Oleh : Agus Mualif Rohadi
VI. Nabi Dawud, Nabi Sulaiman, Haekal Sulaiman dan Pecahnya Kerajaan Israel.
Pemandangan di medan laga menjadi sangat kontras. Jalut yang bertubuh besar dengan ukuran tidak normal melebihi ukuran kewajaran manusia dengan peralatan dan perlengkapan tempur yang mematikan,sedang Dawud dalam ukuran manusia normal dengan peralatan dan perlengkapan perang yang aneh yaitu ketapel dan tongkat. Dalam Kitab 1 Samuel 17 : 43, diceritakan Jalut menjadi tersinggung dengan lawannya yang diajukan oleh bani Israel, dengan berkata : Anjingkah aku, maka engkau mendatangi aku dengan tongkat ? Hadapilah aku, maka aku akan memberikan dagingmu kepada burung – burung diudara “. Namun Dawud menjawab ; ‘Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tapi aku mendatangi engkau dengan nama Tuhan semesta alam, Allah dari segala barisan Israel yang kautantang itu “.
Ketika Jalut semakin mendekatinya, Dawud kemudian bergerak mengelilingi Jalut dengan lincah dengan jarak di luar jangkauan tombaknya. Jalut kesulitan menggunakan tombaknya menghadang Gerakan Dawud. Kemudian Dawud mengambil batu yang ada dikantung gembalanya dan dengan ketapelnya batu tersebut terlontar meluncur dengan cepat menembus sela-sela penutup kepala Jalut mengenai dahinya dengan keras, hingga batok kepala Jalut menjadi retak dan seketeika Jalut berteriak keras dan roboh. Dawud kemudian berlari mendekati tubuh jalut lalu mengambil pedang Jalut, dipakai menebas leher Jalut.
Baik suku Filistin maupun bani Israel kaget dengan peristiwa tersebut, kajadian yang cepat yang sama sekali tidak diperkirakan. Ketika dilihat Dawud menenteng kepala Jalut, suku Filistin kemudian lari dari medan perang dengan arah yang tidak teratur dan dikejar oleh bani Israel dengan sorakan yang bergemuruh. Perkemahan suku Filistin kosong dan kemudian dijarah oleh bani Israel.
Saul kemudian menyuruh memanggil Dawud yang datang dengan menenteng kepala Saul, dan meminta Dawud agar tetap bergabung dalam balatentara bani Israel. Sedang Yonathan mengikat janji dengan Dawud karena Yonathan mengasihi Dawud. Bahkan Yonathan kemudian memberikan baju perangnya, pedang dan panahnya kepada Dawud.
Qs Al – Baqarah 251 menceriterakan : Maka mereka mengalahkannya dengan izin Allah, dan Dawud membunuh Jalut. Kemudian Allah memberinya (Dawud) kerajaan dan hikmah, dan mengajarinya apa yang Dia kehendaki. Dan kalau Allah tidak melindungi sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini. Namun, Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkanNya) atas seluruh alam.
BACA JUGA:
Ayat ini menginformasikan tentang Dawud atas ijin Allah dapat membunuh Jalut, juga pemberian Allah kepada Dawud berupa kerajaan dan Hikmah. Allah juga menunjukkan bahwa adanya peperangan adalah cara Allah melindung sebagian manusia dari sebagian lainnya, namun karunia Allah meliputi seluruh alam. Karunia diberikan kepada orang-orang yang menang perang maupun orang orang yang kalah perang. Sebuah ayat yang sangat ringkas, tetapi menunjukkan prinsip dasar perang di jalan Allah. Tidak ada masalah dengan menang atau kalah, dan mati atau hidup dalam perang di jalan Allah.

Noviantakuswandi.blogspot.com joshuams.blogspot.comLukisan Dawud bertempur dan megalahakn Jalut (Goliat) dengan ketapel.
Sedang peristiwa bagaimana Dawud mendapatkan kerajaan masih merupakan peristiwa yang panjang yang akan dijalani sejak Dawud diurapi oleh nabi Samuel. Dawud juga diberi hikmah yang dengan itu Dawud justru akan diuji dalam hal menerapkan keadilan.
6. Saul tidak menyukai Dawud dan Sering mengirim Dawud ke medan perang.
Dalam peperangan peperangan berikutnya, Dawud selalu dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik, sehingga diangkat sebagai kepala prajurit oleh Saul, dan bani Israel sangat mendukung dengan pengangkatan tersebut. Namun ketika bani Israel mulai memuji muji Dawud melebih pujian terhadap dirinya, Saul menjadi marah dan mulai mengingat wahyu yang diterima nabi Samuwel yang disampaikan kepadanya bahwa kerajaan akan diberikan kepada orang lain karena kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat oleh Saul.
Kitab 1 Samuwel 18 : 1 – 9 menginformasikan, Bani Israel memuji Dawud dengan membuat nyanyian “Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Dawud berlaksa-laksa “. Saul mulai bangkit amarahnya setiap kali melihat Dawud pulang dari peperangan yang dimenangkannya. Selain marah, Saul juga mulai khawatir bahwa Dawud akan mengambil kerajaan dari tangannya dan dari keturunannya.

Alkitab SABDA, Saul memandang Dawud dengan rasa marah ketika bani Israel mengelu-elukan Dawud yang selalu memenangkan peperangannya.
Saul mulai menggunakan siasat untuk menyingkirkan Dawud. Ditawarinya Dawud untuk mengawini anak perempuan tertuanya namun dengan memintanya menjadi orang yang gagah perkasa dalam perang di jalan Tuhan. Saul bermaksud untuk mengirim Dawud ke medan perang yang berat dengan harapan di bunuh oleh tangan orang orang Filistin. Namun Dawud justru menolaknya karena merasa tidak pantas menjadi menantu raja karena dirinya adalah anak orang yang sederhana dan biasa-biasa saja, bukan orang kaya.
Ketika salah satu anak perempuannya yaitu Mikhal jatuh cinta pada Dawud, maka Saul setuju untuk menikahkannya. Saul kemudian menjalin komunikasi dengan Dawud melalui pesuruhnya, dimana dirinya tidak memberikan syarat apa apa tentang pernikhanan tersebut. Namun Dawud ketika memenangkan perangnya kemudian mengambil harta rampasan perang bagiannya diberikan kepada Mikhal sebagai ikatan perkawinannya. Atas peristiwa tersebut, Saul mulai mengerti bahwa sesuai wahyu yang diterima nabi Samuwel, maka Dawud adalah orang yang akan menggantikan dirinya sebagai raja, apalagi bani Israel terlihat sangat mengasihi Dawud.
Kitab 1 samuel 19 – 20 menginformasukan, Saul mengatakan kepada anak-anaknya, bahwa Dawud harus dapat dibunuh, namun Jonathan yang suka pada Dawud justru membocorkan maksud ayahnya itu kepada Dawud, dan akan memberi tahukan pada Dawud kapan niat itu akan dilaksanakan oleh Saul. Ketika Jonathan anak Saul yang juga menyayangi Dawud, mengetahui bahwa ayahnya sudah berketetapan membunuh Dawud, maka kemudian memberi tahu Dawud. Saul sangat marah mengetahui bahwa Jonathan membocorkan maksudnya kepada Dawud, dan hampir saja membunuh Jonathan, yang kemudian juga lari menyelamatkan diri dari kemarahan Saul. Jonathan dan Dawud kemudian bersumpah untuk saling menolong keluarga masing masing jika salah satu diantara mereka mati. Kemudian Dawud pergi menjauh dari istana dan mengembara.
7. Pelarian Dawud dan pengejaran Saul.
Berita menghilangnya Dawud segera menyebar. Berita tentang maksud Saul ingin membunuh Dawud juga dengan cepat menyebar. Oleh karena itu Dawud harus berhati-hati, agar kemunculannya disuatu tempat tidak menjadi berita yang akan didengar oleh Saul dan menyulitkannya. Kitab 1 Samuwel 21 : 10 menginformasikan, tujuan pelarian Dawud justru ke negeri suku Filistin di kota Gat. Untuk menghindari dendam atas kematian Goliat maupun atas banyak kemenangannya dalam perang melawan puak suku filistin, Dawud bertingkah laku sebagai orang yang kelihatan lupa ingatan, mencoret coret tembok seolah orang gila.
(bersambung …………..)
EDITOR: REYNA
Related Posts
Dajjal, namanya terkenal, siapakah dia sebenarnya??
Yakjuj dan Makjuj, dimanakah mereka tinggal??
Allah Tahu Yang Terbaik Untukmu
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-276 TAMAT)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-275)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-274)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-273)
Agus: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-272)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-271)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-270)
Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri- 61) - Berita TerbaruAugust 16, 2022 at 1:48 pm
[…] Agus Mualif: Para Rasul Dalam Peradaban (Seri-59) […]
about meOctober 24, 2024 at 10:33 pm
… [Trackback]
[…] Info on that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-59/ […]
BAU DiyalaJanuary 3, 2025 at 9:02 am
… [Trackback]
[…] Read More to that Topic: zonasatunews.com/religi/agus-mualif-para-rasul-dalam-peradaban-seri-59/ […]