Deklarasikan Anies, Nasdem Selamatkan Demokrasi

Isa Ansori
Kolumnis, Sedang berjuang menjahit tenun kebangsaan

Surya Paloh menunjukkan lagi piawainya menakhodai kapal politik Partai Nasdem. Ditengah situasi yang mencemaskan kehidupan demokrasi, adanya upaya menjadikan lembaga – lembaga negara menjadi alat kekuasaan, tiba – tiba mempercepat deklarasi capres yang seharusnya dideklarasikan tanggal 10 November 2022, apalagi yang dimunculkan adalah nama Anies Baswedan yang selama ini dianggap sebagai antitesa Jokowi.

Bukan tanpa alasan, Partai Nasdem memunculkan nama Anies, karena memang nama Anies merupakan nama hasil rekomendasi rapat koordinasi nasional Partai Nasdem, selain nama Andika Prakasa, Panglima TNI dan Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng. Nama Anieslah yang mampu direkatkan dalam koalisi dan sekaligus orang yang mampu membawa janji perubahan yang sedang diperjuangkan oleh Nasdem.

Tentu apa yang dilakukan oleh Surya Paloh dengan Partai Nasdem membuat goncangan bagi istana, pemunculan nama Anies seolah badai Tsunami yang menghantam istana. Mengapa? ditengah upaya mengkriminalisasikan Anies oleh KPK sebagaimana berita yang dimuat koran Tempo dan rumor bahwa tanggal 3 Oktober 2022 sprindik meningkatkan status Anies menjadi tersangka, Justru pada tanggal yang sama yang kesannya mendesak, Nasdem memerintahkan semua kadernya untuk hadir pada deklarasi Anies sebagai capres. Surya Paloh ingin mengirimkan pesan jangan ganggu demokrasi dengan memanfaatkan KPK untuk kepentingan kekuasaan, Surya Paloh memberikan sinyal bahwa Nasdem pasang badan terhadap terjaganya demokrasi. Ini bukan sekedar persoalan Anies, ini persoalan demokrasi yang terancam.

Mendeklarasikan Anies sebagai Capres 2024, Surya Paloh ingin menegaskan bahwa dia tampil digarda depan untuk menjaga demokrasi yang baik dan bermartabat, sebagaimana janji restorasi Nasdem yang akan meneguhkan politik kebangsaan, membuang yang salah dan mempertahankan yang baik.

Yang menarik dari deklarasi ini adalah Nasdem adalah bagian dari partai koalisi yang mendukung istana yang disinyalir akan menggunakan KPK sebagai kepentingan politik menjegal pencapresan Anies. Tentu Surya Paloh sangat paham situasi yang terjadi didalam lingkaran istana. Sehingga apa yang dilakukan dengan mendeklarasikan Anies sebagai capres diluar rencana tanggal 10 November 2022 adalah bagian dari upaya menyelamatkan demokrasi.

Hal lain yang menarik dari deklarasi ini adalah Surya Paloh mengajak seluruh yang hadir untuk berdiri sejenak mendoakan saudara saudara kita yang menjadi korban kekerasan tragedy Kanjuruhan, Malang yang dilakukan oleh aparat. Surya Paloh ingin menegaskan politik yang baik dan politik yang sehat bukan hanya berburu kekuasaan, tapi juga mengasah kepekaan dan kepedulian.

Bagi saya dua peristiwa penting yang dilakukan oleh Surya Paloh dengan Partai Nasdem adalah sebuah upaya ajakan kepada semua, mari berpolitik yang santun dan sehat yang direpresentasikan oleh sosok Anies dan mari berpolitik dengan cara yang baik dengan peka dan peduli terhadap persoalan yang dihadapi oleh rakyat dengan simbol doa bersama sebelum pembacaan deklarasi.

Pada pertemuan dua titik ini, Surya Paloh dan Nasdem ingin mengajak semua yang peduli terhadap keselamatan demokrasi dan demokrasi yang peduli serta selalu hadir disaat rakyat membutuhkan untuk berjuang bersama dalam satu barisan.

Semoga Partai Nasdem segera bisa membangun koalisi yang baik bersama rakyat Indonesia dan partai politik yang menghendaki perubahan Indonesia yang lebih baik lagi.

EDITOR: REYNA

Related Posts