Oleh: Budi Puryanto, Jurnalis
Dalam berbagai kesempatan Dr Muhammad Najib, selalu menggelorakan Kebangkitan Islam (Renaisance of Islam). Dasar-dasar gagasannya bisa dilacak, bermula dari besarnya warisan Islam, khususnya pada masa keemasan kekuasaan Islam di wilayah Andalusia, atau orang Eropa menyebutnya wilayah Iberai. Saat ini wilayah tersebut menjadi negara Spanyol dan Portugal.
Duta Besar RI untuk Spanyol dan UNWTO itu mengemukakan, warisan Islam yang mempengaruhi Eropa pada masa itu, dapat dipilah dalam 3 bidang utama
Pertama dibidang sain, teknologi, dan seni/arsitektur. Para ilmuwan muslim menunjukkan kesungguhannya dalam mengembangkan ilmu melalui riset, penterjemahan naskah-naskah asing, diskusi dan seminar, serta menulis karya-karya ilmiah.
Tak terhitung jumlahnya, saking banyaknya para ilmuwan-ilmuwan pada masa itu. Masing-masing mewakili disiplin ilmu tersendiri. Bahkan banyak cabang ilmu baru yang belum dikenal sebelumnya.
Sekedar contoh saja akan saya sebut disini. Ibnu Sina, mengembangkan metode pengobatan baru yang dikenal di dunia kedokteran sekarang ini. Dia juga merintis rumah sakit, dimana pasien dirawat, diobati dan disembuhkan dirumah sakit tersebut. Metode ini digunakan sampai sekarang. Pada masa itu umumnya orang sakit diobati dirumah masing-masing. Sang tabib, atau ahli pengobatan tradisional yang datang kerumah pasien.
Al Khawarizmi, mengembangkan cabang matematika Aljabar, yang sama sekali baru dijaman itu. Prinsipnya dia menggunakan persamaan matematika untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi manusia sehari-hari.
Kemudian dia memodifikasi angka Arab dan membuat notasi baru angka Nol (0) yang belum dikenal sebelumnya. Angka Romawi perlahan ditinggalkan. Berkat angka-angka ini ilmu matematika mengalami revolusi. Algoritma (mengambil nama Alkharizmi) tidak mungkin ditemukan tanpa angka-angka tersebut. Tanpa Algoritma, bagaimana bahasa komputer (coding) dituliskan.
Contoh lain pelopor ilmu sosial, peletak dasar liberalisme, Ibnu Rushdi atau di Eropa dikenal sebagai Ave Rose. Saat kejumudan berpikir melanda diseluruh Eropa. Saat itu kebebasan berpikir dimonopoli Gereja dan Kerajaan. Saat itu berbicara dibatasi, dan berbeda pendapat dihukum.
Ibnu Rushd berkata lantang menganjurkan kebebasan berpikir, kebesan berpendapat untuk menemukan kebenaran. Perbedaan tidak dilarang, sebaliknya Ibnu Rushd menganjurkan berani berbeda pandangan untuk membela kebenaran yang diyakini.
Tentu saja akibatnya Eropa gempar. Ledakan omongan Ibnu Rushd seperti “bom nuklir”, membangunkan generasi muda Eropa dari tidur panjangnya. Berbondong-bondong pelajar dan mahasiswa Eropa datang ke Andalusia untuk kuliah kepadanya. Dan juga kepada ilmuwan-ilmuwan muslim lainnya.
Api Islam menerangi kegelapan Eropa. Dalam waktu 200-300 tahun Eropa bangkit, yang ditandai dengan Revolusi Industri di Inggris, dan Revolusi Sosial di Perancis.
Dr Muhammad Najib menegaskan, dalam pertemuan dengan berbagai kalangan di Spanyol, orang-orang Spanyol dan juga Eropa pada umumnya, mengakui sumbangan penting Islam ini, dan menghargainya.
Dibidang arsitektur bangunan, beberapa istana indah seperti Alhambra, Al Cazar, Cordova, dan lainnya, telah menorehkan jejak khas arsitetur Islam. Baik dalam struktur bangunan, desain ruang kamar, maupun pembuatan taman-taman. Arsitektur Islam yang membawa konsep “menurunkan keindahan surga ke bumi” itu, membawa spirit keindahan surga seperti yang diambarkan dalam Al Quran, untuk diwujudkan dalam membangun istana-istana indah diatas.
Konsep arsitektur Islam yang “religius” tersebut, tentu saja membuat kerajaan-kerajaan lain diluar Islam, terkagum-kagum. Bahkan kekaguman itu masih terus berlangsung sampai sekarang, saat melihat keindahan, kemegahan, serta kekuatan bangunan yang mampu bertahan ratusan tahun, hingga sekarang
Kedua, dibidang pemerintahan, kekuasaan Islam mewariskan sistem pemerintahan meritokrasi, yakni menempatkan para ahli, profesional, cerdik pandai di pemerintahan, tanpa melihat agama, bangsa/suku bangsa, dan ras atau warna kulit.
Maka saat itu para ahli dan cerdik cendekia dari kalangan Katolik dan Yahudi, serta agama lainnya, banyak yang direkrut dalam pemerintahan keuasaan Islam. Sistem meritokrasi tersebut, hingga kini diterapkan dalam pemerintahan dinegara-negara maju.
Ketiga, hubungan sosial yang toleran, egaliter, penuh kedamaian dan saling menghargai. Hubungan sosial seperti saat ini masih terasa dampaknya di Spanyol, dimana selama hampir 800 tahun umat Islam berkuasa di wilayah itu.
Di Spanyol saat ini, menurut Dubes Muhammad Najib hubunan toleransi antar umat beragama, khususnya Katolik (mayoritas) dengan Islam dan Yahudi (minoritas) tetap terjaga dengan baik.
Jejak toleransi ini, tidak bisa dipungkiri, merupakan warisan Islam. Di Eropa, wilayah Spanyol merupakan satu diantara negara yang memiliki rekam jejak toreransi yang bagus diantara tiga agama Abrahamic itu (Katolik, Islam, Yahudi).
(Bersambung)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dalam Semangat Sumpah Pemuda Mendukung Pemerintah dalam Hal Pemberantasan Korupsi dan Reformasi Polri
Anton Permana dan Kembalinya Dunia Multipolar: Indonesia di Persimpangan Sejarah Global
Syahadah: Menjadi Saksi Dari Cahaya Yang Tak Bernama
Asap di Sekolah: Potret Krisis Moral Dalam Dunia Pendidikan
Presiden Prabowo Terima Pengembalian Rp13,5 Triliun dari Kejagung: Purbaya Datang Tergopoh-gopoh, Bikin Presiden Tersenyum
Api di Ujung Agustus (32) – Hari Cahaya Merah
Pengaduan Masyarakat atas Dugaan Korupsi Kereta Cepat Jakarta Bandung: KPK Wajib Usut Tuntas
Daniel M Rosyid: Reformasi Pendidikan
Budaya Kita Perwakilan Musyawarah, Mengapa Pilpres Mesti One Man One Vote
Keseimbangan Sistemik: Membaca Kritik Ferri Latuhihin Kepada Purbaya
Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaisance of Islam (2) - Berita TerbaruJuly 10, 2022 at 4:09 pm
[…] Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaisance of Islam (1) […]
Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaisance of Islam (3) - Berita TerbaruJuly 11, 2022 at 9:12 pm
[…] Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaisance of Islam (1) […]
Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaisance of Islam (4) - Berita TerbaruJuly 12, 2022 at 10:45 pm
[…] Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaisance of Islam (1) […]
Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaisance of Islam (5) - Berita TerbaruJuly 13, 2022 at 2:50 pm
[…] Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaisance of Islam (1) […]
Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaisance of Islam (6) - Berita TerbaruJuly 15, 2022 at 2:39 pm
[…] Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaisance of Islam (1) […]