Kronologi Hibah PJU TS (1): Husnul Akib Diduga Inisiator Proyek PJU Tenaga Surya Ini

ZONASATUNEWS.COM, LAMONGAN – Ada pertanyaan besar dari alokasi Proyek Hibah Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) Pemprov Jatim ini.

Pertama, sebagian besar alokasi proyek jatuh di Kabupaten Lamongan. Dari 264 Pokmas penerima diseluruh Jawa Timur, Lamongan mendapatkan 229 pokmas. Jumlah itu mencapai 87 persen. 

Penerima terbanyak kedua adalah Kabupaten Gresik sejumlah 18 pokmas. Jadi, kalau ditotal Lamongan dan Gresik sebanyak 247 pokmas.

Kalau diprosentase khusus untuk Lamongan dan Gresik saja sebesar 94% dari keseluruhan jumlah pokmas penerima.

Dana hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim tahun 2020 yang dialokasikan untuk bantuan penerangan jalan umum (PJU) kepada 229 pokmas senilai Rp 65,4 miliar di Kabupten Lamongan-Jawa Timur

Alokasi di Lamongan

Total nilai proyek se Jawa Timur sebesar Rp 75.134.000.000 (tujuhpuluh lima milyar seratus tigapuluh empat juta rupiah).Alokasi untuk Kabupaten Lamongan senilai Rp.65.400.000.000 (Enampuluh lima milyar empat ratus juta rupiah). Atau sekitar 87 persen dari seluruh pagu anggaran.

“Karena Kabupaten Lamongan mendapatkan alokasi mayoritas, maka oleh karena itu pada Kabupaten lamongan kami lakukan penelitian,” kata Sutikno, Ketua DPD LPAI Jatim, salah satu anggota konsorsium FKMS.

Baca Juga: Hibah PJU Tenaga Surya dibidik Kejari Lamongan, Desa Payaman Terbanyak. Apakah Husnul Akib Terlibat?

Perlu diketahui FKMS (Forum Komunikasi Masyarakat Sipil) telah melaporkan temuan dugaan korupsi proyek itu ke Polda Jatim tanggal 22 Oktober 2021. Disamping itu FKMS juga melaporkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamongan. 

“Laporan ke Polda itu untuk memperkuat laporan kami ke Kejari Lamongan,” kata Sutikno, Ketua DPD LPAI Jatim, salah satu anggota konsorsium FKMS.

Untuk alokasi di Kabupaten Lamongan sendiri, dari penelitian FKMS diketahui, alokasi terbesar berada di Kecamatan Bluluk, Modo, Sambeng, Mantup, Nginbang dan Kembang Bahu, jumlah pokmas yang mendapat bantuan sebanyak 116 pokmas dengan jumlah titik 850, serta alokasi sebesar Rp.34 milyar. 

Lampu PJU – TS dibangun oleh Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) di Kabupaten Bojonegoro, Jatim

Siapa inisiator proyeknya

Dari distribusi alokasi proyek seperti tergambar diatas, diduga kuat Anggota DPRD Jatim (saat itu) Husnul Akib yang berangkat dari Dapil Jatim 13 (Kabupaten Gresik dan Lamongan) menjadi salah satu inisiator utama pengusulan proyek PJU TS tersebut.

Data penguatnya adalah Kabupaten Lamongan dan Gresik menjadi penerima terbesar dalam proyek itu.

Husnul Akib sendiri memang asli dari Lamongan.Dia terpilih menjadi Anggota DPRD Jatim dari PAN pada Pemilu 2014.

Namun pada Pemilu 2019, dia mencalonkan diri sebagai anggota DPRD kabupaten Lamongan, tidak lagi maju sebagai Caleg DPRD Propinsi Jatim.

Baca Juga: Dugaan Korupsi Dana Hibah PJU Tenaga Surya di Lamongan, 2 Pejabat Pemprov Jatim Dipanggil Kejari

Untuk distribusi alokasi di Lamongan sendiri, seperti tergambar diatas, yaitu Kecamatan Bluluk, Modo, Sambeng, Mantup, Nginbang dan Kembang Bahu, menjadi penerima terbesar dengan 116 pokmas dengan nilai proyek sebesar Rp 34 Milyar.

Perlu dilaporkan disini, sejumlah Kecamatan tersebut diatas merupakan Dapil 2 untuk pemilihan DPRD Lamongan, dimana Husnul Akib berangkat dari Dapil itu pada Pemilu 2019, saat sebagai caleg DPRD Lamongan.

Prioritaskan Lamongan

Dari laporan FKMS baik ke Kejari Lamongan, maupun ke Polda Jatim, bisa digambarkan kronologis singkatnya.

Sebagai anggota DPRD Jatim Husnu Akib mengusulkan proyek Hibah PJU TS ke propinsi. Tentu saja dengan kompensasi mayoritas proyek turun di Dapilnya,Lamongan dan Gresik.

Namun, rupanya dia lebih fokus lagi, untuk alokasi di Lamongan dia prioritaskan di wilayah Dapil 2 Lamongan (Kecamatan Bluluk, Modo, Sambeng, Mantup, Nginbang dan Kembang Bahu).

Seperti diketahui dalam Pemilu 2019 dia sebagai Caleg DPRD Lamongan lewat Dapil 2. Dia terpilih, dan saat ini duduk sebagai Wakil KetuaDPRD Lamongan.

Wakil Sekjen DPP PAN, Fikri Yasin menyerahkan 2 SK DPP pada Husnul Aqib di Rumah PAN, pada Senin (15/6/2020) silam. (Foto : Surya.co.id/Surabaya Tribunnews.com)

Tokoh Kunci

Kasus dana hibah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim tahun 2020 yang dialokasikan untuk bantuan penerangan jalan umum (PJU) kepada 229 pokmas senilai Rp 65,4 miliar. Memasuki babak baru, dimana Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamongan mulai melakukan pemeriksaan.

Terkait pemeriksaan ini, Kasi Intel Kejari Lamongan, Condro Maharanto mengatakan. Bahwa Kejaksaan telah melakukan penyidikan dengan memanggil dua pejabat dari instansi Pemprov Jatim.

“Dua orang dari Pemprov Jatim, Dr. Bagus Djulig Wijono, SE, MM selaku Kuasa Bendahara Umum Daerah dan Dr. Lilik Pudjiastuti, SH, MH selaku Kepala Biro Hukum,” kata Condro, Kamis (3/2/2022), seperti dimuat media ini.

Untuk membongkar dugaan korupsi Hibah PJU TS ini, Husnul Akib diduga menjadi tokoh kunci. Dia harus segera dipanggil untuk membuka misteri hibah yang merugikan negara ini.

Apalagi proyek ini telah menjadi temuan BPK dan telah berstatus penyidikan di Kejari Lamongan.

Memang belum diketahui secara pasti peran Husnl Akib dalam kasus ini. Termasuk, apakah dia menerima uang dari proyek ini atau tidak. Kita perlu mengedepankan praduga tak bersalah.

Oleh karena itu Kejari perlu segera memanggil Husnul Akib untuk dimintai keterangan. Karena diduga dia menjadi salah satu sumber informasi penting dalam kasus ini.

EDITOR: REYNA

Related Posts