Agus Mualif: Lahirnya Kristen, Bukan Nasrani (Bagian-2)

Oleh : Agus Mualif Rohadi

Para Hawariyyun dan pengikutnya adalah kaum yahudi seperti halnya kaum yahudi lainnya, yang diperbolehkan menggunakan Haekal Sulaiman sebagaimana kaum yahudi lainnya.

Para imam sekte Yesus atau Nashara Awal diperbolehkan pula menggunakan ruang gholah Haekal Sulaiman.

Tidak ada larangan terhadap para hawariyyun untuk menggunkan kitab injilnya atau gospelnya untuk dijadikan kitab suci bagi kaumnya yang menjadi kitab pedomannya disamping kitab perjanjian lama.

• Baca Juga: Agus Mualif: Lahirnya Kristen, Bukan Nasrani (Bagian-1)

Pengikut sekte Yesus, dengan cepat menjadi semakin besar karena Yesus pernah berkhutbah hingga sampai ke wilayah perbatasan Aram dan Libanon dan tidak membatasi asal usul pengikutnya.

Pengikut Hawariyyun selain dari kaum yahudi juga terdapat kaum gentile (orang asing) yang kebanyakan berasal dari yahudi diaspora dari Yunani.

Bahkan pengikutnya kemudian sampai merambah wilayah Aram (Suriah) dan Libanon bahkan sampai ke kota Alexandria di Mesir, dan kota pantai laut mediterania yaitu kilikia hingga Tarsus di wilayah Turki saat ini.

Kota Antiokia di Suriah menjadi salah satu kota yang menjadi pusat penyebaran Nashara Awal ini.

Perkumpulan atau majelis jemaat Nashara Awal atau Eklesia banyak tumbuh dimana mana. Di dalam Eklesia tidak dibedakan antara yahudi dengan gentile.

Nasahara Awal menjadi jalan bagi yahudi diaspora untuk menjadi selayaknya kaum yahudi. Oleh karena itu pengikut dari kaum gentile menjadi semakin besar jumlahnya bahkan mungkin lebih besar dari kaum yahudi yang menjadi pengikut Nashara Awal.

Nashara Awal ternyata mampu menarik pengikut dari kaum gentile pada wilayah yang sangat luas.

Perkembangan Nashara Awal bahkan diluar dugaan kaum yahudi, yang cepat menjadi besar karena banyak diikuti oleh yahudi diaspora di banyak negara.

Namun pada akhirnya hal ini menimbulkan masalah, seperti yang di tuliskan dalam kitab Para Rasul.

Bermula dari kendala bahasa karena kebanyakan kaum gentile banyak yang tidak berbahasa Ibrani namun kebanyakan berbahasa Yunani, kemudian para imam Nashara Awal meminta kepada pengikut dari gentile itu mengusulkan orang-orang salih diantara mereka untuk menjadi imam Nashara Awal.

Kemudian terpilih Stevanus yang dibantu beberapa temannya antara lain Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon dan Nikolaus. Kedudukan mereka sebagai Imam Nashara Awal di sahkan oleh para hawariyyun.

Pada suatu saat, tidak diketahui sebabnya, Stevanus mendapat fitnah yang besar yang dirinya dianggap sebagai merendahkan Taurat dan nabi Musa sehingga kemudian ditangkap oleh tentara Sanhedrin.

Sangat mungkin fitnah ini berasal dari kaum yahudi.

Ketika diadili, Stevanus justru berkhutbah bahwa dirinya dan kaumnya yaitu para yahudi diaspora yang banyak tersebar dibanyak negara adalah sebagai kaum yang muncul akibat kesalahan nenek moyang mereka.

• Baca Juga: Agus Mualif: Masjidil Aqsha, Keruntuhan Pertama (Bagian 1)

Yaitu kaum yahudi pada masa jauh sebelumnya, yang membunuh nabi-nabinya sendiri karena mengingatkan agar tetap berpegang pada taurat, dan akhirnya nenek moyangnya di hukum Allah sehingga mereka terusir dan diperbudak di negeri orang lain.

Ketika mereka dapat kembali ke Yerusalem justru belum memperoleh keadilan dari kaum dan negeri leluhur yahudi diaspora sendiri.

Kaum yahudi menjadi marah mendengar khutbah Stevanus, kemudian Stevanus digelandang keluar kota, dihukum dengan dilempari batu beramai ramai hingga menemui kematiannya.

Para imam Nashara Awal kemudian mengambil mayat Stefanus dan menguburnya dengan tangis ratapan kesediahan.

Berikutnya

Related Posts