemudian, pada tahun 4 M Herodes meninggal karena sakit dan kedudukannya digantikan oleh anaknya yaitu Archelaus yang menggunakan nama bapaknya untuk gelar rajanya.(TAMAT)

Amr31122021

EDITOR : REYNA

 

 

Last Day Views: 26,55 K