ZONASATUNEWS.COM, AMSTERDAM – Duta Besar Indonesia untuk Spanyol dan UNWTO, Dr Muhammad Najib saat ini sedang ada di Amsterdam, Belanda. Dia baru saja menjalankan shalat Ashar, di sebuah masjid yang dibeli oleh komunitas Turki disana.
“Ini dulunya gereja, kemudian dibeli oleg komunitas Turki di Amsterdam ini, kemudian diubah menjadi masjid. Bangunannya kokoh sekali, indah, dan luas sekali. Saya masuk dan shalat didalamnya,” kata Dubes Muhammad Najib dalam channel Youtube Wisma Duta RI Madrid, yang dikirimkan ke redaksi zonasatunews.com (25/9/2022).
Dubes Najib menambahkan bahwa alasan gereja katolik tersebut dijual karena jamaahnya semakin hari semakin kecil.
Setelah dibeli oleh komunitas Turki, lalu dijadikan masjid, namun dibagian depannya dijbuat tempat komersial.
“Ada kafe, ada yang jual kebab atau sawarma, ada yang jual produk-produk lainnya. Di bagian belakangnya ada kios potong rambut, dan sebagainya. Artinya, selain digunakan sebagai aktifitas religius seperti shalat, baca Al-Quran, kursus, dll, bagain-bagia yang menghadap kedepan atau ke jalan menjadi tempat komersial, sehingga bisa mendatangkan ekonomi,” jelasnya.
Dubes Najib melihat komunitas Turki di Amsterdam ini mengembangkan dakwah yang unik. Disamping mengembangkan dakwah seperti shalat, baca Al-Quran, dsb, juga mengembangkan aktifitas ekonomi.
Saya dengar juga komunitas Turki disini mengembangkan pendidikan. Juga bagaimana memanfaatkan kemajuan teknologi di Belanda ini untuk dibawa ke negaranya.
Termasuk juga kolaborasi perusahaan-perusahaan Belanda dan Turki.
Sebagian bangunan masjid yang menghadap ke jalan dibuat pengembangan ekonomi seperti cafe, berjuaalan kebab, potong rambut, dan sebagainya
“Saya kira ini menarik untuk dicermati dan menarik pula untuk di adopsi. Bagi ormas-ormas Islam di Indonesia, disamping mengirimkan mahasiswanya kesini, juga dapat mendatangkan dosen-dosen dari sini, atau mahasiswa-mahasiswa Belanda ke Indonesia. Apalagi Indonesia punya hubungan historis yang sangat kuat dengan Belanda. Banyak Indonesianis disini. Orang Belanda yang ahli tentang Indonesia. Begitu juga bagaimana transfer teknologi dari Belanda yang sangat maju ini. Dan juga dalam banyak hal. Mudah-mudahan masyarakat kita yang bisa belajar dari komunitas Turki disini, sehingga bisa memberikan banyak manfaat. Bkan saja untuk umat Islam, tetapi untuk bangsa Indonesia secara keseluruhan. Apaun etnsnya, apapun agamanya. Disilah prinsip Islam Rahmatan Lilalamin itu harus dikembangkan,” ungkapnya.
Dubes Najib berharap dalam waktu dekat ormas-ormas Islam Indonesia tidak kalah juga dengan ormas-ormas Trki di Belanda ini.
EDITOR: REYNA
Related Posts

Putusan HAMAS: ICJ menegaskan Israel melakukan genosida, menolak legalisasi permukiman

Laporan: Amazon berencana mengganti pekerja dengan robot

Penjelasan – Mungkinkah inovasi digital membentuk masa depan layanan kesehatan di Afrika?

Kecerdasan buatan akan menghasilkan data 1.000 kali lebih banyak dibandingkan manusia

Serangan Israel menewaskan 42 orang di Gaza karena kedua belah pihak mengatakan pihak lain melanggar gencatan senjata

Iran, Rusia, dan Tiongkok mengirim surat ke PBB yang menyatakan kesepakatan nuklir dengan Teheran telah berakhir

Wapres Afrika Selatan: Mineral kritis di pusat industrialisasi Afrika

Putin dan Netanyahu bahas perkembangan Timur Tengah tentang rencana Trump terkait Gaza

Para ilmuwan menyelidiki bagaimana sel hidup dapat menjadi ‘biokomputer’

Rani Jambak Kincia Aia Tour Canada: Kritik Ekologi dan Semangat Kolektif Warisan Nusantara





Visit Your URLOctober 24, 2024 at 4:01 pm
… [Trackback]
[…] Find More on that Topic: zonasatunews.com/internasional/hebatnya-komunitas-turki-di-amsterdam/ […]
GraphicsJanuary 24, 2025 at 7:30 pm
… [Trackback]
[…] Find More on on that Topic: zonasatunews.com/internasional/hebatnya-komunitas-turki-di-amsterdam/ […]