Jejak Air mancur
Air mancur dalam seni arsitektur Islam menduduki peranan penting
Will Durrant dalam The Story of Civilization menggambarkan bagaimana konsep tata ruang rumah pribadi Muslim ketika itu mengenal konsep air mancur. Rumah-rumah orang miskin pada saat itu, seperti halnya sekarang, merupakan bangunan persegi panjang yang terbuat dari batu bata yang tidak terbakar dengan langit-langit yang terbuat dari campuran lumpur, kayu, pohon palem dan cabang, serta jerami.
Rumah-rumah itu entah bagaimana tidak melewatkan air mancur, kadang-kadang pohon, dan satu set kolam kayu serta koridor beratap antara ruang depan dan kamar.
Beberapa desain air mancur tersebut, bisa dilihat di sejumlah bangunan bersejarah yang dibangun pada masa kejayaan Islam. Dengan karakteristik dan ciri khas tersendiri semakin menunjukkan perhatian risalah samawi ini terhadap keindahan dan seni.
Menurut statistik ada sekitar 70 air mancur tradisional di jalan-jalan kota Fez Maroko, 400 air mancur di rumah-rumah, masjid, dan sekolah kuno.
BACA JUGA:
- Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (28)
- Memahami Gagasan Dr Muhammad Najib: Renaissance of Islam (29)
Sumber-sumber sejarah mengatakan bahwa air mancur itu telah ada di kota kuno sejak abad ke-16. Mereka benar-benar digunakan untuk minum dan menyiram hewan dan kebun. Keberadaan mereka diyakini terkait dengan pola jaringan air yang rumit di Fez sekitar 10 abad yang lalu. Air mancur bukan sebuah pemborosan, melainkan bagian dari filosofi peradaban Islam dalam penggunaan air, yang berkaitan dengan aspek fungsional dan kesenangan spiritual sensual.
Fasilitas Umum di Balkan
Optimalisasi air mancur sebagai fasilitas umum, biasanya dikombinasikan dengan dimensi simbolik, estetika, dan praktis. Contoh yang paling indah dari hal-hal kreatif, ada pada beberapa meter dari masjid.

Kairo, Mesir – 5 November 2018: Halaman Masjid Agung Muhammad Ali Pasha dengan air mancur wudhu yang indah, ada beberapa orang di sini, Kairo.
Seperti, di negara-negara Balkan selama era Kekhalifahan Utsmani, yakni air mancur Masjid Koski Mohmmed Pasha, Masjid Hertdos Bey, Masjid Sinan Bey di Kaineng, Masjid Sultan Ismi di Baica, Masjid Mustapha Pasha di Skopje, Masjid Beg Khosrof Ghazi di Sarajevo, dan Masjid Alaja di Foca. Air mancur itu tidak hanya berfungsi sebagai tempat minum dan wudhu, tetapi juga mencuci.
Air Mancur: Penanda waktu
Air Mancur Singa yang terletak di Istana Al-Hambra, Andalusia, itu tidak hanya berfungsi sebagai jaringan air untuk memasok kebutuhan air di istana. Tetapi, juga sebuah seni karya patung yang menunjukkan keindahan peradaban Islam. Air terjun dikelilingi 12 singa dengan air mengalir keluar dari mulut mereka.
Air mancur itu digunakan sebagai penanda waktu. Ketika air terbang keluar dari hanya satu singa, saat itu pukul satu. Dan, jika keluar dari dua singa, saat itu pukul dua, begitu seterusnya. Namun, sistem ini rusak setelah kejatuhan Andalusia, Spanyol.
EDITOR: REYNA
Related Posts
Laporan: Amazon berencana mengganti pekerja dengan robot
Penjelasan – Mungkinkah inovasi digital membentuk masa depan layanan kesehatan di Afrika?
Kecerdasan buatan akan menghasilkan data 1.000 kali lebih banyak dibandingkan manusia
Serangan Israel menewaskan 42 orang di Gaza karena kedua belah pihak mengatakan pihak lain melanggar gencatan senjata
Iran, Rusia, dan Tiongkok mengirim surat ke PBB yang menyatakan kesepakatan nuklir dengan Teheran telah berakhir
Wapres Afrika Selatan: Mineral kritis di pusat industrialisasi Afrika
Putin dan Netanyahu bahas perkembangan Timur Tengah tentang rencana Trump terkait Gaza
Para ilmuwan menyelidiki bagaimana sel hidup dapat menjadi ‘biokomputer’
Rani Jambak Kincia Aia Tour Canada: Kritik Ekologi dan Semangat Kolektif Warisan Nusantara
Militer Israel menghentikan hampir semua kapal dalam armada bantuan, memicu protes global
บาคาร่าเกาหลีDecember 21, 2024 at 4:40 pm
… [Trackback]
[…] Read More Info here on that Topic: zonasatunews.com/internasional/memahami-gagasan-dr-muhammad-najib-renaissanc-islam-30/ […]