Agus Mualif: Lahirnya Kristen, Bukan Nasrani (Bagian-1)

Agus Mualif: Lahirnya Kristen, Bukan Nasrani (Bagian-1)
Agus Mualif Rohadi

Dengan demikian, sejak awal kitab-kitab dalam Perjanjian Baru berada dalam posisi yang krusial bila dihadapkan dengan Injil Barnabas, karena Barnabas adalah orang yang juga menjadi murid dan sahabat Yesus, hidup sejaman dengan Yesus, sejaman dan bahkan dalam kelompok yang sama di lingkaran utama Yesus seperti halnya orang orang yang disebut
sebagai para rasul dalam Kitab Kisah Rasul.

Namun demikian, untuk menghindari perdebatan tentang kitab suci maka dalam penulisan buku ini, yang diambil dari Kitab Kisah Para Rasul adalah lebih ditekankan pada kisah perjalanan Para Rasul yang dalam Al –Qur’an disebut para Hawariyyun.

Para Hawariyyun sepakat untuk hidup seperti yang dipraktikkan oleh nabi Yahya dan nabi Iysa. Mereka membentuk komunitas-komunitas komunal yaitu hidup bersama, harta masing-masing menjadi harta milik komunal.

Mereka juga datang ke haekal Sulaiman dan di bait suci tersebut. Mereka membentuk kelompok jemaatnya sendiri. Semakin lama semakin banyak jumlah orang dalam jemaatnya sehingga ada sebagian pejabat agama yang merasa terganggu.

Imam sekte Saduqi yang menjadi pejabat Sanhedrin kemudian menangkap para sahabat Yesus dan dimasukkan dalam penjara.

Mereka di hadapkan pada pengadilan Sanhedrin dengan tuduhan melanggar larangan kerajaan Roma dalam penyebutan nama Yesus yang dapat menimbulkan keonaran dan kerusuhan penduduk.

Petrus menyampaikan pembelaannya yang justru menyakitkan hati para pejabat Sanhedrin karena meminta mereka agar taat terhadap seruan Yesus dan agar orang Israel lebih taat kepada Allah dari pada taat kepada manusia.

Para pejabat agama hendak menjatuhkan hukuman mati kepada para Hawariyyun tersebut. Namun seorang pejabat agama dari sekte Pharisi yaitu Gamaliel, mencegah hukuman mati tersebut.

Dia menasihati teman-temanya sesama pejabat agama dengan mengatakan bahwa jika mereka (para hawariyyun) berbuat karena manusia, tentu akan lenyap, namun jika berbuat karena Allah, maka para pejabat agama tidak akan dapat melenyapkan orang orang tersebut, dan mungkin para pejabat agama justru melawan Allah.

Nasihat tersebut dapat diterima para pejabat agama, sehingga para Hawariyyun dikeluarkan  dari penjara dan diperbolehkan melakukan pengajaran di Haekal Sulaiman maupun di rumah rumah jemaatnya.

Mereka juga diijinkan untuk melaksanakan peribadatan di Haekal Sulaiman karena mereka mempraktikkan ibadah yang sama dengan ibadah kaum yahudi dan memenuhi syariat agama yahudi, yaitu menjadi yahudi, di sunat, dan menjalani syariat berdasar taurat dan menyembah Allah.

Mereka melakukan shalat sama dengan praktik shalat kaum yahudi.

Dalam sejerah terdapat kesulitan untuk mengkategorikan kelompok jemaat para Hawariyyun ini, karena agama yahudi tidak mengakui Yesus sebagai nabi mereka.

Sedang Al-Qur’an menyebut para Hawariyyun ini sebagai kaum anshar atau nashara, namun dengan sebutan yang mempunyai beberapa makna.

Berikutnya

Last Day Views: 26,55 K

4 Responses

  1. Agus Mualif: Lahirnya Kristen, Bukan Nasrani (Bagian-2) - Berita TerbaruJanuary 16, 2022 at 8:21 am

    […] Baca Juga: Agus Mualif: Lahirnya Kristen, Bukan Nasrani (Bagian-1) […]

  2. Agus Mualif: Lahirnya Kristen, Bukan Nasrani (Bagian-3) - Berita TerbaruJanuary 16, 2022 at 9:11 am

    […] Baca Juga: Agus Mualif: Lahirnya Kristen, Bukan Nasrani (Bagian-1) […]

  3. Agus Mualif: Ayat-Ayat Taurat Dalam Al-Quran - Berita TerbaruJanuary 20, 2022 at 7:43 pm

    […] Baca Juga: Agus Mualif: Lahirnya Kristen, Bukan Nasrani (Bagian-1) […]

  4. ทางเข้า lucabetDecember 22, 2024 at 7:38 pm

    … [Trackback]

    […] There you will find 52108 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/tokoh-opini/agus-mualif-lahirnya-kristen-bukan-nasrani-bagian-1/ […]

Leave a Reply