Oleh : Agus Mualif Rohadi
2. Perkembangan Kristen di Bizantium dan Persia
Pada tahun 382, Theodosius mampu menyatukan kembali imperium Roma dan kemudian menyatukan doktrin Kristen dengan menyingkirkan madzab Arius dan menjadikan satu pehaman doktrin ke-Kristen-an, satu untuk semuanya yaitu Katolik.
Namun pada saat yan sama, Theodosius juga mengumumkan kedudukan setara antara Uskup Roma dengan Uskup Konstantinopel.
Keputusan kesetaraan uskup dua kota ini langsung di reaksi oleh Uskup Roma dengan mengumpulkan sumua uskup dari kota kota di wilayah imperium Roma, termasuk mengundang Uskup Konstantinopel.
Pertemuan memutuskan Uskup Roma adalah pemimpin dari semua uskup, uskup Konstantinopel kedudukannya sama dengan uskup kota kota lainnya.
Pertemuan juga memutuskan penerjemahan kitab suci dari bahasa Yunani ke bahasa latin. Keputusan pertemuan tersebut untuk menunjukkan bahwa Gereja tidak bisa datur oleh Kaisar. Gereja mempunyai organisasinya sendiri dan mempunyai tradisi keagamaan sendiri yang tidak bisa diatur oleh Kaisar.
Hanya ada satu gereja yaitu Katolik namun tidak boleh diatur oleh Kaisar. Gereja kedudukannya lebih tinggi dari Kaisar karena berada bukan hanya di wilayah imperium Roma, yang hal itu hanya dapat di organisasikan oleh gereja sendiri.
Disisi lain madzab Arius meskipun tidak diakui oleh negara dan telah dinyatakan paham
bid’ah, namun tidak dapat dihapuskan dengan mengusir atau membunuh penduduk. Madzab
Arius tetap hidup bukan hanya di wilayah Imperium Roma. Syam menjadi wilayah dimana
penyebaran madzab Arius sangat besar.
Gereja Arius berkembang dengan cara berbeda yaitu dengan tanpa penyatuan Gereja. Kota Alexandria di Mesir juga menjadi salah satu kota dimana Madzab Arius berkembang dengan kuat. Dari madzab Arius ini kemudian muncul bible dalam bahasa Aram atau Syiriac yang disebut Peshitta.
Bahasa Aram adalah bahasa kedua dari Yesus. Jika dalam bahasa Ibrani nama Yeshus adalah Yeshua sedang dalam bahasa
Aram namanya adalah Eesho M’sheekha atau ‘Iyso Masikha yang mempunyai arti ‘Iysaa Al Masih.
Ketetapan satu gereja juga menyulitkan agama Roma dan Yunani yang menyembah para dewa. Pemimpin agama mereka tidak mengerti kenapa untuk memperkuat kristianitas harus melepaskan Kaisar sebagai pelindung agama mereka. Dimana mereka harus meletakkan keimanan mereka pada kewajiban menyatakan kesetiaannya pada bangsa dan negara.
Pemimpin agama Roma dan Yunani memohon pada kaisar agar tetap menjadi pelindung penduduk beragama pagan. Namun belum Kaisar menjawab, Uskup Roma telah lebih dahulu menjawab bahwa Dewa Roma dan Yunani tidak mungkin disatukan pada jiwa kaisar yang justru mendapatkan kedamaian dari Kristus.
Theodosius tidak berani mengambil resiko menentang Ambrosius Uskup Roma karena tidak berani mengambil resiko berselisih dengan Katolik yang dicetuskannya sendiri. Kaisar bahkan menyatakan peribadatan pagan Roma adalah pengkhianatan pada dirinya, dan memerintahkan penutupkan kuil kuil Roma dan Yunani.
Theodosius II setelah membentengi Konstantinopel dengan tembok besar dan panjang untuk mengatasi gangguan dari wilayah barat dan utara, kemudian melakukan kodifikasi peraturan peraturan imperium Roma yang sangat banyak hasil dari perjalanan kesejarahannya yang panjang.
Namun tembok pelindung Konstantinopel membuat wilayahnya semakin terpisah dengan Roma. Pada saat yang sama Katolik dilanda perdebatan theologis tentang Kodrat Allah dan Yesus. Pendapat pertama berpaham Kodrat manusia Yesus telah menyatu kedalam kodrat Allah, yang paham ini kemudian disebut paham monofisit.
Sedang pendapat kedua adalah Kodrat Allah dan Yesus tetap terpisah tetapi berada bersama yang tak terpisahkan, ibarat dua warna pada batu marmer yang tidak dapat dipisahkan. Paham ini kemudian disebut paham diofisit atau Nestorian, yang diambil dari nama pencetusnya adalah Nestorius.
Theodosius II adalah seorang penganut Nestorian, namun ketika Konsili Efesus menetapkan Nestorian adalah bid’ah, maka Theodosius II tidak mempunyai pilihan lagi, sehingga mengasingkan Nestorius ke Mesir dan meninggal di sana.
Namun penganut Nestorian tetap berkembang dan berpusat di Antiokia dan bahkan banyak diterima dan dianut oleh penduduk
Persia. Keputusan Efesus menunjukkan bahwa gereja Roma masih diatas kuasa Kaisar.
Namun perselisihan madzab juga belum usai dan akhirnya dalam konsili Chalsedon tahun 451, yang diselenggarakan oleh kaisar Marcianus ditetapkan doktrin Ketuhanan lagi berdasarkan pendapat Uskup Paus Leo dari Roma yaitu di dalam Kristus terdapat dua hakikat yang bersatu tidak dapat diubah-ubah dan tidak dapat dipisah pisah.
Dengan demikian terdapat dua kodrat yang berbeda tapi menyatu. Doktrin itu membuat banyak Uskup yang tidak sependapat dengan hasil konsili karena rumusan doktrin Chalsedon berarti mengakui Nestorian.
Efek lain dari konsili Chalcedon adalah karena adanya keinginan kaisar Marchianus dengan memaksakan penyelenggaraan konsili di Chalcedon adalah untuk menempatkan setidak-tidaknya uskup Konstantinopel jika belum bisa disejajarkan dengan uskup roma, namun masih diatas uskup lainnya. Gereja wilayah timur semakin menjauh dengan gereja barat.
Sejak awal perkembangannya, Kristen selalu menunjukkan keterpecahan paham tentang Ketuhanan yang berawal dari perbedaan paham tentang kodrat Yesus.
Yaitu, theologi Arius, yang berpaham Yesus adalah mahluk ciptaan Allah yang diperanakkan Allah dan tidak sebanding dengan kodrat Allah.
Sedang theologi Athanasius terpecah menjadi paham Monofisit dan Diofisit.
Related Posts
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
PT Soechi Lines Tbk, PT Multi Ocean Shipyard dan PT Sukses Inkor Maritim Bantah Terkait Pemesanan Tanker Pertamina
ISPA Jadi Alarm Nasional: Yahya Zaini Peringatkan Ancaman Krisis Kesehatan Urban
Kerusakan besar ekosistem Gaza, runtuhnya sistem air, pangan, dan pertanian akibat serangan Israel
Ilmuwan Gunakan AI untuk Ungkap Rahasia Dasar Laut Antartika
Kepala Desa Tirak, Suprapto, Membisu Soal Status Anaknya Yang Diduga Pembebasan Bersyarat (PB) Kasus Narkoba, Lolos Seleksi Calon Perangkat Desa
Jerat Jalur Merah: Ketika Bea Cukai Jadi Diktator Ekonomi
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Mahfud MD Guncang Kemenkeu: Bongkar Skandal 3,5 Ton Emas dan TPPU Rp189 Triliun di Bea Cukai!
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
helpful siteOctober 25, 2024 at 6:45 am
… [Trackback]
[…] There you will find 52788 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/nasional/agus-mualif-menjelang-kedatangan-utusan-terakhir-bagian-2/ […]
บริการรับสร้างบ้านOctober 25, 2024 at 11:17 am
… [Trackback]
[…] There you will find 34594 additional Info on that Topic: zonasatunews.com/nasional/agus-mualif-menjelang-kedatangan-utusan-terakhir-bagian-2/ […]
Jaxx LibertyNovember 15, 2024 at 8:30 pm
… [Trackback]
[…] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/nasional/agus-mualif-menjelang-kedatangan-utusan-terakhir-bagian-2/ […]
Japanese webcamsNovember 17, 2024 at 9:16 am
… [Trackback]
[…] Here you will find 7758 additional Info to that Topic: zonasatunews.com/nasional/agus-mualif-menjelang-kedatangan-utusan-terakhir-bagian-2/ […]
chat roomsDecember 22, 2024 at 9:20 am
… [Trackback]
[…] Information to that Topic: zonasatunews.com/nasional/agus-mualif-menjelang-kedatangan-utusan-terakhir-bagian-2/ […]
Telegram中文December 25, 2024 at 1:16 am
… [Trackback]
[…] Find More here to that Topic: zonasatunews.com/nasional/agus-mualif-menjelang-kedatangan-utusan-terakhir-bagian-2/ […]
Diyala Science1January 10, 2025 at 7:57 am
… [Trackback]
[…] Find More Info here on that Topic: zonasatunews.com/nasional/agus-mualif-menjelang-kedatangan-utusan-terakhir-bagian-2/ […]
clickFebruary 3, 2025 at 9:48 am
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/nasional/agus-mualif-menjelang-kedatangan-utusan-terakhir-bagian-2/ […]