Menggagas Surabaya Kota Layak Anak Dunia

Menggagas Surabaya Kota Layak Anak Dunia
Patung Sura dan Baya menjadi ikon Surabaya yang legendaris

Oleh: Isa Ansori
(Kolumnis dan Pegiat Perlindungan Anak di LPA Jatim)

Menjadi kota layak anak utama di Indonesia, nampaknya bukan sesuatu yang menantang lagi bagi kota Surabaya, karena secara administrasi, Kota Surabaya sudah cukup siap. Hal yang sama juga secara sistem, Surabaya sudah mempunyai pola penanganan, meski kadang secara implementasi masih butuh penguatan terhadap cara kerja dan sistim yang ada agar bisa berjalan secara otomatis.

Isa Ansori

Meski secara data kekerasan terhadap anak, Surabaya selalu tercatat menempati posisi tertinggi di Jawa Timur, ini bukan berarti bahwa Surabaya rentan terjadinya kekerasan terhadap anak, karena fonomena ini juga sama terjadi pada kota – kota lain yang ada di Indonesia.

Sehingga catatan tingginya kekerasan terhadap anak yang terjadi bisa disebabkan karena kesadaran masyarakat untuk melapor sudah sangat kuat, ditambah lagi dekatnya Surabaya dengan pemberitaan media.

Semangat walikota Surabaya, Cak Eri Cahyadi untuk menjadikan Surabaya naik kelas dengan visinya, gotong royong menjadikan kota Surabaya sebagai kota maju, humanis dan berkelanjutan tentu sejalan dengan adanya kesadaran peningkatan layanan perlindungan terhadap anak sebagaimana diamanahkan oleh Undang Undang no 35 tahun 2014, sebagai bagian penyempurnaan UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Surabaya naik kelas menjadi kota layak anak dunia harus dimaknai sebagai sebuah upaya meningkatkan layanan perlindungan anak mulai dari pencegahan sampai dengan penanganan bila terjadi persoalan anak.

Jaminan ini juga berlaku untuk tumbuh kembang anak, ini artinya pemerintah Kota Surabaya harus juga menciptakan sistim pencegahan terjadinya kekerasan terhadap anak, misalkan adanya jaminan bahwa tidak boleh ada anak Surabaya yang tidak sekolah dan putus sekolah.

Mekanisme pencegahan agar anak tidak putus sekolah harus dibangun, apabila sudah terjadi bagaimana penanganannya, dan kalau perlu bagaimana bagaimana membangun sistim pencegahan dengan kolaborasi antara pendidikan formal dan non formal.

Keberanian pemerintah kota mengakomodir pendidikan non formal menjadi bagian pendidikan adalah sebuah terobosan baik dalam rangka mengatasi anak putus sekolah, dan saya kira inilah yang disebut sebagai Surabaya naik kelas sebagai kota layak anak.

Ada sebuah mekanisme sistem yang berjalan secara kolaboratif dan otomatis, ibarat sebuah sinyal maka semua sistem akan berbunyi bila menangkap ada permasalahan yang ada.

Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Arie Rukmantara, Kepala Perwakilan UNICEF Pulau Jawa, ” Bahwa penilaian KLA tidak sebatas pada jumlah kasus yang marak terjadi, tapi lebih kepada bagaimana cara penanganan oleh pemerintah setempat “, saat diadakan acara Rembuk Warga Kolaborasi Menuju Jogja KLA Istimewa di Jogjakarta, 6 Februari 2020.

Apa yang digagas oleh Walikota menjadikan Surabaya sebagai kota dunia yang maju, humanis dan berkelanjutan sejatinya senafas dengan apa yang disampaikan oleh kepala perwakilan UNICEF pulau Jawa.

BACA JUGA:

Sehingga menjadi sebuah keniscayaan bagi UNICEF sebagai sebuah lembaga dunia yang menginisiasi perlindungan anak untuk memandu bagaimana Surabaya menjadi kota layak anak tingkat dunia.

Kolaborasi UNICEF dengan Pemerintah Kota Surabaya tentu tidak bisa berjalan dengan baik kalau tidak dibarengi dengan komitmen kedua belah pihak dalam mewujudkan perlindungan anak kelas dunia.

Misalkan penting bagi UNICEF untuk memandu dan memfasilitasi Surabaya agar sejajar dengan kota dunia yang secara kultur dan budaya tidak jauh berbeda. Setelah itu diharapkan ada kerjasama antar Surabaya dengan kota dunia dalam rangka mewujudkan perlindungan anak.

Komitmen yang kuat antar Surabaya dengan kota dunia yang menerapkan perlindungan anak dengan difasilitasi oleh UNICEF akan menjadi semangat kolaborasi yang baik demi percepatan dan peningkatan pelayanan perlindungan anak di Surabaya.

Kalau ini bisa terjadi, ini akan menjadi kado indah bagi anak – anak Surabaya di hari anak nasional apalagi kalau walikota Surabaya juga sekakigus mencanangkan Kota Surabaya berbenah menuju Kota Layak Anak Dunia.

Surabaya wani, Surabaya bisa!

Semoga saja!

Surabaya, 7 Juli 2022

EDITOR: REYNA

Last Day Views: 26,55 K

4 Responses

  1. รถเช่าในญี่ปุ่นพร้อมคนขับNovember 10, 2024 at 11:44 am

    … [Trackback]

    […] Read More Information here on that Topic: zonasatunews.com/terkini/menggagas-surabaya-kota-layak-anak-dunia/ […]

  2. เว็บเล่นหวยDecember 13, 2024 at 6:47 am

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/terkini/menggagas-surabaya-kota-layak-anak-dunia/ […]

  3. ร้านแบตเตอรี่ใกล้ฉันJanuary 23, 2025 at 11:15 am

    … [Trackback]

    […] Find More Information here on that Topic: zonasatunews.com/terkini/menggagas-surabaya-kota-layak-anak-dunia/ […]

  4. best offersFebruary 5, 2025 at 1:53 am

    … [Trackback]

    […] Read More to that Topic: zonasatunews.com/terkini/menggagas-surabaya-kota-layak-anak-dunia/ […]

Leave a Reply