ZONASATUNEWS.COM, MADRID – Duta Besar RI untuk Spanyol Dr Muhammad Najib, dalam Kajian Ramadhan melalui channel Youtube Wisma Duta RI Madrid, menyatakan Islam masuk ke Spanyol dan juga Portugis, dulu umat Islam menyebutnya Andalusia, diawali oleh Tariq bin Zihad yang memimpin pasukan Islam, menyeberang dari Maroko ke Andalusia sekitar tahun 711. Kepahlawanan Tariq bin Zihad ini sudah sangat terkenal.
Dan kemudian Islam sama sekali hilang dari Andalusia tahun 1492. Hampir 800 tahun Islam mewarnai Spanyol dan Portugis saat itu. Karena itu pengaruh Islam dalam bentuk pakaian, musik, makanan, bangunan, itu masih sangat kental.
“Setelah Islam tidak ada lagi di Spanyol, praktis tidak ada aktivitas keislaman disini, apakah orang shalat, puasa, dan seterusnya. Nah, baru muncul lagi tahun 1970-an. Sejalan dengan makin berkembangnya demokrasi di Spanyol, dan makin dihormatinya hak azazi manusia, termasuk kebebasan beragama,” kata Dubes Muhammad Najib.
Selanjutnya dikatakan, sejak itu muncul berbagai aktivitas keagamaan ditandai dengan berdirinya berbagai masjid diberbagai wilayah di Spanyol. Di Madrid ada 2 masjid yang cukup besar. Yang terbesar disebut masjid M 30, karena beraaa di dekat jalan besar bernama jalan M 30.
“Aktivitas di Masjid M 30 ini meliputi pendidikan membaca Al Quran, shalat, dan ibadah-ibadah mahdoh lainnya, yang diajarkan khususnya kepada anak-anak, juga kepada ibu-ibu dan masyarakat umum,” lanjut Dubes.
Selanjutnya, selama pandemi ini, setidaknya dalam dua tahun terakhir ini aktivitas sangat dibatasi. Bahkan di KBRI yang memiliki Mushola (As-Salam) tidak bisa melakukan aktivitas sebagaimana biasanya, seperti shalat taraweh, buka puasa bersama, dan shalat Idhul Fitri bersama.
“Sekarang Alhamdulilah, karena pandemi sudah mereda, beberapa masjid sudah melakukan buka puasa bersama, shalat taraweh bersama, walupun tetap dengan memperhatikan prokes,” sambung Dubes Najib.
Dijelaskannya, aktivitas keagamaan di Spanyol ini, seperti halnya di neagra Eropa lainnya, menjadi aktivitas komunnitas, negara tidak ikut campur dalam urusan agama. Jadi seluruh aktivitas keagamaan, apakah itu Katolik, Protestan, Yahudi, Islam, yang cukup besar disini, itu dikelola oleh komunitas masing-masing dan dibiayai oleh komunitasnya masing-masing, dalam arti swadaya. Pemerintah tidak menganggarkan atau tidak ada budget nomenklatur yang terkait dengan agama apapun.
Namun pemerintah melindungi semua aktifitas keagamaan dan pemerintah tidak membatasi sepanjang aktivitas itu tidak mengganggu komunitas yang lain, dan tidak mengganggu ketentraman masyarakat.
“Masyarakat disini sudah terbiasa menghormati hak individu maupun hak komunitas, sepanjang hak orang per orang tidak dilanggar, atau hak komunitas lain tidak terganggu,” papar Dubes Najib.
Komunitas Islam di Spanyol ini sangat bervariasi, ditentukan oleh asal negaranya. Yang paling besar komunitas Islam disini berasal dari Maroko. Atau berasal dari negara-negara di Afrika utara yang berada di pantai Mediterania. Karena secara geografis sangat dekat dengan Spanyol. Bisa menyeberang memakai kapal very atau dengan pesawat.Dari Maroko ke Madrid itu kurang dari satu jam. Dan banyak sekali imigran dari Maroko.
Sedangkan imigran dari negara-negara lain tidak signifikan, termasuk dari Indonesia. Kurang lebih ada 1400 imigran dari Indonesia di Spanyol. Kalau komposisinya megikuti populasi ditanah air, sekitar 80-90 persen bergama Islam.
“Untuk komunitas Indonesia berusaha melanjutkan tradisi di kampung halaman, karena suasana ini juga pengobat rasa rindu kita terhadap tanah air. Misalnya, buka puasa bersama itu menjadi bagian dari tradisi komunitas Indonesia, yang dilaksanakan di mushola atau di rumah keluagra yan cukup besar. Makanan seperti kolak dan jajanan pasar biasanya hanya bisa kita temukan dalam suasana seperti ini.Begitu juga shalat taraweh bersama, yang biasanya ada ceramahnya,” ujar Dubes Najib.
Sekarang dimasa pandemi selama dua tahun ini tidak ada. Baru saat ini saat pandemi mereda mulai longgar, misalnya buka puasa bersama, bagi yang punya kelebihan rezeki ingin berbagi mereka mengirimkan ke mushola KBRI dalam bentuk kotakan. Kemudian dibagi dan dibuka dikamar masing-maisng atau dirumah masing-masing.
Begitu juga shalat taraweh. Hadir hanya beberapa takmir, tetapi dipancarkan secara virtual dan real time. Sehingga bisa mengikuti shalat taraweh dari tempatnya masing-masing dalam waktu yang bersamaan. Begitu juga kuliah agama disampaikan sevara virtual.
“Saya sendiri sudah memikirkan untuk hari raya nanti tidak ada openhouse, tetapi bagi warga yang mau datang khususnya staf KBRI dan keluarganya yang mau datang ke Wisma, Duta Besar akan menyiapkan ketupat atau lontong sebagaimana tradisi di tanah air. Tetapi mereka harus mendaftar karena terbatas harus diadakan pengaturan prokes. Begitu juga shalat hari raya sudah kami putuskan akan diadakan di Wisma tetapi yang hadir terbatas dan harus mendaftar. Shalat hari raya juga akan dipancanrkan secara virual dan real time karena ini merupakan sarana bagi mereka yang diluar kota atau tidak memungkinkan hadir tetap bisa mengikuti dan bisa merasakan hari raya Idul Fitri nanti. Itu kira-kira kebijakan yang kami ambil,” ungkap Dubes Najib
Bersambung
EDITOR: REYNA
Related Posts

AS Tolak Peran Hamas dan UNRWA di Gaza, Blokade Bantuan Israel Berlanjut

Pemerintahan Trump akan membuka suaka margasatwa Alaska untuk pengeboran

Akankah pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir memberdayakan Afrika atau justru memperkuat ketergantungan pada negara asing?

‘Pembersihan etnis pelan-pelan:’ Setelah gencatan senjata Gaza, eskalasi Israel bergeser ke Tepi Barat

Putusan HAMAS: ICJ menegaskan Israel melakukan genosida, menolak legalisasi permukiman

Laporan: Amazon berencana mengganti pekerja dengan robot

Penjelasan – Mungkinkah inovasi digital membentuk masa depan layanan kesehatan di Afrika?

Kecerdasan buatan akan menghasilkan data 1.000 kali lebih banyak dibandingkan manusia

Serangan Israel menewaskan 42 orang di Gaza karena kedua belah pihak mengatakan pihak lain melanggar gencatan senjata

Iran, Rusia, dan Tiongkok mengirim surat ke PBB yang menyatakan kesepakatan nuklir dengan Teheran telah berakhir



Renaisance of Islam, Kajian Ramadhan Bersama Dubes Muhammad Najib (Bagian-2) - Berita TerbaruApril 19, 2022 at 10:44 pm
[…] Baca juga: Renaissance of Islam, Kajian Ramadhan Bersama Dubes Muhammad Najib (Bagian-1) […]
Jaxx LibertyNovember 19, 2024 at 11:41 am
… [Trackback]
[…] Here you can find 13144 additional Information to that Topic: zonasatunews.com/internasional/reinassance-islam-kajian-ramadhan-bersama-dubes-muhammad-najib-bagian-1/ […]
กระเบื้องปูพื้น ภายนอกNovember 28, 2024 at 4:32 pm
… [Trackback]
[…] Find More to that Topic: zonasatunews.com/internasional/reinassance-islam-kajian-ramadhan-bersama-dubes-muhammad-najib-bagian-1/ […]
สล็อตเว็บตรง ระบบเกมมั่นคงDecember 19, 2024 at 6:50 pm
… [Trackback]
[…] Find More on to that Topic: zonasatunews.com/internasional/reinassance-islam-kajian-ramadhan-bersama-dubes-muhammad-najib-bagian-1/ […]