Gus Yasien: Stop Kesewenang-wenangan Terhadap Warga Wadas

Gus Yasien: Stop Kesewenang-wenangan Terhadap Warga Wadas
Sejumlah warga yang sempat ditahan polisi tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). Sebanyak 64 warga Desa Wadas dibebaskan oleh pihak kepolisian terkait aksi penolakan pembangunan Bendungan Bener.(ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH)

ZONASATUNEWS.COM – Ketua Harian Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), H Tjetjep Mohammad Yasien, SH, MH, menanggapi adanya isu hoax yang dikatakan polisi dalam penanganan kasus di Wadas Purworejo, Jawa Tengah.

“Hoax atau apalah yang dikatakan Polisi dalam peristiwa Wadas di Purworejo yang jelas Polisi sudah melakukan tindakan yang patut dikatagorikan sewenang – wenang dan melanggar HAM kepada warga dan ini tidak boleh kita diamkan,” kata Gus Yasien, panggilan Tjetjep Muhammad Yasien.

Sebelumnya, Divisi Humas Mabes Polri mengategorikan berita aparat kepung warga di dalam masjid Desa Wadas adalah hoaks. Keterangan itu bersumber dari informasi Polda Jateng.

Kalau Muhammadiyah dan NU sudah satu suara dalam menyikapi peristiwa Wadas Purworejo, lanjut Gus Yasien, kita patut menduga ada kesewenang – wenangan yang dilakukan oleh Polisi.

“Stop kesewenang – wenangan terhadap rakyat. Ada atau tidak ada pengepungan terhadap rakyat di Masjid dalam peristiwa Wadas di Purworejo. Saat ini rakyat sedang hidup prihatin dan dalam kesulitan ekonomi,” ungkap Gus Yasien.

“Kepada Gubernur Jawa Tengah Bapak Ganjar Pranowo dan Kapolda Jawa Tengah, saya rakyat memohon jangan perlakukan Wadas Purworejo dengan sewenang – wenang. Ayolah ajak rakyat dialog, dialog dan dialog. Masak sekelas Pak Ganjar Pranowo yang dalam postingan video seperti dekat dengan rakyat membiarkan rakyat mendapat perlakuan sewenang – wenang dari aparat. Ini jadi pertanyaan serius kita aktivis kepada Pak Ganjar Pranowo.”

Secara pribadi, Gus Yasien percaya tentu bukti video yang sudah menyebar adanya polisi yang mengepung masjid dan dikuatkan berita adanya polisi mengepung masjid.

“Mosok to video yang menayangkan polisi mengepung masjid dan dikuatkan pemberitaan, bohong? Kondisi begini dimana ibaratnya semutpun sembunyi dengan adanya kecanggihan alat komunikasi dan berita mengatakan hoax suatu kejadian, rasanya lucu saja,” paparnya.

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K